Inilah Sosok Teladan Sejati Dalam Hal Keberanian, Keteguhan Iman, dan Kesetiaan [Daniel 6:28]
Dalam segala hal kita butuh satu orang teladan atau lebih. Supaya kita bisa menentukan arah yang akan kita capai. Pula untuk memastikan bahwa cara yang kita pilih sudah tepat. Serta untuk mengetahui sebesar apa harapan kita akan hal tersebut.
Begitu juga kita sebagai orang percaya. Firman Tuhan dan Roh Kudus memang sudah melakukan tuntunan bagi kita setiap saat. Supaya iman kita semakin bertumbuh. Akan tetapi, kita juga butuh sosok yang bisa dijadikan panutan. Khususnya ketika mengalami persoalan yang berat.
Sekilas tentang Daniel dan keberadaannya
kita tentu hafal dengan penggalan syair lagu Sekolah Minggu yang berkata, “Beranilah seperti Daniel,” bukan?. Saudara tahu makna yang terkandung dalam syair tersebut?. Untuk lebih dalam mengetahui maknanya, maka kita perlu mempelajari Daniel pasal 6 yang terkenal. Dan salah satu ayatnya adalah renungan kita hari ini (6:28).
Dari sini kita akan belajar, bahwa Daniel adalah seorang hamba Tuhan yang sangat setia. Ia selalu berdoa tiga kali sehari, walaupun ia saat itu hidup di pembuangan. Yakni berada di tengah-tengah bangsa yang tidak percaya kepada Tuhan.
Saat itu, Daniel sangat dikasihi dan dihargai Raja Persia dan diangkat menjadi salah satu penasihatnya. Akibatnya para penasehat yang lain menjadi iri dan cemburu kepada dia.Ia memang sangat di istimewakan oleh raja.
Oleh karena itu, mereka berencana membunuhnya. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah menghasut raja, agar membuat suatu maklumat. Maklumat tersebut mengatakan bahwa barangsiapa berdoa kepada Allah selain kepada raja, harus dilemparkan ke dalam gua yang berisi singa-singa yang lapar (Daniel 6:1-9).
Kesaksian raja Persia tentang Daniel
Pada awalnya raja tidak ingin penasehat kepercayaannya itu dilemparkan ke gua singa. Tetapi karena mereka bersepakat dan mendesak raja. Maka sang raja tidak punya pilihan lain. Akhirnya usulan sadis tersebut harus disetujui.
Namun bagaimanakah reaksi Daniel?. Apakah ia menjadi marah kepada raja dan membela diri?. Apakah ia juga marah kepada Allah karena membiarkan dirinya dilemparkan ke gua singa lapar itu, padahal ia sangat setia kepada-Nya?. Apakah ia berhenti berdoa kepada Tuhan?. Jawabnya tidak.
Justru ia semakin tekun berdoa melebihi apa yang ia lakukan sebelumnya. Ia percaya bahwa Allah lebih berkuasa dari segala sesuatu. Baik raja maupun singa. Ia tahu bahwa Allah adalah setia. Ironinya sang raja sendiri mengingatkan Daniel, agar berdoa mohon perlindungan. Sebelum dimasukkan dalam gua singa.
Setelah dimasukkan dalam gua singa. Esok harinya, sang raja memeriksa keadaan Daniel. Ternyata Daniel selamat dari terkaman singa, lalu berkata: “Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu.”
Setelah melihat mujizat tersebut. Sang raja marah dan melemparkan para penghasut tersebut ke gua yang sama. Dan Allah menghukum mereka seperti yang mereka harapkan pada Daniel. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua. Singa-singa itu telah menerkam, dan meremukkan tulang-tulang mereka.
Kemudian raja membuat maklumat balasan. Untuk membaharui maklumat sebelumnya. Yaitu memerintahkan semua orang di kerajaannya untuk memuji Allah Daniel. Allah yang benar dan hidup. Bukan lagi menyembah dia.
Kesaksian raja itulah yang menjadi inti renungan hari ini. Sebagaimana tertulis dalam kitab Daniel 6:28: "Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
Relevansi kitab Daniel 6 ayat 28 dalam hidup masa kini
Sungguh luar biasa kesaksian dari seorang raja kafir tentang Allah. Allah memakai pengalaman Daniel untuk membawa orang lain, bahkan seluruh bangsa Babel kepada-Nya.
Seyogianyalah kita juga memiliki iman seperti Daniel. Dan tetap setia, serta berani menghadapi kesulitan, dan pergumulan hidup. Allah kita hidup dan memiliki kuasa atas segala sesuatu. Sehingga tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
Maka marilah kita tetap setia kepada Allah dan Tuhan kita seperti Daniel dan kita menjadi saksi tentang kuasa dan kebesaran-Nya. Tidak menjadi persoalan, apapun kesulitan dan pergumulan yang kita hadapi, namun kita harus tetap mengingat bahwa Tuhan selalu ada bagi kita dan melindungi kita.
Sebagaimana Allah mengatupkan mulut singa-singa itu bagi Daniel, Ia juga akan melindungi kita. Asalkan kita percaya dan setia kepada-Nya. Berani, beriman, dan setia seperti Daniel. Maka Anda akan menjadi pemenang. Amin.
Posting Komentar untuk "Inilah Sosok Teladan Sejati Dalam Hal Keberanian, Keteguhan Iman, dan Kesetiaan [Daniel 6:28]"