Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehadiran Tuhan Allah Tidak Dibatasi Oleh Ruang dan Waktu [Yeremia 23:24]

Bersembunyi dalam keadaan apa pun tidak lah sebuah hal yang baik. Terlebih dari hadapan Tuhan Allah. Karena bersembunyi berarti menutup diri seluruhnya pada tempat tertutup supaya tidak kelihatan oleh orang lain.

Mengapa orang mau bersembunyi?. Dan dalam kondisi apa seseorang sehingga terpaksa melakukan hal itu?. Mari simak renungan hari ini, sebagai bahan pembelajaran untuk mempertebal iman kita kepada Tuhan Allah.

Kehadiran Tuhan Tidak terbatas oleh ruang dan waktu

Tuhan Allah memenuhi segala ruang dan tempat

Firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Yeremia 23:24: "Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia? demikianlah firman Tuhan. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? demikianlah firman Tuhan."

Allah adalah Tuhan yang hadir di segala tempat di dalam dan melalui ciptaan-Nya, namun juga berada melebihi dan melampaui semuanya itu. Hal ini juga berlaku ketika Yesus memasuki dunia kita dan menjadi manusia dan tetap berlaku saat Roh Kudus berdiam dan tinggal di dalam diri setiap orang percaya. 

Dengan demikian, sesungguhnya Alkitab dapat digambarkan sebagai kisah kehadiran Allah Pencipta di tengah-tengah umat-Nya. Sejak berjalan bersama Adam di taman Eden sampai reinkarnasi Kristus di dunia hingga pencurahan Roh Kudus saat Pentakosta, Allah selalu ada di sana. Namun kehadiran Allah tidak dibatasi ruang dan waktu. Pun tidak terbatas pada suatu lokasi atau pun situasi.

Dengan pertanyaan retoris dalam nas hari ini, Allah menegaskan hakekat keterlibatan-Nya dan keberadaan-Nya yang Omnipresence di dalam segala sesuatu. Melalui nabi Yeremia dikatakan Allah, "Sekiranya ada seseorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak melihat dia?” 

Nas ini tidak hanya menunjukkan bahwa Allah dekat dan jauh, memenuhi langit dan bumi, tetapi juga ingin menegaskan bahwa Dia selalu bersama dengan kita. Tidak ada jalan untuk melarikan diri dan bersembunyi dari Dia. 

Mengapa orang mau bersembunyi dari hadapan Allah?. Jawabnya hanya satu, yaitu karena melakukan dosa. Mengapa berdosa?. Oleh karena atas kesadaran sendiri. Alias dilakukan atas kehendaknya sendiri. Atau karena pengaruh orang lain.

Dalam hal ini yang diingatkan bai kita adalah bukalah mengenai dosa yang diperbuat. Tetapi sika kita ketika telah berdosa. Apakah mau bertanggungjawab dan minta pengampunan, atau makin jauh lari dari hadapan Tuhan. Solusi yang terbaik tentu pilihan pertama. Lalu, bertobat. Dan tidak mengulangi lagi.

Hadirat Tuhan adalah kedamaian bagi orang percaya

Pada awalnya bisa saja kitab Yeremia 23:24 ini membuat diri kita merasa ngeri atau bahkan ketakutan. Karena didalam-Nya memang terkandung sebuah peringatan. Supaya kita tidak macam-macam. Apalagi sampai bersembunyi ketika sudah melakukan berbagai macam dosa.

Namun ketika kita memahami bagaimana hati Allah terhadap umat-Nya. Firman ini justru memberikan kekuatan dan pengharapan bagi kita. Sama seperti yang dikatakan pemazmur, "Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya." (Mzm. 73:28). 

Kehadiran Allah yang Omnipresence bermakna bahwa Dia melihat kita, mengenal kita, mengetahui tentang kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Ini adalah suatu kebenaran praktis dimana semakin besar kesadaran kita akan kehadiran-Nya, maka dalam hidup kita akan semakin takut dalam arti positif kepada Tuhan. 

Kita akan berfikir dua kali sebelum melakukan pelanggaran karena kita tahu bahwa tidak ada dosa yang tersembunyi daripada-Nya. Kita akan belajar untuk berjalan bersama dengan Tuhan dan tinggal di dalam Dia dari waktu ke waktu. Kita akan terbiasa untuk tetap berdoa karena kita tahu Dia selalu bersama kita (1 Tes. 5:17).

Setelah menyelesaikan karya keselamatan-Nya di bumi, dan sebelum naik ke sorga, Yesus menjanjikan kepada para murid-Nya bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus atas mereka. Dan amanat terakhir-Nya dalam Injil Matius adalah, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (28:20). 

Dengan demikian, kita tetap mengalami kehadiran Yesus melalui Roh Kudus dalam hidup kita dan suatu hari ketika Yesus datang kembali, maka kita akan melihat Dia tidak hanya melalui mata iman melainkan juga dengan bertatap muka. (1 Kor. 13:2). Amin.

Posting Komentar untuk "Kehadiran Tuhan Allah Tidak Dibatasi Oleh Ruang dan Waktu [Yeremia 23:24] "