Pria Sejati Berani Memukul Kuk Sejak Dini [Ratapan 3:27]
Allah kadang kala mendatangkan kesukaran kepada yang telah memberontak terhadap DIA. Dengan tujuan supaya ia kelak melaksanakan pekerjaan yang bermanfaat, dan menguduskan kembali kehidupannya dihadapan Allah.
Jadi, kalau ada orang yang sering mengalami kesulitan dalam hidup. Perlu introspeksi diri. Jangan-jangan telah melakukan pemberontakan kepada Allah. Pemberontakan yang dimaksud bisa saja berupa tidak beribadah kepada Allah, tapi kepada berhala. Bisa juga secara sengaja atau tidak sengaja melanggar Firman.
Namun walau demikian bukan berarti kesulitan-kesulitan tersebut otomatis sebagai hukuman jangka panjang. Tapi bisa saja sebagai pembelajaran. Sehingga kita lebih mendekatkan diri serta memohon pengampunan kepada Allah. Selanjutnya berbuat, berucap dan bertingkah laku yang benar.
Latar belakang dan definisi kuk dalam kitab Ratapan 3 ayat 27
Mari simak Firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Ratapan 3:27 berbunyi: “Adalah baik bagi seorang pria memikul kuk pada masa mudanya.”
Kitab Ratapan adalah nyanyian yang ditulis oleh nabi Yeremia pasca jatuhnya Yerusalem dan runtuhnya bait Allah. Kejadian itu diterima dan diakui oleh bangsa Yehuda sebagai hukuman Allah atas dosa mereka.
Saat itu sebagian besar dari mereka dibawa ke Babel, khususnya para pria muda. Untuk dipekerjakan secara paksa disana. Dan kesusahan hidup mereka yang alami kala itu lah, kuk secara fisik yang harus mereka pikul.
Para pria itu perlu mendapat penguatan iman, agar bisa tetap melakukan kehendak Tuhan di masa mudanya. Dengan demikian, Tuhan memulihkan kehidupan masa depan mereka. Tuhan dengan tangan kasih-Nya membebaskan mereka dari pembuangan itu.
Kuk bagi orang Kristen saat ini
Dalam ayat tersebut dikatakan "seorang" berarti Tuhan akan meminta pertangunggjawaban secara pribadi-pribadi. Sama halnya dengan pria yang menjadi tawanan waktu itu di Babel. Mereka harus melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan apa yang diperintahkan, serta mempertanggung-jawabkannya pada orang yang memerintah.
Sementara kata "pria" adalah sebagai gambaran bagi seluruh generasi muda. Termasuk laki-laki dan perempuan. Mereka diberi penguatan agar tidak tawar hati karena mengalami banyak kesulitan. Melainkan semakin teguh dalam pendirian dan iman.
Yesus juga pernah berkata kepada para murid-Nya, “Pikullah kuk yang Kupasang… Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” (Matius 11:29-30). Ayat ini paralel dengan Ratapan 3 ayat 27. Karena sama-sama berisi panggilan Tuhan bagi orang Kristen saat ini.
Kuk merupakan kiasan untuk perintah-Nya yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Kristen. Baik dalam situasi yang menyenangkan maupun tidak sifatnya tidak boleh tidak. Karena hal itu bertujuan untuk kebaikan kita, yakni menjadi anak-anak Allah yang layak menerima kehidupan kekal.
Perintah-Nya adalah mengasihi Allah dan mengasihi manusia. Hal itu dapat menjadi beban berat atau beban ringan adalah bergantung pada hati. Perintah itu merupakan hal yang indah dan berguna bagi manusia. Sekalipun ada kuk atau penderitaan yang silih berganti kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Kenyataan hidup didunia ini memang sering mendorong kita untuk bergerak sekehendak diri sendiri. Melawan apa yang dikehendaki oleh Tuhan Allah. Oleh sebab itu tidak sedikit yang gagal memikul kuk yang diberikan kepadanya. Uniknya lagi adalah kuk yang seharusnya ia pikul diberikan kepada orang lain. Alias memanfaatkan sesama.
Percayalah, jika kita berharap pada kuasa-Nya, kita pasti bisa melakukannya dengan senang hati. Sebab KUK itu sendiri lah yang akan memastikan kita hidup seturut kehendak-Nya. Yakni hidup seturut dengan standar Kristus. Untuk itulah Tuhan memberikan kebaikan bagi kita dan sesama.
Terakhir, jangan takut memikul kuk. Justru lakukan "tugas mulia" tersebut sejak dini. Sebab semakin terbiasa maka Anda akan merasa bahwa tugas tersebut bukanlah suatu hal yang memberitakan, melainkan yang memberikan Anda sukacita dan dami sejahtera. Amin
Posting Komentar untuk "Pria Sejati Berani Memukul Kuk Sejak Dini [Ratapan 3:27]"