Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Urgensi Berseru Kepada Tuhan Tatkala Dalam Kesesakan [Mazmur 107: 23 – 32]

Ayat renungan pada hari minggu ini adalah pada dasarnya menyatakan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan atas segalanya. Dikaitkan dengan situasi yang kerap dialami oleh manusia. Khususnya pergumulan pergumulan hidup yang sering datang silih berganti.

sering Berserulah Kepada Tuhan akan membuat keadaan kita lebih baik dan damai

Beberapa kisah yang dinyanyikan dalam Mazmur ini yaitu mengenai seorang yang mengembara di padang belantara yang lapar dan haus. Kemudian, orang yang terkurung dalam gelap dan kelam. Serta yang tengah mengarungi lautan dan berhadapan dengan gelombang yang dasyat. 

Semuanya itu menggambarkan bahwa manusia adalah mahluk yang lemah. Sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. Kecuali Tuhan datang menolong, mengampuni dab menyelamatkan. Oleh sebab itu berseru memanggil nama Tuhan adalah jalan terbaik. Supaya kita bisa lepas dari persoalan yang tengah kita hadapi.

Hidup ini bagai sebuah kapal di tengah laut

Nats ini menjelaskan tentang sekelompok orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, dan melakukan perdagangan di lautan luas. Maka dari itu, bisa dipastikan bahwa sekelompok orang tersebut sudah berpengalaman. Sebab di sanalah mereka menjalani kehidupan sebagai pelaut, sekaligus sebagai pedagang. 

Oleh sebab itu pula, bisa dipastikan mereka sudah terbiasa berhadapan dengan badai. Serta ancaman-ancaman lain yang berasal dari alam, maupun oleh sesama pelaut (bajak laut).

Saat mereka harus berhadapan dengan badai yang dasyat, dan gelombang yang sangat tinggi. Dalam nats ini digambarkan seperti membawa mereka seperti sampai ke langit, dan turun kembali ke samudera raya. 

Adalah gambaran bahwa badai yang satu ini sangat berbeda degan badai-badai yang biasa mereka hadapi. Hal itu membuat jiwa mereka hancur. Karena takut celaka, mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan kehilangan akal. 

Bisa kita bayangkan dalam situasi seperti ini yang ada di dalam pikiran hanya ada kematian. Tidak ada cara, dan tidak ada lagi harapan, agar dapat selamat. 

Dalam benak mereka, kapal yang mereka tumpangi akan pecah. Lalu, mereka akan tenggelam dalam lautan luas. Dan akhirnya akan menjadi santapan hewan-hewan di dasar laut.

Namun di saat seperti itu, mereka ingat pada Tuhan. Karena Tuhan berkuasa atas segala-galanya. Maka mereka berseru kepada Tuhan dalam kesesakan. Dan, Tuhan mendengar seruan mereka. Lalu melepaskan mereka dari kecemasan mereka. 

Dengan cara menyuruh badai itu diam. Sehingga gelombang menjadi tenang. Atas mujizat tersebut, mereka bersuka cita.  Dan mengucap syukur kepada Tuhan. Sebab telah menuntun mereka ke pelabuhan dengan selamat. Bertemu kembali dengan keluarga yang dicintai.

Ragam kesesakan hidup kristen masa kini

Saudara yang terkasih, hidup ini sering di ibaratkan seperti sekelompok orang yang sedang berlayar tersebut. Bisa saja sebelum berlayar, kita telah persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Namun tak disangka badai besar datang.

Contoh lain. Bisa saja kita telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk melamar satu pekerjaan. Ternyata pada saat kita datang, tenaga kerja yang dibutuhkan sudah terpenuhi.

Tentu pada saat itu kita merasa sedih. Karena persiapan yang kita lakukan sia-sia. Bahkan tak jarang menganggap diri kita tidak berguna. Dan akhirnya putus asa. Alias tidak mau  mencoba melamar ke perusahaan yang lain.

Pesan pertama dari apa yang dialami oleh sekelompok pelaut tersebut. Demikian pula oleh beberapa contoh kehidupan masa kini diatas. Yaitu jangan sekali-kali mengandalkan apa yang ada pada diri kita. Sekalipun telah kita persiapkan dengan sempurna. 

Melainkan tetap berseru kepada Tuhan. Minta petunjuk, bantuan, dan kemudahan. Sebab hanya oleh Dia lah kita mampu menggapai apa yang kita cita-citakan. 

Jadi, renungan hari minggu ini tidak menekankan pada saat kesesakan saja. Maka kita berseru kepada Tuhan. Tetapi setiap waktu. Supaya kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. 

Sebab sebesar apapun persoalan hidup yang kita alami saat ini. Tuhan selalu bisa dan bersedia mengatasi. Sebab Ia berkuasa penuh pada setiap ciptaan. 

Oleh sebab itu, jangan takut dan ragu menghadapi kehidupan ini. Sekali lagi, berserulah kepada Tuhan. Maka Dia yang akan menuntun kita pada damai sejahtera dan sukacita. 

Posting Komentar untuk "Urgensi Berseru Kepada Tuhan Tatkala Dalam Kesesakan [Mazmur 107: 23 – 32]"