Awal Mula Pengajaran Paulus Di Antiokhia [isah Para Rasul 13:23]
Umat Kristen mula-mula maupun para pelayan Tuhan telah menghadapi berbagai macam hambatan, yang datangnya dari luar dan dari dalam. Salah satu contoh adalah Rasul Paulus yang jelas tidak suka dengan sikap Yohanes yang pergi meninggalkan mereka.
Namun ia pantang surut dalam menjalankan tugas pemberitaan yang diberikan kepadanya. Ia tidak melewatkan sebuah kesempatan besar untuk mewartakan Injil kepada orang Israel yang ada di rumah ibadah di Antiokhia di Pisidia.
Paulus memulai pemberitaannya dengan apa yang sudah mereka kenal, yaitu pilihan atas Israel, perbudakan di Mesir, peristiwa keluaran, tanah perjanjian, raja Daud, hingga akhirnya Yesus Kristus.
Pengajaran Paulus tentang Juruselamat
Melalui peristiwa sejarah itulah ia membawa pendengarnya untuk mengenal Yesus, Juruselamat Israel. Seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 13:23; “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.”
Tuhanlah yang telah memberikan kekuatan bagi Paulus. Sehingga ia tetap maju mengabarkan Injil. Sekalipun ada hal-hal yang kurang menyenangkan di dalam pelayanannya. Termasuk hubungannya dengan rekan se-kerja.
Belajar dari pemberitaan rasul Paulus tersebut. Kita patut bersyukur. Sebab melalui pengetahuan yang dimiliki oleh Paulus, berita Injil akhirnya dapat didengar, dipahami dan diterima.
Jika, saat itu mereka bisa melihat hubungan antara sejarah mereka dengan Yesus Kristus, Juruselamat mereka. Kita juga saat ini dapat belajar dari Paulus tentang menahan diri dan bersabar di dalam pelayanan.
Kita adalah kawan sekerja Allah
Ketika hambatan datang, baik dari luar maupun dari dalam, seringkali kita merasa begitu hancur dan akhirnya mempengaruhi semangat, sukacita, dan kebahagiaan pelayanan kita.
Oleh sebab itu mari belajar untuk selalu fokus pada tujuan panggilan hidup kita. Yakni memuliakan Tuhan. Yesus Anak Allah adalah Juruselamat semua manusia.
Sambutlah Dia di dalam hati kita, agar kita memperoleh kehidupan kekal. Kita diberi kesempatan menjadi “kawan sekerja Allah,” mendengarkan dan mengajarkan Injil ke seluruh penjuru dunia.
Sebab Yesus pernah berkata, “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang.” Amin.
Posting Komentar untuk "Awal Mula Pengajaran Paulus Di Antiokhia [isah Para Rasul 13:23]"