Allah Sumber Pengharapan Dan Jawaban Atas Segala Persoalan [Roma 15:13]
Bagaikan musim yang silih berganti, demikian juga hidup kita. Terkadang seperti berada dalam lembah, dan merasa beban berat. Sampai hampir menyerah karena tidak menemukan jalan keluar. Namun sisi lain, adakalanya kita merasa berada di puncak dengan cepat, dan tidak sadar dari mana asalnya dapat kita sampai kesana.
Firman Tuhan tentang pengharapan
Nas hari ini mengingatkan bahwa Allah kita adalah sumber pengharapan dan jawaban atas segala persoalan dan pergumulan hidup kita. Tertulis dalam surat Roma 15:13; “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”
Pengharapan dalam bahasa aslinya berarti mengharapkan sesuatu yang pasti ada, dan pasti terjadi. Sejalan dengan ayat ini berarti Allah adalah Tuhan yang dapat dipercaya dan diandalkan.
Dia bukanlah Tuhan pemberi harapan palsu dan janji-janji manis tanpa kenyataan, tetapi dalam hidup yang penuh ketidakpastian ini, Allah adalah Tuhan yang pasti dan dapat dipercaya.
Karena itu, Dia mempersembahkan firman kehidupan hari ini untuk menguatkan kita menghadapi segala kesulitan, pergumulan, dan menjauhkan kita dari keputusasaan.
Roma 15:13 ini sebenarnya doa Rasul Paulus. Dia berdoa kiranya Allah sumber pengharapan memenuhi kita dengan segala sukacita, dan damai sejahtera yang kekal. Sukacita dan damai sejahtera ini juga kiranya mengalir melalui hidup kita dalam setiap aspek dan sendi-sendinya.
Pesan Paulus agar memperoleh sukacita dan damai sejahtera
Sisi lain dari doa ini yang dapat kita petik. Paulus ingin meyakinkan kita bahwa Allah berkuasa memenuhi kebutuhan kita, apabila kita percaya dan beriman kepada-Nya. Jika sudah percaya, maka sukacita dan damai sejahtera akan dianugerahkan Allah kepada kita dengan segala kelimpahannya.
Benar, orang yang menaruh kepercayaannya pada Allah, dan beriman kepada Yesus Kristus, akan mengalami buah doa Paulus dalam kehidupannya. Nas hari ini sungguh-sungguh memberikan semangat dan keberanian bagi kita dalam menjalani kehidupan ini.
Sebaliknya, adalah suatu tragedi kehidupan apabila janji kelimpahan akan sukacita dan damai sejahtera ini tidak menjadi milik kita karena kita menolak untuk percaya dan beriman kepada Allah. Dengan percaya kepada-Nya, di sanalah kita memiliki sukacita dan damai sejahtera yang berkelimpahan.
Oleh sebab itu mari menyerahkan segala kekhawatiran, dan ketakutan kita pada-Nya. Supaya Ia melimpahi kita dengan sukacita, damai sejahtera. Buah dari segala yang kita pengharapan.
Dengan demikian, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk hidup dalam ketakutan dan cemas. Tidak ada lagi tempat dalam hidup kita untuk jatuh dalam keputusasaan dan tanpa harapan.
Komitmen untuk tetap meminta pertolongan kepada Allah
Kita bisa menyampaikan pertolongan kepada Allah setiap saat, yaitu melalui kuasa Roh Kudus. Dan dengan perantaraan Anak-Nya Yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus. Maka dari itu sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menaruh pengharapan pada Tuhan Allah.
Agar hak tersebut dapat terwujud dengan lancar. Tentu kita harus peran Roh Kudus dan Yesus Kristus. Roh Kudus lah yang memungkinkan pengharapan itu hidup dan berdiam dalam diri kita. Sementara Yesus adalah layaknya sebuah jembatan antara kita dengan Tuhan Allah. Sehingga ketika kita berdoa seperti Paulus dapat langsung terhubung dengan Allah.
Jadi, Roh Kudus dan Tuhan Allah adalah karunia pemberian Tuhan Allah, yang menjadikan hidup kita bisa dipenuhi dan dilimpahi oleh pengharapan.
Saudara, apapun pergumulan dan beban hidup yang Anda saat ini. Nas ini sudah menguatkan Anda. Karena Allah adalah sumber pengharapan di tengah-tengah pergumulan dan masa kelam kehidupan umat percaya.
Percayalah kepada Dia, dan mintalah kekuatan dari Roh Kudus agar hidup kita melimpah pengharapan. Karena orang percaya dan beriman harus mengandalkan Yesus Kristus dalam gerak dan langkah hidupnya. Tuhan memberkati. Amin
Posting Komentar untuk "Allah Sumber Pengharapan Dan Jawaban Atas Segala Persoalan [Roma 15:13]"