Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indahnya Janji Tuhan Kepada Umat Yang Percaya dan setia [Yehezkiel 20:41-42]

Setiap orang pernah berjanji, setiap orang pernah menerima janji. Ada berbagai bentuk keseriusan seseorang yang berjanji. Ada yang memegang teguh atas apa yang telah dijanjikan dan berusaha menepati janjinya tersebut, tetapi sebaliknya ada juga yang lupa (pura-pura) akan janji yang telah dinyatakannya. Akhirnya tidak menepati janji. 

Lalu ada beberapa reaksi orang yang menerima janji. Yaitu reaksi yang dengan antusias menanti dan berharap seseorang yang berjanji akan menepati janjinya, dan reaksi berikutnya adalah reaksi yang biasa-biasa saja (flat). Karena sudah biasa menjadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu) seseorang yang berjanji kepadanya. 

Demikianlah adanya realita yang terjadi ketika kita membicarakan tentang janji dalam konteks kehidupan manusia. Banyak yang tidak konsisten, dan bahkan tidak sedikit yang merasa dirugikan atas adanya janji seseorang kepada orang lain.

Indahnya Janji Tuhan Kepada Umat Yang Percaya dan setia

Janji Tuhan dalam Yehezkiel 20 ayat 41-42

Firman Tuhan dalam kitab Yehezkiel 20:41-42: “Seperti kepada persembahan yang harum Aku berkenan kepadamu pada waktu Aku mengeluarkan kamu dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri, di mana kamu berserak, dan Aku akan menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada waktu Aku membawa kamu masuk ke tanah Israel, ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu.”

Hari ini kita akan membicarakan tentang janji Agung, yaitu janji yang dibuat oleh Allah kepada bangsa-Nya. Janji tentang apa?. Allah akan mentransformasikan kehidupan bangsa-Nya melalui beberapa tahapan. 

Tahap pertama adalah Allah telah mengeluarkan bangsa itu dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dimana mereka berserak. Kemuliaan dan kekuasaan Allah diperlihatkan saat IA mengeluarkan mereka sebagai tawanan. 

Bahwa sejarah bangsa Israel pernah berada dalam sebuah penawanan bangsa Mesir dan pembuangan di Babel. Namun Allah membebaskan mereka dari kondisi-kondisi itu. Tanpa syarat-syarat tertentu.

Lalu, tahap berikutnya yang dilakukan Allah kepada bangsa itu adalah saat Allah mengumpulkan mereka dari tengah bangsa-bangsa. Hal ini mengandung makna pengumpulan kepada orang-orang buangan sebelum mereka masuk ke tanah Kanaan

Pembaharuan yang dilakukan Allah tidak berhenti pada pembebasan mereka dari penawanan dan pembuangan, tetapi Allah juga mengumpulkan mereka (sisa-sisa Israel) yang akan kembali ke tanah mereka (tanah Kanaan). 

Kedua tahap ini sejatinya adalah sebuah wujud nyata dan realisasi dari janji Allah kepada bangsa-Nya. Nyata, bahwa Allah berjanji dan memenuhi janji-Nya. Janji terhadap nenek moyang bangsa Israel, janji yang selalu diingat dan dipenuhi (berbeda dengan janji yang dinyatakan oleh sebagian orang yang cenderung tidak ditepati). 

Sikap Allah yang menepati janji-Nya justru semakin mempertegas eksistensi-Nya di hadapan bangsa-bangsa. Sebegitu luar biasa, sebegitu mulia, dan sebegitu berkuasanya Allah terhadap segalanya, sehingga akhirnya fakta itu membuat semua bangsa-bangsa melihat, menyaksikan, dan mengalami. 

Pada akhirnya bangsa-bangsa mengakui bahwa Allah adalah Kudus. Tentu sejarah bangsa Israel adalah sebuah pembuktian bahwa tiada allah lain selain Allah Israel yang Kudus.

Janji Tuhan kepada umat masa kini

Sejarah Israel tentu bukan untuk dilupakan, karena ketika kita masuk dalam sejarah Israel maka kita akan berhadapan dengan Allah yang Kudus dan yang membebaskan, Allah yang memegang janji-Nya, dan mewujudnyatakan janji-Nya. 

Saat ini tentu janji Allah juga sampai kepada kita. Dia tetap Allah yang sama, yang akan membebaskan kita dari segala penawanan dan perbudakan yang ada di dunia ini. 

Tanpa kita sadari bahwa ada saatnya kita tertawan, bahkan oleh dosa yang kita lakukan. Secara sengaja maupun tidak. Oleh dasar kehendak sendiri atau karena ada dorongan dari orang lain.

Melalui nas  hari ini mengingatkan kita kembali, bahwa Allah adalah satu-satunya sang Pembebas bagi kita. Membebaskan kita dari segala keterikatan yang membelenggu kita. Janji Allah akan membawa kita kepada situasi yang melegakan. Karena Ia telah memberikan nyawa-Nya untuk kita, sehingga kita bebas. 

Allah yang sedemikian luar biasanya memegang janji-janji yang telah dibuat sejak dahulu kala. Maka mari akui dan nyatakan, serta yakini bahwa Dia adalah Kudus. Dengan demikian kita layak disebut sebagai anak-anak Allah. Pewaris tahta kerajaan Allah yang maha Kudus. Amin.

Posting Komentar untuk "Indahnya Janji Tuhan Kepada Umat Yang Percaya dan setia [Yehezkiel 20:41-42]"