Makna Dalam Yesus Kita Bersaudara Sesungguhnya [Markus 3:35]
Melalui ayat harian ini, Tuhan Yesus memperkenalkan kepada kita suatu bentuk kekeluargaan dan persaudaraan yang baru. Kekeluargaan yang tidak hanya dibatasi oleh hubungan darah atau suku, marga, bangsa dan adat budaya kita lagi.
Tapi kekeluargaan dan persaudaraan yang dibangun secara rohani di dalam Kerajaan Allah. Yang menjadi anggota keluarga anak-anak Allah ialah mereka yang hidup dan melakukan kehendak Allah (bdk. Yoh. 1:12).
Latar belakang Injil Markus 3:35
Firman Tuhan dalam Injil Markus 3 ayat 35: "Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Perkataaan ini disampaikan oleh Tuhan Yesus ketika Ia sedang mengajar di tengah-tengah orang banyak, sementara keluarganya datang untuk menjemput (mengambil) Yesus agar dibawa pulang.
Sebab mereka mendengar bahwa banyak orang mengatakan Yesus tidak waras/kerasukan karena pengajaran-pengajaran-Nya (bandingkan Mark. 3:21-22). Namun Yesus justru memberi jawaban di luar dugaan semua orang termasuk ibu dan saudara/i-Nya.
Baik Maria atau saudara/i Yesus bahkan orang-orang yang hadir saat itu mungkin berfikir bahwa Yesus akan menyambut keluarga-Nya dengan sambutan yang spesial dan khusus.
Karena yang datang adalah ibu yang melahirkan-Nya dan saudara/i-Nya yang sedarah dengan-Nya, yang sudah bersama-sama serumah dengan Yesus sejak mereka anak-anak.
Namun respons Yesus justru berbeda dengan persepsi mereka. Jawab Yesus, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia memandang orang-orang yang ada di sekeliling-Nya serta berkata, “ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!” Mendengar jawaban itu, tentulah mereka semua terkejut dan bingung akan jawaban Yesus.
Makna ibu dan saudara dalam ajaran Yesus
Sepertinya Yesus telah melanggar Hukum Taurat kelima, karena tidak mengakui Maria sebagai ibu-Nya. Sama sekali tidak!. Ibu dan saudara yang Yesus maksud disini bukanlah kekeluargaan secara dunia. Atau secara jasmani saja. Atau hanya orang-orang yang dilahirkan dalam satu rumah tinggal.
Tetapi Ia ingin menekankan dan mengajarkan siapa yang akan menjadi keluarga-Nya dan saudara-Nya adalah yang ada dalam Kerajaan Allah atau Rumah Bapa di sorga.
Oleh sebab itu, untuk menjadi ibu dan saudara Yesus dalam Rumah Bapa tidak dibatasi oleh hubungan darah, budaya, adat, suku marga atau garis keturunan, namun menjadi ibu dan saudara Yesus dalam Rumah Bapa adalah dia yang mau melakukan kehendak Allah.
Jadi, bukan pula berarti Yesus tidak menghargai dan menghormati ibu dan saudara-saudara-Nya yang datang pada saat itu. Tetapi Yesus ingin menegaskan bahwa kasih kepada keluarga tidak boleh menjadi penghalang dalam pelayanan.
Melakukan kehendak Allah adalah dengan setia dan taat menjalankan Hukum Allah atau Taurat Allah (Mazmur 40:9), pengenalan akan Hukum Taurat adalah mengetahui kehendak Allah (Roma 2:17-18).
Dengan Hukum-Nya kita diarahkan kepada jalan Tuhan. Kehendak Allah adalah apa yang diingini Allah, yaitu: semua orang akan selamat (1 Tim. 2:4, 2 Petrus. 3:9), sehingga melalui firman-Nya, kita diarahkan berjalan menuju keselamatan yang kekal.
Cara menjadi saudara dalam Kristus Yesus
Untuk menjadi bagian dalam keluarga Kerajaan Allah dan menjadi saudara/i Yesus, kita juga harus mengalami lahir baru atau lahir secara rohani di dalam Kristus.
Lahir baru, berarti mengalami pembaharuan di dalam Tuhan dan meninggalkan sikap lama (dosa). Dengan kata lain, mengalami pertobatan. Kita menjadi bagian dari keluarga manusia, melalui kelahiran kita secara jasmaniah.
Demikian pula, untuk menjadi bagian dari Keluarga Allah, kita harus mengalami kelahiran secara rohaniah (kelahiran kembali). “Karena kemurahan-Nya yang tidak terbatas telah memberi kita kesempatan untuk dilahirkan kembali” (1 Petrus 1:3), sehingga sekarang kita menjadi anggota keluarga Allah.
Sebagai bukti bahwa kita adalah anggota keluarga Allah maka kita adalah orang yang melakukan kehendak Allah, yaitu pribadi yang memiliki kasih kepada Allah dan sesama, memiliki kesetiaan kepada Allah.
Memiliki penyerahan diri yang utuh kepada Tuhan baik senang maupun dalam pergumulan yang berat. Memiliki kasih kepada sesama, rendah hati, pemurah serta menjadikan Taurat Tuhan menjadi cerminan hidup baginya.
Kiranya Tuhan memampukan kita untuk melakukan kehendak Bapa di sorga, sehingga kita layak menjadi saudara/i Yesus dalam Kerajaan-Nya yang kekal. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Posting Komentar untuk "Makna Dalam Yesus Kita Bersaudara Sesungguhnya [Markus 3:35]"