Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Barometer Yang Benar Bagi Orang Percaya Dalam Hal Mengikut Kristus [Roma 14:20]

Dengan ayat harian ini kita diingatkan tentang bagaimana sikap kepada sesama ketika terdapat banyak perbedaan. misal perbedaan mengenai cara pakaian, cara bicara, pola hidup dan lain sebagainya. 

Sebelumnya dalam Surat Paulus ke jemaat Roma, tepatnya pasal 14 ayat 13a supaya kita jangan saling menghakimi lagi. Nah melalui ayat ini saja kita telah mendapat peringatan. Agar berhati-hati. Supaya tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Khususnya yang lemah, rendah atau terpinggirkan. 

Barometer kemuliaan dan pekerjaan Allah

Bahan renungan hari ini diambil dari Roma 14:20: “Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!”

Ternyata supaya kita terhindar dari godaan untuk saling menghakimi, kita perlu memahami pentingnya peranan hati nurani. Pengalaman rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma membuktikan bahwa sebagian jemaat di Roma telah melanggar batas hati nurani orang lain. 

Sebagian orang Kristen yang ada di Roma saat itu mengatakan bahwa mereka bebas untuk makan apa saja dan di mana saja (Roma 14:15a). Padahal apa yang mereka lakukan itu telah menjadi batu sandungan bagi sekelompok jemaat yang tidak melakukan hal yang sama (Roma 14:20b). 

Dengan situasi yang berbeda dialami oleh jemaat di Roma, rasul Paulus memberi penjelasan. Tidak ada makanan yang haram. Artinya, semua makanan boleh dimakan, kecuali jika hati nuraninya berkeberatan (Roma 14:14). 

Masalahnya bukan bergantung kepada pertimbangan benar salah saja, melainkan juga pertimbangan sosial (bdk. 1 Kor. 8:1-13; 10:23-33). Pesan yang disampaikan dengan ketegasan Firman Tuhan ini adalah kebenaran Kristen yang tegas tetapi juga bersifat sensitif dan komunikatif, yaitu peduli kepada relasi sosial dan pertimbangan hati nurani orang lain. 

Oleh sebab itu kita dipanggil bukan untuk beriman secara semena-mena, tetapi memperhatikan sesama. Landasan perilaku iman Kristen ini adalah kasih (Roma 14:15). Dan kasih itu lah yang sesungguhnya barometer kemuliaan serta pekerjaan Allah. Bukan makanan atau hal-hal duniawi lainnya.

Barometer kehidupan duniawi cenderung menyesatkan

Sikap hidup yang diingatkan Firman Tuhan melalui renungan hari ini adalah sikap hidup yang siap sedia melayani. Sebab kerajaan Surga bukan masalah makanan dan minuman. Melainkan bagaimana kita dapat  memancarkan nilai-nilai Kerajaan Surga tersebut kepada sesama.

Cara untuk mencapai hal tersebut tentu dengan memberitakan kebenaran, serta membawa damai sejahtera serta sukacita di dalam Roh Kudus bagi sesama (Roma 14:17). Jadi sama sekali tidak fokus pada makanan.

Memang kita tidak menampik sering ada unsur makanan dalam proses pelayanan. Tetapi unsur makanan tersebut sifatnya tidak wajib. Apalagi menjadikannya sebagai tolak ukur pelayanan. Hal tersebut pasti akan menyesatkan makna sebenarnya tentang apa yang diharapkan oleh Allah dari kita sebagai orang yang telah pengaku percaya.

Oleh sebab itu mari berpegang teguh kepada kebenaran Tuhan, dengan praktik hidup serta komunikasi yang baik dengan sesama. Maka kita akan memancarkan perbuatan kasih Allah bagi sesama. Sesungguhnya pelayanan yang baik secara vertikal dan horisontal adalah yang berkenan kepada Tuhan dan dihormati oleh semua manusia (Roma 14:18). 

Sekali lagi makanan dan minuman tidak berarti. Jadi, jangan merusak pekerjaan Tuhan yang demikian penting dengan sesuatu yang fana (Roma 14:15b, 20b). Nikmat makanan dan minuman akan cepat srina tetapi Firman dan kemuliaan Tuhan abadi dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. 

Makna pekerjaan Allah bagi orang percaya

Pekerjaan Allah adalah pekerjaan anugerah dan damai sejahtera. Pekerjaan itu dilakukan oleh Dia dan untuk Dia. Dan merupakan pekerjaan baik yang dimulai oleh-Nya (Fil. 1:6). Lalu bagaimana dengan keberadaan orang percaya?. 

Setiap orang yang percaya kepada Kristus adalah hasil karya dari pekerjaan Allah, ladang Allah, bangunan Allah (Ef. 2:10; 1 Kor. 3:9). Maka dari itu kita harus sangat berhati-hati. Supaya tidak melakukan apa yang cenderung akan merusakkan pekerjaan ini, baik di dalam diri kita sendiri maupun orang lain. 

Kita harus menyangkal diri dalam nafsu dan kecenderungan kita, serta dalam menggunakan kemerdekaan Kristen yang kita miliki, dan bukannya menghalangi serta menghakimi anugerah dan damai sejahtera kita sendiri atau orang lain. 

Relasi hidup kekristenan kita saat ini bisa saja terganggu karena persoalan makanan dan minuman. Dan dampaknya bisa sampai pada  rusaknya pekerjaan Allah di dalam diri mereka. Selain itu, bisa saja mendatangkan rusaknya persekutuan di dalam diri orang lain dengan Allah. Parah sekali bukan?.

Maka dengan renungan firman Tuhan hari ini kita diingatkan untuk terus menjaga hati nurani. Kita harus menyangkal diri di dalam berbagai hal supaya nama baik dan kehormatan kita terjaga. Yang terutama dan yang terpenting kita lakukan adalah ikut berperan dalam pekerjaan Allah, dan dalam pekerjaan Allah itu kita lakukan dengan kasih serta menjadikan semua orang memuji Tuhan dengan perbuatan kasih yang kita lakukan. Amin.

Posting Komentar untuk "Barometer Yang Benar Bagi Orang Percaya Dalam Hal Mengikut Kristus [Roma 14:20]"