Alasan Orang Kristen Tidak Boleh Remeh Dan Percaya Diri Berlebihan [Yosua 8:1]
Ada pepatah mengatakan, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda." Benarkah demikian?, Lantas bagaimana jika kita sering merasa bahwa hidup ini hanya memperoleh kegagalan dan bukan keberhasilan?. Apakah pepatah tersebut tetap berlaku?.
Benar. Seseorang bisa saja gagal dalam mencapai keinginannya yang sudah lama dinantikan. Pun seseorang bisa saja gagal dalam memperoleh masa depannya. Padahal sudah dipersiapkan sedemikian lama.
Firman Tuhan hari ini menyapa kita, melalui Yosua yang memimpin bangsa Israel untuk "move on" dari kegagalan mereka. Dimana kala itu bangsa Israel sudah dekat dengan Tanah Kanan.
Yosua merasakan bahwa dalam memimpin bangsa Israel bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Ada kegagalan yang diperoleh dikarenakan bangsa Israel yang tidak taat.
Latar belakang kitab Yosua 8:1
Firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Yosua pasal 8 ayat 1: "Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: ”Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya,"
Ketika Tuhan memerintah untuk menyerang Yerikho, "Tidak boleh mengambil sesuatu pun dari semua yang harus dimusnahkan. Kalau kalian mengambilnya, perkemahan Israel akan ditimpa celaka dan bencana." (Yosua 6:18), tetapi ternyata Akhan melanggar dan perintah itu tidak ditaati. Tuhan marah.
a. Jangan anggap remeh dan terlalu percaya diri
Kemudian Yosua mengutus beberapa dari orang Israel untuk masuk ke Ai menyelidiki kota itu, dan ada laporan, "Tidak perlu kita semuanya pergi menyerang Ai. Kirim saja kira-kira dua atau tiga ribu orang. Jangan kirim semua tentara ke sana bertempur, karena kota itu kecil." (Yosua 7:3).
Ada sikap remeh dan percaya diri berlebihan. Akhirnya mereka gagal dan dipukul mundur oleh Ai. Yosua dan bangsa Israel sedih, menyobek-nyobek pakaian mereka dan sujud sepanjang hari di peti perjanjian Tuhan dan menaruh abu di kepala mereka sebagai tanda bersedih hati.
Tapi Allah sungguh baik, karena Ia mengarahkan tangannya untuk kembali menopang Yosua dan bangsa Israel untuk bangkit dari kegagalan. Tuhan memerintahkan Yosua dan bangsa Israel untuk bangun (Yosua 7:10) dan kembali bangkit melawan kegagalan.
b. Takut dan tawar hari berakhir pada kegagalan
Akhirnya, Tuhan kembali memberi suatu strategi untuk melawan Ai, kota yang sempat mereka lawan namun gugur. “Janganlah takut dan tawar hati,” kegagalan yang sebelumnya diperoleh oleh Yosua untuk menyerang Yerikho dan Ai meninggalkan bekas ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam akan kegagalan kembali, tapi Tuhan memberi semangat dan anjuran untuk melawan musuh.
Janganlah takut dan tawar hati, sebab Tuhan yang akan beserta mereka untuk melawan musuh-musuh itu. Bawalah seluruh tentara dan bersiap serta majulah ke Ai.
Tuhan menganjurkan bahwa ke Ai bukan hanya 2 atau 3 ribu orang, melainkan seluruhnya bersatu untuk berperang. "Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya" secara utuh. Tuhan memberikan kemenangan bagi bangsa Israel dan menguasai kota Ai.
Tuhan selalu berjalan didepan kita
Bagaimana dengan kita?. Kegagalan apa yang sedang kita hadapi dalam hidup ini? Keberhasilan apa yang belum kita capai saat ini?. Kembali kita merenung, sudahkah kita taat dan melibatkan Tuhan dalam setiap rencana kita?. Atau, apakah kita mengikuti strategi yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita.
Sering sekali kita berjalan sesuai dengan kehendak kita dan bukan strategi dari Tuhan. Padahal dalam kitab Ulangan 31:8 menuliskan, "Sebab Tuhan, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. Janganlah takut dan janganlah patah hati." Mari memulai hari dengan semangat baru dan selamat bangkit. Amin.
Posting Komentar untuk "Alasan Orang Kristen Tidak Boleh Remeh Dan Percaya Diri Berlebihan [Yosua 8:1]"