Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bedanya Motivasi Dunia Dengan Motivasi Yang Berasal Dari Tuhan [Galatia 2:20]

Apapun tujuan kita, dan siapapun yang menggerakkan kita untuk menggapai tujuan itu, adalah bagian dari motivasi hidup. Diakui atau tidak setiap orang butuh motivasi. Karena dengan adanya motivasi maka kemungkinan untuk meraih apa yang hendak kita inginkan semakin besar.

Berbeda dengan yang tidak memiliki motivasi sama sekali. Jikalau pun ada yang tercapai dalam hidupnya, kemungkinan besar tidak sempurna. Atau tidak seluruhnya.

Bedanya Motivasi Dunia Dengan Motivasi Yang Berasal Dari Tuhan

Jadi, kalau mau jujur sebenarnya apa sih yang menggerakkan kita dalam hidup ini?. Misal ketika kita ingin berangkat pada satu tempat mungkin dibutuhkan kesehatan, sejumlah yang dan sebagainya. Atau bisa bisa saja orang lain di sekitar kita. Keluarga, sahabat, atau rekan sekerja. Atau, jangan-jangan hanya kita sendiri yang mendorong kita untuk mencapai tujuan tersebut. 

Beralih pada tujuan yang berbeda. Apa sih yang menggerakkan kita agar mau mengikut Tuhan?. Melalui firman-Nya tentu itu salah satu alasan. Tapi pernahkah kita merasakan sebuah dorongan tersendiri hadir dari dalam hati kita?.

Atau, jangan-jangan pilihan mengikut Tuhan karena sudah tidak ada jalan lain?. Dengan kata lain sudah dicoba berbagai cara ternyata gagal. Lalu datang kepada Tuhan sebagai pilihan alternatif.

Motivasi duniawi selalu berakhir dengan kegagalan

Jika kita bersandar pada motivasi yang bersifat duniawi, maka kita pasti akan gagal. Kalau pun berhasil pada suatu ketika dan untuk berbagai hal. Dipastikan tidak akan bertahan lama. Serta tidak dapat dinikmati oleh banyak orang.

Hal itu terjadi karena prioritas dalam pikiran kita adalah kepentingan diri sendiri. Berbeda dengan motivasi yang lahir melalui iman. Yang mengandalkan Tuhan dalam segala hal, termasuk pada saat hendak meraih sesuatu.

Sesungguhnya Tuhan lah yang menggerakkan hati kita sekaligus sebagai motivasi dalam hidup kita. Sehingga kita bisa sampai seperti hari ini. 

"Gerakan" dalam itu lah yang disebut dengan iman. Dan anugerah yang datangnya dari Allah Bapa melalui Roh Kudus yang "ditanamkan" pada setiap individu yang percaya Yesus Kristus.

Oleh sebab itu setiap orang yang mendapat motivasi dari Tuhan Allah akan berhasil meraih tujuan dengan sempurna. Merasakan berkat-berkat dari Tuhan selama-lamanya bersama dengan orang banyak. Dengan demikian kita bisa menyenangkan Tuhan.

Dasar firman Tuhan tentang motivasi hidup

Tertulis dalam Galatia 2:20; "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."

Dalam ayat ini rasul Paulus menegaskan kepada jemaat Galatia bahwa ia telah "mati" terhadap hukum taurat. Agar ia dapat hidup untuk Tuhan. Artinya tidak lagi menjadikan hukum taurat sebagai penggerak (motivasi) dalam hidupnya, melainkan Yesus Kristus.

Jadi, jika hukum yang menggerakkan hati kita agar bisa menjalani kehidupan Kristen sebagaimana seharusnya, maka kita akan mengalami kegagalan dan putus asa. Karena kita dipenuhi dosa dan kekurangan. 

Sementara untuk menjadi Kristen yang benar bagi Tuhan, dosa dan kekurangan-kekurangan tersebut harus "perbaiki" dulu. Dengan cara apa?. Paulus mengatakan harus mematikan hukum-hukum duniawi dalam diri kita dan menggantikannya dengan hukum (ajaran) Kristus Yesus. 

Dengan demikian kita tidak lagi terikat oleh hukum duniawi yang membatasi ruang gerak kita untuk memenuhi keinginan Tuhan. Namun sebaliknya, kita akan merasakan sukacita untuk melakukan kehendak Tuhan. 

Kristus Tuhan hidup dalam diri setiap orang percaya untuk memotivasi

Kita bisa melakukan kehendak Tuhan karena kita telah "disalibkan" bersama Kristus. Disalibkan disini menandakan bahwa keinginan daging kita telah  "dimatikan" dari hal-hal yang bersifat duniawi. 

Maka dari itu setiap Kristen hidup bukan karena diri sendiri, melainkan Kristus Tuhan lah yang hidup dalam diri kita. Termasuk yang memberi motivasi untuk kemana, dan bagaimana kita menjalani hidup.  

Oleh seba itu sebaiknya kita hidup untuk Dia yang hidup dalam kita. Kita hidup untuk Dia yang telah membebaskan dan memerdekakan kita dari ikatan-ikatan dunia. Kita hidup untuk Dia yang telah menganugerahkan hidup baru bagi kita. 

Keberadaan dan hakekat baru kita telah tercipta dengan sempurna oleh Allah dalam Yesus Kristus. Menjadikan kita ciptaan/manusia baru yang tahu apa yang seharusnya kita lakukan dalam mengikut Tuhan. 

Kiranya Tuhan memberkati kita, agar kita menyadari betapa besar anugerah Tuhan yang telah memenangkan kita dari dosa dan kematian. Sehingga kita tahu kemana tujuan akhir yang harus kita capai. Amin.

Posting Komentar untuk "Bedanya Motivasi Dunia Dengan Motivasi Yang Berasal Dari Tuhan [Galatia 2:20]"