Alasan Mengapa Kristen Harus Berpegang Pada Perintah-perintah Tuhan [Pengkhotbah 12:13]
Pengalaman penulis 30 tahun lalu ketika berteman dengan seorang Bule. Dia mengatakan bahwa "Knowledge more important than any things else, but not for education so we alive". Apakah statement tersebut berlaku hingga saat ini, terkhusus bagi umat Kristen?. Mari simak renungan hari ini.
Sekilas tentang kitab Pengkhotbah
Kitab Pengkhotbah adalah salah satu kitab yang membicarakan hal yang berkaitan dengan hikmat. Hikmat di era digital saat ini sering diartikan sumber dari pengetahuan, kebijaksanaan, kecerdasan berpikir dan menciptakan sesuatu.
Ada 3 kitab dalam Perjanjian Lama yang memiliki fokus tentang hikmat. Yaitu kitab Amsal, Ayub, dan Pengkhotbah. Dan salah satu yang menjadi ciri khas dari kitab Pengkhotbah adalah ungkapan Pengkhotbah yang mengatakan bahwa, “Segala sesuatu adalah sia-sia” (Pengkhotbah 1:2).
Akan tetapi yang lebih unik lagi dalam mengakhiri kitabnya. Pengkhotbah menekankan cara atau pola hidup umat manusia, yang seharusnya dilakoni atau dihidupi. Itulah yang menjadi dasar renungan hari ini.
Penjelasan kitab Pengkhotbah 12:13
Pada ayat ini Pengkhotbah menekankan bahwa, “takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” Kata kuncinya adalah takutlah dan berpeganglah. Akhiran "lah" disini merupakan sebuah perintah.
a]. Makna takut akan Allah
Takut akan Allah adalah sebuah sikap yang memperlihatkan ketaatan, rasa hormat, dan ke-tunduk-an manusia kepada Allah. Dalam hal ini yang ditekankan oleh Pengkhotbah sebagai prioritas dalam hidup manusia adalah takut akan Allah. Kata "akan" disini memiliki makna keberadaan. Dari yang ada selamanya sampai selama-lamanya.
Mengapa harus takut akan Allah?. Karena Allah adalah sumber segalanya, sumber kehidupan, dan sumber berkat bagi setiap manusia. Oleh sebab itu, sebagai wujud penghormatan kita kepada Allah, maka hal yang terutama yang harus dilakukan adalah takut akan Dia.
Penting diketahui pula, takut maksudnya bukan dari segi negatif. Seperti kita menghadapi seorang yang berniat jahat/kasar kepada kita. Tetapi kata takut di sini justru membawa kita kepada sebuah sikap yang tetap memperlihatkan kedekatan, dan rasa hormat serta kagum. Maka dengan hal ini akan mendorong kita semakin percaya, dan menjalin hubungan yang lebih "intim" dengan Allah.
b]. Makna berpegang pada perintah-perintah Tuhan
Prioritas kedua yang dituliskan oleh Pengkhotbah adalah agar berpegang pada perintah-perintah Tuhan. Adalah merupakan wujud dan realisasi dari rasa takut pada Allah dalam kehidupan. Dengan kata lain, Pengkhotbah tidak ingin berhenti pada sikap takut saja.
Sebab kehidupan orang yang takut akan Tuhan, tidak pernah terlepas dari sikap yang menaati dan berpegang pada perintah-Nya. Oleh sebab itu, umat yang memperlihatkan rasa hormat kepada Allah, sejatinya adalah umat yang selalu melakukan perintah-Nya. Artinya, mau mengambil sebuah langkah iman untuk melakukan apa yang Tuhan katakan dan kehendaki dalam hidup umat.
Sementara itu dari sisi yang lain. Umat yang takut akan Tuhan pasti akan rindu melakukan kehendak Tuhan secara terus-menerus. Apapun yang Allah katakan, bagi umat manusia itu adalah sesuatu yang paling bernilai tinggi. Sesuatu yang tidak bisa ditawar. Oleh sebab itu di akhir ayat ini Pengkhotbah mengatakan kewajiban.
Kewajiban umat Tuhan masa kini
Merujuk pada penjelasan diatas melalui kitab Pengkhotbah 12:13 ini, Kita di ingatkan agar melakukan hal yang sama seperti yang diharapkan oleh Pengkhotbah kepada bangsa Israel saat itu. Pertama takut akan Allah, kemudian berpegang pada perintah-Nya. Dan terakhir menjadikan 2 hal ini sebagai kewajiban dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Makna kewajiban menurut KBBI adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan tanggung jawab adalah keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Yang timbul secara langsung maupun tidak langsung akibat dari tindakan yang kita lakukan tersebut.
Pertanyaan, takut akan Allah dan berpegang pada perintah-perintah-Nya secara pribadi-pribadi atau bersama-sama?. Firman Tuhan mengatakan bahwa setiap orang harus menjadi pelaku. Berarti bisa secara personal dan komunal.
Dengan demikian kita (pribadi/bersama-sama) bisa menunjukkan pada dunia (bersaksi) bahwa kita telah menerima karya keselamatan yang diberikan oleh Allah kepada kita. Melalui anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus.
Apakah masih kurang kasih karunia Allah bagi kita agar kita mau berpegang pada perintah-perintah-Nya?. Tentu tidak bukan?. Oleh sebab itu, maka marilah kita bersama-sama melakukan kewajiban kita kepada Allah.
Terakhir berkaitan dengan pernyataan si-Bule diatas. Bagaimana pendapat teman-teman setelah membaca renungan ini?. Apakah relevan dengan hidup saat ini?; apakah ada pertentangan dengan ayat ini?. Silahkan tulis dalam kolom komentar iya. Tuhan memberkati.
Posting Komentar untuk "Alasan Mengapa Kristen Harus Berpegang Pada Perintah-perintah Tuhan [Pengkhotbah 12:13]"