Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Begini Besarnya Kuasa Allah Dalam Diri Seorang Kristen [2 Korintus 13:4]

Sebagai seorang Kristen kita harus mempunyai keyakinan yang teguh tentang apa yang kita imani. Iman atau keyakinan itu harus ditempatkan pada relung hati yang paling dalam yang sudah diterangi oleh Firman Tuhan. 

Dengan demikian, ketika kita diminta untuk menyaksikan iman kita. Maka yang berbicara adalah dari dalam diri kita. Bukan dari luar diri kita. Itu berarti juga bahwa iman itu bukan sekedar pengetahuan yang bisa diucapkan begitu saja. Tetapi harus merupakan ungkapan diri kita yang paling dalam.

Ternyata Begini Besarnya Kuasa Allah Dalam Diri Seorang Kristen Berdasarkan Surat Paulus Dalam 2 Korintus 13:4

Kuasa Allah dalam setiap orang percaya

Rasul Paulus mengingatkan jemaat di kota Korintus. Karena ia sudah beberapa kali hadir tengah-tengah jemaat tersebut. Maka ia ingin meyakinkan mereka kembali tentang ajaran yang disampaikannya sebelumnya. Yaitu mengenai Yesus Kristus. 

Memang ada diantara mereka yang menerima ajaran tersebut dengan terbuka, tetapi ada pula yang masih ragu dan semakin menutup diri. Karena ada pengaruh orang lain yang menentang ajaran Paulus. Orang-orang tersebut mempertanyakan mulai dari ketuhanan Yesus, perjalanan kehidupan Yesus, kematian hingga kebangkitan Yesus. Dianggap kalah karena Dia harus menderita dan mati di kayu salib.

Atas dasar pemahaman yang seperti itulah, rasul Paulus ingin menguatkan mereka. Sebagaimana tertulis dalam 2 Korintus 13:4 yang menjadi renungan hari ini. Firman Tuhan dalam ayat tersebut berkata: "Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah."   

Paulus mengatakan bahwa memang dianggap lemah, jika seseorang harus mati di kayu salib. Tetapi Anda jangan berhenti pada berita tentang kematian tersebut. Sebab kematian telah dikalahkan oleh kuasa Allah, sehingga bukan menjadi akhir dari perjalanan Tuhan Yesus. 

Justru dengan kematian lah maka semua dosa manusia telah terhapus, dan dengan kebangkitan-Nya pula kita juga ikut dibangkitkan dari kematian kelak. Yakni pada hari penghakiman ketika Allah mengutus Yesus datang ke dunia untuk kedua kali. 

Oleh sebab itu, keliru besar jika meragukan kuasa Allah. Hanya karena kejadian di kayu salib. Sebab kayu salib hanyalah bagian dari proses penyelematan yang didelegasikan oleh Allah Bapa kepada anak-Nya yang tunggal. Jadi, sesungguhnya bukan total menjadi sebuah kelemahan. Sebagaimana disebutkan rasul Paulus dalam ayat ini.

Perhatikan dalam ayat tersebut, sebelum kata kelemahan terdapat kata sekalipun. Hal itu menandakan bawah Paulus tidak ingin berdebat tentang kematian Yesus dari perspektif pemikiran duniawi. Sebab ia tahu bahwa orang-orang tersebut belum paham tentang kuasa Allah. 

Maka dari itu, kata andaikata dipakai Paulus untuk memberi ruang bagi orang-orang tersebut agar mau berpikir secara jernih. Sehingga bisa dimasuki oleh Roh hikmat, lalu diterangi oleh firman Tuhan.    

Relevansi surat 2 Korintus 13:4 masa kini

 Tantangan hidup beriman masa kini semakin banyak. Dan kita mungkin akan berhadapan langsung dengan salah satu, atau beberapa tantangan sekaligus. Tambah lagi pernyataan yang meragukan seperti yang dialami oleh jemaat Korintus kala itu. Misalnya melalui percakapan langsung dengan orang lain, atau mungkin dengan media sosial dunia maya. 

Namun firman Tuhan hari ini menguatkan kita. Agar tetap berpegang teguh pada kuasa Allah. Sebab kuasa Allah tidak dapat dibendung oleh apapun/siapapun. Dan kuasa Allah akan membangkitkan kita dari segala kelemahan kita. Sekaligus mengantarkan kita pada tujuan yang kita harapkan. Yaitu bersama-sama dengan Yesus di kerajaan sorga.

Atau dalam hal duniawi. Karena kita butuh biaya hidup misalnya. Maka kuasa Allah (iman yang ada dalam diri kita) akan menuntun kita untuk memperoleh berkat/rejeki yang berkelimpahan. Pula yang akan mengajari kita bagaimana memanfaatkannya dengan benar. 

Pertanyaan, terakhir berkaitan dengan judul. Seberapa besarkah kuasa Allah yang Saudara kehendaki ada dalam diri Saudara?. Hemat penulis adalah seberapa besar kita menyerahkan diri kita dibawah kuasa Allah yang Maha Pengasih itu. Tuhan memberkati.

Posting Komentar untuk "Begini Besarnya Kuasa Allah Dalam Diri Seorang Kristen [2 Korintus 13:4]"