Kewajiban Mengingat Perintah Tuhan Yesus Dalam Segala Hal [2 Petrus 3:2]
Mengingat seseorang berarti kita mengulang hubungan yang pernah terjalin sebelumnya dengan orang itu. Termasuk didalamnya percakapan-percakapan yang pernah kita lakukan. Apakah hal itu penting?. Dan sejauh apa harus dilakukan?.
Jawabnya, sangat penting. Sebab dengan mengulang kembali memori yang terekam dalam alam pikiran kita, maka kita ingat kembali tentang hal-hal baik yang pernah kita/orang lain lakukan. Pula untuk menjadi pembelajaran bagi kita, ketika situasi yang hampir sama terulang kembali.
Penjelasan diatas hanya dalam konteks hubungan sesama manusia. Bagaimana jikalau ditinjau dari hubungan antara manusia dengan Allah?. Silahkan simak renungan kali ini sampai selesai.
Firman Tuhan dalam 2 Petrus 3:2
"supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu."
Kata kunci dalam ayat ini adalah "mengingat, mengingat dan perintah". Sementara subjeknya adalah "kamu, nabi-nabi, Yesus dan rasul-rasul".
Kata kamu pada waktu itu secara khusus ditujukan kepada orang-orang percaya. Adalah kelompok yang diharapkan untuk melakukan apa yang diperintahkan secara konsisten. Tanda konsisten itu muncul dalam urutan waktu mulai dari nabi, Yesus dan rasul.
a. Mengingat perintah Tuhan adalah kewajiban
Dalam Gereja Protestan minggu ini disebut Minggu Ujung Tahun Gereja. Yaitu minggu peringatan akan orang-orang yang sudah mendahului kita.
Tentu dalam Minggu ini kita diingatkan untuk mempertegas keberadaan kita sebagai orang beriman, sehingga kita mampu melanjutkan kehidupan kita di tahun yang baru secara kalender gerejawi, yaitu di Minggu Adven dan seterusnya.
Rasul Petrus juga mengingatkan jemaat yang menerima suratnya agar mereka tetap waspada dan siap sedia dalam melanjutkan kehidupan sampai kepada akhirnya. Karena pada zaman akhir akan muncul tantangan bahkan ancaman kepada semua orang agar kehilangan jati diri atau imannya.
Mereka akan mempertanyakan hal-hal yang bisa menggoyahkan iman kita dan memang tujuan mereka adalah agar kita akhirnya tidak lagi hidup dalam firman Tuhan.
Sikap para pengejek-pengejek itu sangat provokatif dan mempertanyakan hal-hal yang mungkin tidak bisa langsung kita jawab. Untuk itu kita diminta agar tetap waspada.
b. Mengingat perintah Tuhan berarti mengingat identitas
Pesan yang disampaikan kepada kita melalui ayat harian ini adalah agar kita mengingat perkataan yang sudah disampaikan oleh para nabi dalam Kitab Suci yang sudah diajarkan kepada kita.
Tentu pesan yang disampaikan oleh para nabi adalah pesan yang berhubungan dengan semua rencana Allah. Di samping itu kita juga diminta untuk mengingat serta menaati ajaran Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita yang disampaikan serta diteruskan oleh para rasul.
Ajaran yang disampaikan kepada kita adalah agar kita tetap setia kepada identitas kita, dan ini akan membantu kita untuk tidak goyah ketika ancaman atau tantangan itu datang dalam kehidupan kita.
Kita patut bersyukur ketika kita masih diingatkan untuk tetap setia pada identitas kita. Ini adalah wujud kasih setia Tuhan kepada kita, yang harus kita syukuri. Yang mana hal ini tidak dimiliki oleh setiap orang.
Dalam perintah Tuhan ada kekuatan
Ketika tantangan datang, kita akan memperoleh kekuatan seketika. Dengan satu syarat, kita mengingat semua ajaran yang disampaikan Tuhan kepada kita. Ajaran apa itu?. Yakni tetap setia pada firman Tuhan.
Jadi dalam setiap perintah Tuhan selalu ada kekuatan yang besar. Kekuatan tersebutlah yang akan menjaga kita dari segala macam godaan. Dan, kekuatan tersebut lah yang memberi kemampuan kepada kita untuk mencapai hal-hal baik yang kita inginkan.
Maka dengan cara mengingat dan menjalankan perintah Tuhan, sekaligus kita dijanjikan akan mampu melewati segala rintangan. Serta berakhir pada sukacita, damai dan sejahtera. Amin.
Posting Komentar untuk "Kewajiban Mengingat Perintah Tuhan Yesus Dalam Segala Hal [2 Petrus 3:2]"