Lebih Baik Menolong Atau Ditolong? Jawaban Firman Tuhan Begini [1 Tawarikh 29:9]
Menolong dan ditolong adalah 2 hal berbeda. Menolong berarti memberi, sedangkan ditolong berarti menerima. Bagaimana kedua hal ini dalam konteks ajaran Kristus?. Silahkan Saudara simak renungan hari ini, yang terambil dari kitab 1 Tawarikh 29:9.
Firman Tuhan yang tertulis dalam 1 Tawarikh pasal 29 ayat 9: "Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada Tuhan; juga raja Daud sangat bersukacita."
Fakta duniawi tentang menolong dan ditolong
Dunia akhir-akhir ini seraya melatih kita untuk hidup bagi dirinya sendiri. Kalau pun hidup dengan banyak orang, maka dialah yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Atau bahkan sering menjadi pusat perhatian satu-satunya.
Namun ketahuilah, apabila hati kita terbiasa untuk berbagi dengan banyak orang. Sebenarnya ada tambahan kesukaan, sejahtera serta kedamaian yang akan kita peroleh.
Mungkin kita hanya berkata ya, apabila yang ku bantu tahu diri dan berterima kasih. Pastinya hati ini menjadi senang dan merasa berharga terhadap apa yang kita kerjakan.
Namun apabila yang dibantu tidak tahu diri. Dan tidak berterima kasih. Maka tidak jarang hati kita jadi gelisah. Bahkan tak jarang hal itu mengakibatkan hubungan dengan orang jadi renggang.
Mari kita lihat siapakah di dunia ini yang paling rela berkorban dengan diri kita?. Jawaban satu-satunya adalah Sang Pencipta. DIA menyertai kita senantiasa selama 7x24 jam. DIA rela untuk menjagai kita tanpa terlelap?. Supaya hari-hari kita bisa dilewati dengan penuh kedamaian dan sukacita.
Menolong berarti siap untuk berkorban
Alkisah tentang Sukanto yang sedang belajar di AS. Meminta tolong kepada sahabatnya bernama Yahya. Agar membantu ia untuk mengirimkan uang kepada Bapaknya di desa menjelang Idul Fitri.
Sukanto memberi sejumlah uang dolar kepada Yahya. Untuk ditukar ke mata uang rupiah, sesuai nilai tukar di Amerika kala itu tentunya. Dengan demikian ketika tiba di Indonesia, Yahya dapat memberikan jumlah uang tersebut kepada Bapaknya.
Tetapi yang dilakukan uang dollar tersebut tidak ditukar di AS. Tetapi sesampainya di Indonesia. Kemudian Yahya sadar bahwa nilai tukar dolar ke rupiah berubah setiap saat di Indonesia.
Akibatnya, Yahya harus membayar selisih uang tersebut dari kantongnya sendiri. Supaya jumlah rupiah yang diterima ayah Sukanto tetap sesuai keinginan sahabatnya. Ini lah yang disebut menolong dan dibarengi dengan pengorbanan.
Kalau menolong untuk mendapat keuntungan. Itu namanya bukan menolong, melainkan mencari untung atau bisnis. Maka dari itu, jikalau tidak bisa memberikan pertolongan sebagaimana seharusnya, sebaiknya jangan dilaksanakan.
Atau, bilamana belum mampu menolong orang lain sesuai dengan apa yang diharapkan orang tersebut. Sebaiknya terus terang, apakah orang tersebut mau menerima apa adanya pemberian Anda. Supaya tidak menjadi pengertian satu sama lain.
Berbagi lebih mulia daripada ditolong
Bila ingin hidup ini bernilai, belajarlah untuk memiliki hati yang rela berbagi dengan siapa pun. Kerelaan hati sangat penting untuk menentukan seberapa besar hal-hal yang akan kita bagi dengan sesama. Juga, menentukan seberapa iklas kita memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Tuhan menciptakan manusia agar bisa saling berbagi dengan sesama. Mulai dari hal-hal sederhana sampai pada hal-hal yang sangat besar. Sebab berbagi merupakan bentuk terima kasih kepada Tuhan Allah. Dan berbagi akan memberikan hidup menjadi lebih berharga dan bernilai bagi banyak orang.
Berbagi berarti menolong. Menolong berarti memberi sesuatu. Apakah waktu, tenaga, pikiran, pengalaman, bahkan uang. Pertanyaan, apakah kita mau memberi?. Apakah memberi itu merugikan?. Firman Tuhan berkata tidak.
Dalam ayat harian ini menjelaskan. Daud sadar kalau dia bisa menjadi raja besar bagi bangsa Israel adalah karena pemberian TUHAN. Termasuk kekayaan dan kekuasaan, maupun Salomo, anaknya. Semua adalah hanya oleh karena kemurahan Tuhan. Terakhir, sampai pengalaman masa lalunya pun tidak terlepas dari campur tangan TUHAN, menyenangkan maupun tidak.
Oleh sebab itu, ketika orang dapat memahami bahwa semua pengalaman masa lalu merupakan pemberian Tuhan. Maka susah seharusnya memberi sesuatu kepada sesama dapat dilakukan tanpa beban. Itulah fungsi kita sebagai gereja. Bait Allah yang hidup. Amin.
Posting Komentar untuk "Lebih Baik Menolong Atau Ditolong? Jawaban Firman Tuhan Begini [1 Tawarikh 29:9] "