Begini Korelasi Antara Hati Dan Tangan Ketika Berdoa [Ratapan 3:41]
Sikap atau cara berdoa setiap orang Kristen sering kita jumpai berbeda-beda. Sehingga kita sulit mengatakan mana yang benar. Akan tetapi menurut kitab Ratapan 3 ayat 41 adalah dengan cara mengangkat hati dan tangan. Apakah makna ayat renungan hari ini?. Silahkan simak penjelasan dari team gembala umat.
Pengantar / latar belakang
Doa adalah praktik yang paling penting bagi kehidupan orang percaya. Karena melalui doa kita dapat berkomunikasi langsung dengan Allah yang kita percayai sebagai sumber sekaligus pemilik segala sesuatu. Maka dari itu, doa juga dipercaya sebagai nafas orang percaya. Sehingga perlu dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Terlepas apakah doa kita berisi hanya ucapan syukur, atau didalamnya juga meminta pertolongan Tuhan. Atas persoalan hidup yang tengah kita hadapi. Semuanya itu merupakan bentuk penyerahan hati dan diri kepada Sang Maha Kuasa. Oleh sebab itu sebaiknya dilakukan setiap saat. Alias sesering mungkin. Misal pagi hari, siang, sore, sebelum tidur, sebelum makan dan sebagainya.
Penjelasan tentang kitab Ratapan 3 ayat 41
Dari nas hari ini kita dapat melihat bahwa kita harus memiliki koneksi yang baik, dan tulus dengan Allah. Supaya kita bisa sungguh-sungguh mempersembahkan hati kita di hadapan Allah. Perhatikan dalam ayat tersebut kalimat "mengangkat hati dan tangan".
Hubungannya dengan doa yang disukai oleh Tuhan. Mari lihat Firman Tuhan mengatakan: “Doa bukanlah sekedar praktik yang dilakukan dengan suatu formula, atau menaati aturan, atau mengucapkan firman Tuhan". Dengan kata lain, bukanlah menghafal kata-kata atau dengan cara meniru orang lain.
Dalam doa kita harus mempersembahkan dan mencurahkan isi hati kita kepada Allah. Sehingga kita dapat disentuh oleh Allah. Itu lah arti mengangkat hati dan tangan. Hati kita perlu diangkat dari kegelapan. Misalnya dengki, iri, dendam, atau dari rasa putus asa. Sedangkan tangan yang diangkat disini maksudnya adalah sarana yang kita pakai untuk menyerahkan hati kita kepada Tuhan. Sekaligus media untuk memuji dan memuliakan Tuhan.
Jadi, jika ingin doa kita efektif (disenangi oleh Tuhan). Maka doa kita harus berakar dan berlandaskan pada apa yang kita baca dalam firman Tuhan. Hanya doa yang berlandaskan firman Allah saja yang akan memberikan pencerahan kepada kita. Dan melalui doa-doa tersebutlah Tuhan akan menurunkan berkat-berkat-Nya kepada kita.
Esensi doa orang Kristen yang sebenarnya
Harus kita akui dengan jujur. Kelemahan doa adalah hanya satu arah. Artinya komunikasi yang kita lakukan dengan Tuhan tidak seperti kita sedang berbicara dengan orang lain. Namun demikian, bagi orang percaya hal itu bukan sebenarnya menjadi alasan tidak berdoa kepada Tuhan.
Roh kudus yang ada dalam hati diri orang percaya lah yang menghubungkan kita dengan Tuhan. Bukan tubuh jasmani, atau akal pikiran yang kita miliki. Oleh sebab itu, salah total kalau kita anggap doa kita hanya searah. Sebenarnya saat itu juga sudah dua arah. Persoalannya, sejauh mana kita merasakan kehadiran Tuhan dalam doa kita. Dan, sebesar apa penyerahan diri kita kepada Roh Kudus untuk melakukan pembicaraan dengan Tuhan.
Poin kedua tentang esensi doa dalam kehidupan orang Kristen. Tulus atau tidak adalah terlihat dari adanya kerelaan hati untuk menerima dan melakukan apa yang dikehendaki Allah. Dengan kata lain, siapkah kita membenci dan menjauhkan diri dari apa yang dibenci Allah. Memiliki keyakinan, tekad, dan iman yang kuat untuk melakukan kehendak Tuhan.
Jadi, ketika berdoa jangan mengharapkan agar Tuhan berbuat sebagaimana yang kita kehendaki. Melainkan sebaliknya. Harapkan ah iman saudara bertumbuh semakin kuat, agar mampu melaksanakan kehendak Tuhan setiap saat. Tanpa mengenal batas waktu dan tempat.
Lebih daripada itu, doa harus dibangun pada dasar kecintaan akan firman Tuhan. Dan keinginan untuk berjumpa dengan Tuhan melalui firman-Nya. Doa yang demikian memungkinkan hati kita benar-benar rindu akan Tuhan. serta mengalami kedamaian di hadapan Tuhan. Doa yang demikian pula akan membawa kita kepada pengalaman bersatu dan berbaur dengan Tuhan.
Ketika hal itu terjadi, di sanalah kita menemukan kedamaian hidup. Sebab setiap jalan yang kita tempuh dalam dunia yang fana ini, kelak akan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Pun, kala persoalan hidup silih berganti, Maka kita tidak akan pernah dibiarkan-Nya sendirian,
Terakhir, berdoa artinya berkomunikasi dengan Tuhan dari hati yang paling dalam berdasarkan firman-Nya, serta berkomitmen dalam melakukannya. Penting berdasarkan Firman Tuhan, karena doa yang demikian akan dipenuhi kuasa Roh Kudus. Doa yang demikian saja yang dapat menguatkan kita, mencerahkan kita melalui terang Tuhan. Maka bersyukurlah kepada Tuhan atas inspirasi dan tuntunan-Nya.
Posting Komentar untuk "Begini Korelasi Antara Hati Dan Tangan Ketika Berdoa [Ratapan 3:41]"