Refleksi Firman Tuhan Yang Tertulis Dalam Injil Lukas 4 Ayat 12
Bunyi Injil Lukas 4:12: “Yesus menjawabnya, kata-Nya: “Ada Firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”. Kalimat ini sangat menohok, karena berupa sanggahan. Dan berisi kata jangan. Artinya Yesus ingin menegaskan kepada orang yang diajak bicara saat itu, agar tidak sembarangan.
Latar belakang Injil Lukas 4 ayat 12
Ayat ini terjadi pada saat Tuhan Yesus berpuasa selama empat puluh hari. Lalu, Iblis datang untuk mencobai-Nya. Iblis mencobai Tuhan Yesus melalui tiga aspek, yaitu:
1. Mencobai Tuhan Yesus melalui keinginan jasmani
Yaitu mengubah batu menjadi roti (Lukas 4:3). Iblis mengira bahwa mencobai Yesus dengan keinginan jasmani-Nya. Karena iblis tahu bahwa sisi ke-manuasia-an Yesus butuh makanan dan minuman. Maka makanan dianggap merupakan cara yang paling ampuh. Karena berpuasa selama empat puluh hari, tentu dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia sangat lapar dan butuh makanan.
Tetapi Iblis tidak memperhitungkan, bahwa selama berpuasa, Yesus justru memusatkan hati dan pikiran-Nya kepada Allah dan kehendak-Nya. Bukan kebutuhan jasmani yang Ia utamakan, melainkan firman Allah. Dengan demikian, pencobaan iblis itu dipatahkan dengan firman, “Ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat. 4:4).
2. Iblis mencobai Tuhan Yesus dengan kekuasaan
Tidak berhenti pada cobaan kedua. Iblis kemudian membawa Yesus ke tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Iblis berkata kepada-Nya, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepadaMu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.” (Lukas 4:6).
Sebenarnya dalam hal ini iblis tidak berdusta, karena firman Tuhan menyatakan bahwa sebenarnya segala kuasa di sorga dan di bumi ada di tangan Tuhan (Matius 28:18-20). Tetapi, menanggapi tawaran Iblis itu, Tuhan Yesus justru mengungkapkan bahwa keberadaan manusia dan seluruh ciptaan, yaitu untuk memuliakan Allah dan berbakti kepada-Nya. Tuhan Yesus berkata, “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Lukas 4:8).
3. Iblis mencobai Tuhan Yesus dengan hal-hal spiritual
Terakhir iblis membawa Yesus ke Yerusalem, menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, dan memakai ayat-ayat Kitab Suci untuk mencobai-Nya. Dengan menggunakan firman Tuhan terlepas dari konteks, Iblis mengatakan bahwa kalau Ia menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah maka malaikat akan menatang-Nya, sehingga kaki-Nya tidak terantuk ke batu (Luk. 4:9-11).
Hal itu adalah suatu pengalaman rohani yang luar biasa dan dapat disaksikan oleh banyak orang yang sedang berada di Yerusalem. Kendati pun demikian, Tuhan Yesus dapat menang atas pencobaan itu. Ia menjawabnya, “Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu.” (Lukas 4:12).
Implementasi Injil Lukas 4:12 dalam kehidupan
Melalui ayat harian ini kita diminta untuk melakukan introspeksi diri, “Apakah kita sudah terperdaya oleh bujuk rayu dan pencobaan dari iblis? Adakah hal-hal yang telah dipakainya untuk menjerat kita?” Jika kita belum jatuh, hendaklah kita tetap memohon kekuatan dari Tuhan. Agar dijauhkan dari segala bentuk pencobaan.
Jika ada yang telah jatuh, atau tengah dalam pencobaan. Mohonlah pengampunan dan pembaharuan dari Tuhan. Jangan biarkan iblis terus mengekang kita dengan tipu daya. Akan tetapi biarlah kita bertekun dalam doa, “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.” (Matius 6:13a).
Dengan ayat harian ini, kita juga diminta untuk berupaya mengekang diri dari segala bujuk rayu duniawi. Bujuk rayu tersebut tentu berasal dari iblis. Yang mana pada akhirnya membuat hidup kita sengsara dan terbelenggu oleh dosa. Dosa yang bagaimana?. Tentu, tidak menutup kemungkinan sampai pada dosa keturunan.
Jadi, biarlah kita membiasakan diri menjalani hidup yang teosentris. Yaitu memiliki persekutuan yang lebih intim dengan Allah, semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan kehendak-Nya, serta hidup yang memuliakan Allah. Sebab dengan persekutuan yang intim dengan Tuhan Allah, akan meningkatkan spiritualitas dan membuat kita mengalami kuasa kehadiran Tuhan dalam hidup kita.
Dengan demikian, hidup kita akan menjadi hidup yang memuliakan Allah, yang dipenuhi dengan ucapan syukur. Biarlah dengan berpegang teguh pada iman di dalam Tuhan Yesus, kita dapat senantiasa hidup dengan ucapan syukur!.
Posting Komentar untuk "Refleksi Firman Tuhan Yang Tertulis Dalam Injil Lukas 4 Ayat 12"