Pentingnya Aktualisasi Kasih Tuhan Dalam Hidup Untuk Ini [5 Musa 6:5]
Bicara kasih sering di identikkan dengan Yesus Kristus. Sebagaimana yang dijabarkan dalam kitab Perjanjian Baru (PB). Padahal sebenarnya dalam kitab Perjanjian Lama (PL) pun kasih Tuhan sudah nyata bagi manusia, khususnya bangsa Israel.
Perintah mengasihi Tuhan dalam 5 Musa 6:5
Firman Tuhan yang tertulis dalam kitab 5 Musa 6:5; "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu."
Kitab Ulangan merupakan ikhtisar dari perundang-undangan yang ada di dalam kitab Keluaran, Imamat dan kitab Bilangan. Kitab Ulangan secara umum berisi pidato Musa untuk peneguhan semangat, serta keimanan dari bangsa Israel.
Pidato atau petunjuk hidup itu diberikan Tuhan melalui Musa agar disampaikan bangsa Israel, mengingat kala itu bangsa Israel berada di dataran Moab. Dataran Moab terkenal dengan kesuburannya karena berada di sepanjang sungai Yordan.
Musa adalah pribadi yang terbiasa mencatat kejadian, peraturan-peraturan yang Tuhan berikan. Musa memberikan bimbingan untuk bangsa Israel supaya mereka percaya, dan selalu taat kepada Tuhan Allah. Sekaligus mengingatkan mereka akan bahaya-bahaya penyembahan berhala dan kemurtadan.
Selain itu, Musa juga menyampaikan berkat-berkat Allah jika Israel tetap setia kepada Tuhan dan menjalankan perintah-Nya. Atau dengan kata lain, mereka akan dapat mengaktualisasikan kasih TUHAN dalam wujud kehidupan mereka sebagai bukti kasih mereka kepada Allah.
Aktualisasi kasih Tuhan dalam hidup masa kini
Melalui bacaan hari ini, kita diingatkan kembali mengenai perintah yang paling utama, yaitu tentang mengasihi Allah. Apa sesungguhnya yang menjadi makna dari perintah itu?.
Sebelum menjawab pertanyaan tadi. Kita harus akui sekarang kita hidup pada zaman yang memaknai bahwa kasih itu hanya mengarah kepada perasaan. Atau tentang hal-hal apa yang konrit dan kelihatan.
Mengasihi secara duniawi artinya lebih kepada memberi rasa nyaman dan kesenangan kepada orang lain. Atau dari sisi sebaliknya, ingin merasakan hal-hal baik dari seseorang.
Persepsi demikian tentu berbeda dengan arti secara alkitabiah. Mengasihi secara alkitabiah adalah berhubungan erat dengan tindakan aktual. Jadi, bukan hanya sebatas perasaan atau merasakan senang. Pun bukan saja antara sesama manusia. Tapi manusia dengan TUHAN.
Dalam arti yang lebih spesifik. Mengasihi Allah berarti kita mau dan siap untuk melakukan apa yang Allah inginkan dalam hidup kita. Melakukan perintah-Nya dan kehendak-Nya.
Sebagaimana tertulis dalam Injil Yohanes 14:15 berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." Dari nas paralel ini, kita diberikan makna yang baru bahwa kasih itu bukan sekedar perasaan, melainkan sebuah tindakan nyata.
Cara mengaktualisasikan kasih
sebagai orang percaya, kita diingatkan kembali melalui firman Tuhan hari ini. Agar kasih yang kita utarakan kepada Allah itu bukanlah kasih yang hanya sebatas perasaan saja. Mengapa dilarang?. Karena perasaan identik dengan emosi. Dan emosi kadang identik dengan hal-hal yang tidak menyenangkan.
Kasih yang kita mengaktualisasikan kepada Allah haruslah kasih yang segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan kita. Dengan kata lain, untuk mencapai itu berarti kita harus memberikan diri kita sepenuhnya, sebagai membuktikan bahwa kita mengasihi Allah.
Tanda bahwa seseorang mengasihi Allah akan terlihat melalui apa yang dilakukan dalam kehidupan. Yakni mendengarkan perintah-Nya, menaati aturan-aturan-Nya dan mengerjakan segala kesukaan-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Oleh sebab itu, mari bersama-sama mewujudnyatakan kasih kita kepada Tuhan Allah kita. Sebagai balasan karena IA sudah lebih dulu memberikan kasih kepada kita. Terpujilah Tuhan. Amin.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Aktualisasi Kasih Tuhan Dalam Hidup Untuk Ini [5 Musa 6:5]"