Cara Yesus Menyembuhkan Penyakit Kusta Sesederhana Ini Ternyata [Markus 1:41]
Hari ini kita mendengarkan firman Tuhan tentang seseorang yang bersukacita karena penyakitnya telah disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Penyakit apa yang diderita orang tersebut?, Kusta.
Firman tersebut tertulis dalam Injil Markus 1:41; “Maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tanganNya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Penyakit kusta menurut kebiasaan Yahudi
Kusta dikenal sebagai sebuah jenis penyakit kulit. Penyakit ini bermula dari bintil-bintil kecil, kemudian menggerogoti kaki dan tangan penderitanya. Kalau kita membaca Imamat 13:1-3, penyakit kusta ini bisa didahului oleh bengkak, kemudian bintil-bintil atau panau.
Lalu, apa yang boleh dilakukan oleh seorang penderita kusta kala itu?. Imamat 13:45-46 mengatakan, “Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.”
Jadi, seorang yang berpenyakit kusta menderita dalam 3 hal, yaitu:
- Penderitaan fisik karena tubuhnya gatal-gatal;
- Penderitaan sosial karena dijauhkan dari masyarakat; 3
- Penderitaan spiritual karena tidak diizinkan masuk ke Bait Allah.
Lalu, apa yang harus dilakukan bila seseorang berpenyakit kusta?. Budaya orang Israel saat itu adalah membawa orang itu kepada imam (Imamat 13:9). Untuk didoakan dan diberi obat. Tetapi orang yang sakit kusta dalam ayat ini beda. Ia justru datang kepada Yesus.
Yesus menyembuhkan orang sakit kusta
Siapa Yesus?. Markus 1:28 mengatakan bahwa Yesus adalah sebagai seorang seorang pengajar yang berkuasa. Berkuasa atas apa?. Tentu untuk segala hal. Salah satu diantaranya tentu terhadap sakit penyakit.
Saat orang yang sakit kusta datang kepada Yesus, maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan. Dalam bahasa Ibrani, frasa kata “belas kasihan” ini dipadankan sebagai “rahim” atau “rahimi.”
Rahimi dapat didefinisikan sebagai organ dalam tubuh yang merupakan tempat perasaan, hati, dan cinta kasih. Jadi, Tuhan Yesus merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang sakit kusta tersebut.
Tapi, apakah Tuhan Yesus hanya berbelas kasihan saja?. Tidak. Ia melakukan tindak lanjut dari belas kasihan-Nya itu, yaitu menyembuhkan. Oleh sebab itu orang yang sakit kusta ketika datang kepada Yesus mendapatkan perhatian, sekaligus perlakuan yang menyenangkan dari Tuhan Yesus.
Perhatian dan perlakuan saat ini sangat sulit didapatkan dari orang lain. Pada konteks masa itu, adalah dari imam yang didatangi. Namun ketika datang kepada Yesus, orang ini sembuh. Ia menjadi tahir. Maka dari itu ia kembali diterima sebagaimana haknya sebagai orang biasa.
Datang kepada Yesus adalah langkah awal untuk sembuh
Tuhan Yesus membuat orang sakit tadi menjadi manusia yang bisa diterima dan berkualitas kembali. Hal ini bisa terjadi tentu dampak dari usahanya yang datang menemui Tuhan Yesus. Maka atas upaya tersebut Yesus melakukan lebih daripada apa yang dia pikirkan.
Belajar dari ayat ini, berarti kita tidak boleh lupa dan menunda-nunda untuk datang kepada Yesus. Bukan hanya pada saat sakit. Melainkan ketika memohon anugerah dan kasih karuniaNya. Ketika kita membutuhkan bantuan ekonomi, pekerjaan baru, bisnis agar lancar dan seterusnya.
Sekali lagi, kiranya kita selalu siap untuk memberikan diri untuk mendatangi Tuhan Yesus di sepanjang hidup kita. Sebab hanya didalam Dia tersedia semua yang kita butuhkan. Amin.
Posting Komentar untuk "Cara Yesus Menyembuhkan Penyakit Kusta Sesederhana Ini Ternyata [Markus 1:41]"