Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Umat Tuhan Dilarang Keras Membalas Kejahatan [1 Petrus 3:9]

Tugas umat Tuhan ketika dipanggil adalah untuk memberkati, bukan untuk menghakimi sesama yang dianggap melakukan kesalahan. Jika bisa memberkati orang lain berarti berkat itu sebenarnya lebih dulu ada pada Anda.

Akan tetapi bila pembalasan yang dilakukan, maka dipastikan Anda tidak memperoleh berkat sedikitpun dari Tuhan. Jadi konsepnya sangat sederhana dab praktis sekali untuk dilakukan. Persoalannya maukah kita melakukan hal itu?.

Umat Tuhan Dilarang Keras Membalas Kejahatan Dengan Kejahatan


Larangan tentang tidak membalas kejahatan

Tertulis dalam 1 Petrus 3 ayat 9: "dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat."

Ketika memasuki masa Adven setiap akhir tahun. Berarti kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus, Sang Juruselamat. 

Kita tidak hanya memikirkan persiapan apa yang harus kita lakukan dalam bentuk fisik atau dalam bentuk aktivitas/kegiatan. Tetapi kita harus menunjukkan kesiapan hati atau diri kita menyambut kedatangan Sang Penyelamat. 

Memang kita juga harus menyiapkan hal-hal yang perlu menjelang Natal, baik itu suasana di gereja maupun di rumah. Tetapi hal yang terpenting adalah kesiapan hati kita.

a. Cara agar bisa memberkati orang lain

Sikap orang beriman yang lahir dari penghayatan terhadap firman Tuhan. Kemudian hal itu akan sangat mempengaruhi cara kehidupan. Jadi, kualitas hidup menjadi sangat penting bagi orang beriman. Sebagai modal awal untuk bisa terpanggil.

Kita tidak hanya membutuhkan tampilan luar, tetapi kita akan membiarkan hati kita menghasilkan perbuatan baik yang penuh kasih dalam kehidupan kita. Dalam tahap ini berarti panggilan kita sudah menjadi berkat bagi orang lain.

b. Karakter orang beriman tidak balas dendam

Kejahatan tidak akan kita balas dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki. Karena tindakan kejahatan itu bukanlah karakter orang beriman. Melainkan mengampuni. Setelah diampuni berarti diberkati.

Oleh sebab itu, meskipun dunia ini kerap menginginkan pembalasan yang setimpal, tetapi ternyata itu bukanlah ajaran yang disampaikan Kristus kepada kita. Sehingga jangan sampai terpengaruh.

Sebaliknya, kita diajarkan untuk memberkati karena kehadiran orang beriman adalah menerima berkat dari Tuhan dan menyampaikan berkat itu kepada orang lain. 

Karena itu, biarlah kehadiran kita memberi nilai tersendiri yang berbeda dari dunia ini, sehingga orang bisa melihat makna kehadiran orang percaya di tengah dunia ini.

c. Pentingnya introspeksi pada panggilan

Adven adalah momen yang pas bagi kita untuk melakukan introspeksi. Kita diminta untuk memperjelas eksistensi panggilan. Apakah kita pakai untuk kemuliaan Tuhan sebagaimana yang tertulis dalam 1 Petrus 3:9. Atau justru sebaliknya.

Seperti kita ketahui Kristus yang lahir ke dunia ini telah menunjukkan peran yang berbeda dari dunia ini. Keselamatan yang dibawa oleh Tuhan Yesus memungkinkan kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak membagi berkat dengan orang lain.

Tuhan Yesus juga sudah memberkati kita sehingga mampu berbuat yang terbaik. Karena itu biarlah Tuhan juga memakai kita sebagai alat bagi-Nya untuk menjadi berkat bagi orang lain. Itulah panggilan sejati kita pada masa Adven ini. Amin.

Posting Komentar untuk "Umat Tuhan Dilarang Keras Membalas Kejahatan [1 Petrus 3:9]"