Ternyata Ini Alasan Kristen Disebut Ahli Waris Kerajaan Allah [Galatia 4:3-5]
Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat Galatia, bahwa orang yang percaya kepada Kristus akan menjadi anak-anak Allah. Karena imannya kepada Kristus dan dibaptis dalam nama Yesus. Kemudian anak-anak Allah tersebut juga diminta agar berperilaku dengan mengenakan dan meneladani Yesus.
Berikut teks ayat Alkitab yang menjadi renungan hari ini. Yakni tertulis dalam Galatia 4:3-5: “Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita menjadi anak.”
Seperti biasa, Saya ajak teman-teman agar menulis dalam secarik kertas kata-kata kunci yang terdapat dalam ayat ini. Sebaiknya tidak lebih dari 5 kata. Lalu, sembari membaca renungan ini perhatikan dimana kata-kata kunci tersebut muncul. Menarik kan?.
Makna transformasi rohani dan ahli waris kerajaan Allah
Proses kehidupan rohani setiap manusia sama dengan kehidupan secara jasmani, yaitu mengalami transformasi. Transformasi rohani sebagai anak-anak Allah adalah dari hidup lama ke hidup baru. Sementara transformasi jasmani misalnya belum bisa jalan (bayi), menjadi dewasa.
Setelah hidup baru, anak-anak Allah akan mengalami kesatuan dan kesamaan dalam Kristus. Artinya tidak ada lagi perbedaan satu sama lain. Karena semuanya menjadi satu dalam persekutuan dengan Kristus.
Sebagai anak, kita adalah ahli waris Kerajaan Allah. Akan tetapi hidup sebagai ahli waris, kita harus melalui proses pendewasaan iman. Paulus menjelaskan proses itu dengan istilah “akil balig.” Sebab tanpa proses pendewasaan iman kita masih mudah dikuasai oleh kuasa-kuasa lain. Yang mana dalam ayat ini disebut adalah oleh roh-roh dunia.
Penting diketahui, pendewasaan itu bisa terjadi hanya dalam Yesus Kristus. Bukan dalam hukum Taurat. Sebab Taurat tidak menjamin kita menjadi ahli waris, tetapi hanya mengantarkan kita pada Yesus kita pada Sang Pewaris yang sesungguhnya. Yaitu Yesus Kristus. Untuk menggenapi apa yang telah dinubuatkan oleh para nabi-nabi yang tercatat dalam kita Perjanjian Lama.
1]. Wujud warisan dan kelebihannya
Melalui surat Galatia 4:3-5 ini, rasul Paulus ingin mengatakan bahwa sebaiknya proses pendewasaan iman tersebut jangan berulang. Sekaligus ingin meneguhkan iman jemaat di Galatia agar tidak terpengaruh pada orang-orang yang belum "akil balig".
Wujud konkrit warisan kerajaan Allah adalah keselamatan. Dan warisan tersebut hanya diperoleh oleh anak-anak Allah. Bukan oleh orang-orang yang percaya pada roh-roh dunia (jahat). Sebab mereka belum terikat dengan janji keselamatan melalui penebusan Yesus Kristus.
Oleh sebab itu, kita tidak perlu lagi takut pada roh-roh dunia dan segala keinginan-keinginannya. Sekalipun bentuknya mengerikan, dan atau beraksi dengan cara membuat berbagai macam rayuan. Sebab, jikalau kita masih takut, berarti kita masih meng-hamba-kan diri kepadanya.
Kita harus akui bahwa semuanya itu ada. Tetapi bukan untuk dipercayai. Melainkan untuk dilawan dalam kuasa Yesus. Percayalah kemampuan melakukan perlawanan pada roh-roh jahat, akan diberikan Yesus kepada ahli waris-ahli waris Kerajaan Allah.
2]. Nilai-nilai kerajaan dan esensi ibadah
Selain menerima janji keselamatan, ahli waris juga dituntut agar bertindak menurut nilai-nilai Kerajaan Allah. Apakah nilai-nilai Kerajaan Allah itu?. Jawabnya damai sejahtera. Atau terkenal dengan istilah “syalom.”
Hidup dalam janji keselamatan Tuhan, tetapi kita tidak mencerminkan dan menjalankan damai sejahtera, itu sama dengan kebohongan belaka. Karena keselamatan Tuhan selalu berisi damai sejahtera, yang harus diberitakan kepada seluruh umat manusia.
Dengan kata lain, damai sejahtera adalah implikasi dan sekaligus aplikasi dari keselamatan Tuhan pada dunia. Sementara sisi lain, ahli waris Kerajaan Allah adalah pribadi-pribadi yang beribadah dengan taat dan takut akan Tuhan.
Kaitannya dengan pendewasaan iman. Dengan beribadah pula lah kita menempa diri agar layak disebut sebagai anak-anak Allah dan pewaris kerajaan-Nya. Ibadah adalah bentuk pendekatan diri kepada Allah. Pada saat yang sama, Allah juga akan mendekatkan diri kepada kita.
Maka dari itu, satu-satunya cara mengintimkan hubungan antara manusia dengan Allah adalah ibadah. Keintiman ini adalah titik tolak manusia untuk bergerak mewujudkan tindakan-tindakan damai sejahtera. Sekaligus sebagai tanggungjawab iman karena telah terikat dengan janji keselamatan.
Aplikasi Galatia 4:3-5 dalam kehidupan Kristen masa kini
Manusia yang hidup dalam damai sejahtera akan dinyatakan secara praksis. Artinya manusia yang memiliki hubungan intim dengan Tuhan tanpa batas waktu dan ruang. Sebaliknya, manusia yang tidak hidup dalam damai sejahtera akan jauh dari Allah. Dan tidak bakal menjadi ahli waris kerajaan sorga.
Kiranya sebagai ahli waris Kerajaan Allah, kita semakin memperlihatkan kedewasaan iman. Mendasari hidup dalam kuat kuasa Firman Tuhan. Dengan cara meneladani Kristus Yesus. Amin.
Catatan tambahan
Pada saat teman-teman menulis kata-kata kunci dalam secarik kertas. Pasti sudah terlintas gambaran tentang ayat ini. Adakah kata-kata kunci tersebut telah terurai semua dalam bacaan ini?. Jikalau belum, silahkan tulis dalam kolom komentar iya. Tuhan memberkati.
Posting Komentar untuk "Ternyata Ini Alasan Kristen Disebut Ahli Waris Kerajaan Allah [Galatia 4:3-5]"