Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peringatan Keras Dari Tuhan Bagi Umat Yang Melarikan Diri [Yunus 2:7]

Ayat renungan hari ini adalah doa Yunus kepada Tuhan Allah, ketika ia telah dimuntahkan oleh ikan besar ke daratan. Ingat kan kisah Yunus sewaktu sekolah minggu?.

Tertulis dalam kitab Yunus 2:7; “Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”

Peringatan dari Tuhan dilakukan dengan berbagai cara

Kala itu Allah mengirimkan seekor ikan besar untuk menyelamatkan Yunus dari kematian. Supaya tidak tenggelam ke dasar laut. Ikan tersebut menelan Yunus selama 3 hari 3 malam. 

Sesudah itu Tuhan menyelamatkan Yunus dengan cara melemparkannya ke dataran. Ditempat tersebut ia merenungkan apa yang telah terjadi pada dirinya.

Singkat cerita, tentu Yunus takjub dan heran dimana ia selama beberapa hari. Dan siapa yang menyelamatkannya hingga bisa berada ditempat tersebut. Jawabnya adalah Tuhan Allah.

Maka tidak ada hal yang lain yang dilakukannya selain berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Dimana doa tersebut disampaikan hari lubuk hati yang paling dalam. Seperti terlihat pada kalimat, "jiwaku letih lesu di dalam aku". 

Dari kejadian tersebut satu kesimpulan pertama yang dapat kita petik adalah bahwa Tuhan Allah dapat menegor seseorang dengan berbagai cara. Melalui berbagai macam benda atau mahluk hidup.

Hal itu juga sekaligus bukti bahwa Allah adalah Sang Maha Penguasa atas segala mahluk yang ada di daratan, di langit, maupun yang berada dalam lautan.

Cara membalas peringatan keras dari Tuhan

Sebenarnya kita dapat belajar banyak dari apa yang alami oleh Yunus dalam nas hari ini. Diantaranya lagi adalah bahwa kita dapat berdoa kepada Tuhan dari segala tempat. Seperti Yunus bahkan dari perut ikan. 

Hal ini menandakan bahwa Allah bisa melihat, memperhatikan, mendengarkan, dan menjawab doa yang disampaikan walaupun dalam ruang yang sangat gelap. Kapanpun dan dalam situasi bagaimana pun doa itu disampaikan. 

Jadi, tidak ada yang dapat menjadi penghalang atau merintangi komunikasi kita dengan Allah melalui doa. Tidak ada persoalan hidup yang terlalu sulit bagi Allah untuk memberikan solusi kepada kita. Asalkan kita bersedia meminta pertolongan kepada Tuhan dalam doa. 

Tentu kita tidak perlu menunggu hingga jatuh ke dalam persoalan berat agar mau datang berdoa kepada Tuhan. Seperti yang dilakukan oleh Tuhan kepada Yunus. Sampai merasakan titik nadir terendah.

Memang masih ada orang yang berlaku seperti Yunus. Dimana ketika segala sesuatu kelihatan masih baik-baik saja, tidak peduli kepada Tuhan. Kemudian ketika hampir putus asa, dan berada dalam persoalan berat, serta berada pada "kegelapan" barulah datang kepada Tuhan.  

Sesungguhnya persoalan hidup datang silih berganti adalah salah satu cara Tuhan untuk memberi pelajaran bagi umat, apakah bersedia minta tolong kepada Tuhan, atau masih tetap berlaku sombong dan congkak.

Jalan terbaik untuk membalas peringatan dari Tuhan alah datang memohon pengampunan melalui doa, yang disampaikan dengan tulus dan yang berasal dari hati yang paling dalam. Maka Tuhan selalu hadir bagi kita, bersedia dan setia mendengar doa-doa yang kita panjatkan.

Melarikan diri bukan jalan terbaik untuk memperoleh pengampunan

Kita tentu tidak pernah mengharapkan supaya kita ditelan oleh seekor ikan besar. Baru bertobat kepada Tuhan. Namun kita bisa langsung merasakan betapa malunya, dan mengerikan pengalaman yang dialami Yunus. Hal itu terjadi karena ia melarikan diri dari hadapan Allah. 

Sama seperti Yunus, kita dapat menyesali ketidaktaatan kita segera. Dan mengharap menerima pengampunan dengan penuh kasih karunia dari Tuhan. Tanpa harus lebih dulu menerima peringatan keras. 

Mengenai janji pengampunan dosa, Yohanes juga menuliskan dalam Injil-Nya bahwa , “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yoh. 1:9). 

Sungguh besar anugerah dan pengampunan dari Allah kita. Yang mana selalu menginginkan kebaikan bagi setiap orang yang percaya dan mau datang kepada-Nya. Amin.

Posting Komentar untuk "Peringatan Keras Dari Tuhan Bagi Umat Yang Melarikan Diri [Yunus 2:7]"