Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menggapai Kebahagiaan Yang Sesungguhnya Dalam Kristus Yesus [Matius 5:8]

Kebahagiaan adalah satu keadaan yang menyenangkan dalam hati maupun jiwa raga yang paling diinginkan oleh setiap orang. Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak cara yang akan ditempuh untuk mencapai kebahagiaan. 

Ada banyak sumber kebahagiaan yang dirasakan oleh setiap manusia. Misalnya bahagia karena lulus wisuda, karena punya mobil baru, punya rumah tingkat, dan lain sebagainya. Yang dianggap dapat meningkatkan harkat dan martabat seseorang.

Namun bagi sebagian orang, berkumpul bersama keluarga sambil menikmati goreng pisang juga menjadi kebahagiaan. Bahkan bisa kita sebut tak ternilai harganya. Mengapa?. Karena tidak semua orang mampu melakukan/merasakan hal tersebut. 

Bentuk kebahagiaan Kristen yang sesungguhnya

Sumber bacaan hari ini adalah Injil Matius 5:8; "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."

Kata kunci dalam ayat ini adalah bahagia, suci dan hati. Sementara kondisi yang digambarkan oleh Matius adalah melihat Allah. Melihat Allah dalam hal ini bukan secara fisik (pakai mata). Karena hal itu tidak mungkin, dan tidak pernah terjadi. Bahkan kepada para nabi-nabi dalam Perjanjian Lama sekalipun.

Melihat Allah artinya merasakan kehadiran Allah dalam setiap aktivitas kita. Sekaligus menjadikan Allah sebagai pemimpin dalam hidup yang kita jalani. Dengan cara demikian lah kita dapat memperoleh kebahagiaan sejati.

Jadi, ayat ini bukan ingin mengajak kita untuk menyebutkan versi kebahagiaan seperti apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Namun lebih kepada syarat yang harus dilakukan, apabila Saudara ingin mencapai kebahagiaan yang sejati.

Pengajaran Yesus Kristus tentang kebahagiaan

Renungan hari ini merupakan salah satu poin utama khotbah Tuhan Yesus di bukit. Perihal yang disampaikan oleh Tuhan Yesus saat itu adalah  cerminan rohani bagi para pendengar yang berada sana. Berlaku pula bagi kita pada kita masa kini. Untuk mengetahui sejauh mana hidup rohani yang kita miliki. 

Jadi khotbah di bukit merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip dari kerajaan Mesianis yang diberitakan oleh Kristus. Suci (pure) artinya adalah murni, tidak terkontaminasi, bersih, tidak bersalah, dan benar. 

Hati bukan tentang persoalan spiritualitas saja. Melainkan harus dimaknai sebagai pusat dari keberlangsungan hidup manusia. Baik secara jasmani maupun rohani. 

Sebab segala perbuatan manusia bersumber dari hati. Oleh sebab itu orang yang hatinya suci dapat diartikan sebagai seseorang yang secara jasmaniah dan rohaniah memiliki hidup yang kudus, murni, dan benar di hadapan Allah. 

Hati yang suci juga dapat didefinisikan sebagai keadaan yang tidak tercemar oleh dosa. Juga yang memiliki perhatian atau kesetiaan tidak bercabang-cabang.  Melainkan yang fokus hidupnya hanya kepada Allah. 

Mengapa tidak fokus kepada hal-hal yang bersifat duniawi?. Sebab kebahagiaan sejati datangnya hanya dari Allah, melalui perantaraan anak-Nya yang tunggal. Yaitu Yesus Kristus. 

Tekad untuk menggapai kebahagiaan dalam hidup

Secara tidak langsung ayat ini juga mengharapkan agar orang Kristen punya tekad yang bulat mengikut Yesus Kristus. Dibarengi dengan kemurnian moral secara lahir dan batin dengan ukuran kebenaran Allah.

Untuk itu hati kita perlu untuk diperbarui setiap waktu. Karena hati adalah pusat kepribadian yang meliputi perasaan, pikiran, dan kemauan dari seseorang. Yang memungkinkan kita melihat melalui mata rohani segala kekuasaan dan karya-karya Tuhan. Melalui interaksi dengan sesama, atau melalui komunikasi (doa) kita dengan Tuhan.

Tuhan tidak pernah terlambat memberi kekuatan dan penghiburan. Oleh sebab itu sekalipun iman kita lemah, dan merasa tidak layak mendapat kebahagiaan dari Allah. Namun ketika kita mau mengulurkan tangan memohon pertolongan, Tuhan pasti melayakkan kita.

Hanya satu syarat, kita mau menyucikan hati di hadapan Tuhan. Maka Tuhan akan baik kepada baik kepada kita. Sebagaimana tertulis dalam kitab Mazmur 73:1. Jaminan bagi kita untuk menggapai kebahagiaan yang sesungguhnya dari Allah Bapa. Amin. 

Posting Komentar untuk "Cara Menggapai Kebahagiaan Yang Sesungguhnya Dalam Kristus Yesus [Matius 5:8]"