Upah Orang Sombong Dan Congkak Ternyata Begini Firman Tuhan [Daniel 4:37]

Sejak dari zaman dahulu ternyata Tuhan tidak menghendaki orang-orang yang tinggi hati, congkak dan sombong. Karena hal-hal itu tidak cerminan dari anak-anak Allah, atau saksi-saksi Kristus.

Bagaimana terjadinya hingga seseorang itu menjadi sombong. Jawabnya bisa terjadi karena orang itu mengandalkan pikiran dan kekuatannya sendiri. Yang seharusnya adalah memandang kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Dan memohon kekuatan dari pada-Nya.

Jadi sekali lagi. Orang-orang yang sombong adalah hal yang tidak berkenan di hadapan TUHAN. Tuhan akan merendahkan yang tinggi hati atau sombong, tetapi Tuhan meninggikan orang yang rendah hati.

Kisah raja Nebukadnezar yang sombong dan tinggi hati

Sebelum mendapat hukuman berat dari Allah, Raja Nebukadnezar sangat sombong. Ia sombong karena telah memiliki kekuasaan yang besar dan harta yang banyak. Sehingga ia tidak sadar kalau semua manusia di hadapan Allah adalah sederajat.

Akibat dari tidak menyadari prinsip kesetaraan itu. Sewaktu ia berjalan-jalan di atas istana, ia mendeklarasikan bahwa hanya oleh kuat kuasa dari diri sendiri, maka ia dapat membangun kota kerajaan yang besar.

Lalu, raja itu bukan hanya bermegah di hadapan manusia, tetapi ia juga tidak mengindahkan kekuasaan Allah. Maka oleh kesombongan, raja mendapat hukuman Tuhan. Akhirnya ia dihalau dari lingkungan manusia, dan bertempat tinggal di antara binatang-binatang di padang gurun.

Pertobatan orang sombong diterima Tuhan

Setelah kejadian itu, ia mengakui bahwa kekuasaan paling besar ada di tangan Tuhan. Bukan ada ditangan manusia. Sekalipun ia seorang raja yang disegani, dan memiliki harta yang banyak.

Akhirnya ia bertobat. Dan secara total memuji dan meninggikan memuliakan Tuhan. Karena ia telah melihat dan merasakan langsung. Bahwa segala perbuatan Tuhan adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil.

Kesaksian tersebut tertulis dalam kitab Daniel 4:37; "Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak."

Rendah hati lebih baik dari tinggi hari

Renungan ini mengingatkan kita agar tidak menyombongkan diri dan melupakan pemeliharaan Tuhan. Di saat kita mengesampingkan Tuhan dalam kesuksesan kita, dosa kesombongan akan meruntuhkan keberhasilan kita.

Oleh sebab itu, di saat kita dalam keberhasilan dan menerima berkat-Nya, janganlah lupa pada Tuhan. Terlebih lagi membanggakan diri sendiri. Karena keberhasilan kita adalah anugerah dari Tuhan.

Maka dari itu pula, biarlah kita tetap rendah hati. Di hadapan Tuhan maupun diantara sesama. Bukan tinggi hati seperti yang dilakukan oleh raja Nebukadnezar semula. Amin