5 Alasan Umat Kristen Harus Menjadikan Allah Tempat Perlindungan [Mazmur 62 Ayat 6-13]
Setiap orang pasti butuh tempat perlindungan. Tidak hanya umat Kristen saja, tapi termasuk orang-orang yang beragama lain. Misalnya untuk berlindung dari hujan dan terik matahari, kita memerlukan sebuah bangunan. Untuk melindungi warga dari kejahatan, maka negara menyediakan Undang-undang. Dan masih banyak contoh lain.
Kali ini tidak kalah penting dari tempat-tempat perlindungan yang disediakan oleh dunia ini. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, bahwa tempat perlindungan sejati hanya 1. Yakni Allah. Sebagaimana tertulis dalam kitab Mazmur 62:6-13, yang menjadi bahan renungan pada kebaktian hari minggu ini.
Pula bagian terakhir, kami sertakan penjelasan dalam bahasa Simalungun. Dengan tujuan agar teman-teman mudah memahami makna Firman ini, dan disampaikan ditengah-tengah jemaat lokal yang fasih bahasa Simalungun.
Latar belakang kitab Mazmur 62 ayat 6 - 13
Judul besar kitab Mazmur 62 adalah perasaan tenang dekat Allah. Dan, teks renungan hari ini merupakan penggalan dari kitab tersebut. Oleh sebab itu titik berat perenungan bagi umat Kristen saat ini adalah tetap mengacu pada judul.
Perasaan tenang raja Daud atas kedekatannya dengan Allah, diperlihatkan dalam ayat 6 dan 7. Kedua ayat ini sekaligus sebagai kesaksian bagi Daud. Karena Allah telah menolong, menyelamatkan, memberi kemuliaan (terpilih menjadi raja atas bangsa Israel), memberi kekuatan (kebijaksanaan), hingga menjadi benteng pertahanan bagi Daud.
Nah atas dasar kesaksian tersebut, umat Kristen saat ini juga diwajibkan melakukan hal yang sama. Yakni menjadikan Allah tempat perlindungan. Mengapa?. Supaya hidup Saudara tenang, damai dan sejahtera.
Berkaca dari kehidupan Daud sebelum menjadi raja. Boleh disebut ia tidak pernah mengalami ketenangan. Sejak kecil ia hidup di padang gurun sebagai gembala. Padahal keturunan raja (Saul). Kemudian menginjak dewasa. Ia menjadi tentara, dan lebih banyak menghabiskan waktunya di medan perang.
Oleh sebab itu, ia telah merasakan pahit getirnya kehidupan. Dan, ia bisa melalui semua itu karena Allah menyertai. Singkatnya, bukan tanpa alasan raja Daud bersaksi kepada kita semua.
[Implementasi] Pentingnya Tuhan sebagai tempat perlindungan
5 hal berikut adalah warning, sekaligus fakta yang dialami oleh raja Daud selama masa hidupnya. Dan, tetap relevan hingga masa kini. Sehingga umat Tuhan harus waspada agar tidak terjerumus dalam dosa.
1. Kejahatan dan ketidakadilan akan selalu ada di muka bumi
Kejahatan bisa terjadi secara terencana, dan tidak terencana. Dan, dua-duanya akan berdampak pada ketidakadilan bagi sesama. Khususnya bagi orang yang menjadi korban. Serta mengingkari hadirat Tuhan sebagai raja diatas segala raja.
Seyogianya semua umat manusia menegakkan keadilan. Misalnya dengan cara memberi bantuan kepada orang yang lemah. Bukan justru melakukan tindakan semena-mena. Akan tetapi hal itu ternyata sulit diwujudkan.
Maka dari itu Daud memberi wanti-wanti. Sekiranya tidak bisa membantu sesama, dengan harta benda. Paling tidak melalui doa. Agar orang-orang tersebut dikuatkan, ketika menghadapi pergumulan hidup.
2. Segala kuasa yang di bumi ini adalah bersumber dari Tuhan
Tuhan satu-satunya benteng, dan tempat perlindungan yang paling kuat. Sebab sesungguhnya segala kuasa yang ada di muka bumi ini adalah berasal dari Tuhan. Kata "berasal" dalam hal ini mengandung makna se-ijin, dan se-pengetahuan Tuhan.
Jadi, bilamana seseorang melakukan tindakan semena-mena kepada orang lain, oleh karena ia memiliki pangkat/jabatan yang tinggi. Tuhan melihat hal tersebut sebagai sebuah kejahatan serius. Sebab ia telah menyalahgunakan karunia yang ia terima dari Tuhan.
Terkait kekuasaan di bumi, secara tidak langsung raja Daud telah memberi contoh. Setelah ia terpilih jadi raja atas bangsa Israel. Ia tidak sombong atas saudara-saudaranya yang kalah berkompetisi dengannya. Tetapi, ia berusaha melakukan pendekatan supaya hubungan kekeluargaan tetap baik.
Karena ia menyadari jabatan sebagai raja adalah karunia, sekaligus amanat yang harus dijalankan dengan baik dan bijaksana. Agar Tuhan semakin mulia, dan rakyat menjadi damai sejahtera.
3. Materi dan kekayaan adalah pemberian Tuhan
Sudah menjadi rahasia umum. Jika, seorang memiliki jabatan tertentu pasti akan memiliki kekayaan yang lebih banyak dibanding dengan orang-orang biasa. Persoalan yang terjadi, apakah orang tersebut menyadari bahwa kekayaan yang ia miliki adalah bersumber dari Tuhan?.
Dalam hal ini raja Daud ingin memperingatkan umat Tuhan masa kini. Agar materi jangan Saudara jadikan tempat perlindungan, alat untuk melakukan kejahatan, atau memperalat sesama. Melainkan sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Sebab segala sesuatu yang ada pada diri Saudara adalah berasal dari Dia.
4. Tuhan akan memberi berkat sesuai dengan kapasitas masing-masing
Kaitannya dengan poin 3 dan 4. Ketika menggunakan kuasa, jabatan, materi dan harta benta kita untuk kemuliaan Tuhan. Maka, Tuhan akan menambahkan berkat yang berlipat ganda kepada kita. Oleh sebab itu, banyak orang kaya semakin kaya.
Namun demikian sebaliknya. Ketika kita menyalaggunkan berkat dan karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Maka, Tuhan akan membuat hidup kita semakin terpuruk.
Jadi, kata "kapasitas" disini maksudnya adalah upaya yang dilakukan oleh umat Tuhan bagi sesama, sebagai bukti bahwa ia adalah orang percaya dan telah menerima kasih karunia dari Tuhan. Bukan takaran yang diberikan Tuhan untuk membeda-bedakan umat.
5. Kasih setia Tuhan sepanjang masa
Raja Daud selama masa hidupnya mengakui bahwa ia pun tak luput dari dosa. Oleh sebab itu ia tak jemu-jemu memohon pengampunan, dan menjadikan Tuhan tempat perlindungan. Supaya doa yang ia perbuat menjadi batu sandungan baginya. Atau, dimanfaatkan oleh orang lain untuk menjatuhkan kerajaan yang ia pimpin.
Bagaimana dengan umat Tuhan saat ini?. Apakah melakukan hal yang sama, atau bersikukuh pada pendirian. Sehingga membuat kita sombong, arogan, dan tidak mengandalkan Tuhan?.
Bukankan nasihat raja Daud dalam renungan ini pantas kita aplikasikan dalam hidup kita, agar kita semakin diberkati dan damai sejahtera?.
Sesungguhnya kasih setia Tuhan hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang menaruh pengharapan kepada Tuhan. Bukan oleh orang yang mengandalkan kekuatan diri sendiri. Atau yang berbuat jahat, dan tidak berlaku adil.
[Versi bahasa Simalungun]
Adong 3 Fase sulit pargoluhan ni si Daud:
- Sebagai gembala kambing dan domba.
Dan hidup di padang gurun. Padahal anak yang paling kecil, dan bertubuh mungil. Jadi anggo kilas balik hita padal Natal. Sering isobut Yesus anak Daud. Artini Yesus anak seorang gembala.
Halani aido homa ase hubani halak parmahan parlobei ipabotohon pasal partubuhni Tuhan Yesus. Sebagai penghargaan bani gembala-gembala na sering dianggap remeh, dan dipandang sebelah mata.
- Sebagai tentara dadakan
Dan mengalahkan goliat. Bahkan berhasil mengembalikan Tabut Perjanjian yang sebelumnya di kuasai oleh bangsa Syiria. Masa ijia bapa inang, calon pengganti Raja jauh-jauh hari domma ipilih, janah i urapi. Nah, Daud sabonarni lang masuk nominasi. Halani sanggah pemilihan ai ia lang ijai. Tapi I parmahanan do.
8 orang saudara kandung Daud gagal semua, lalu Samuel (nabi Israel) menyuruh memanggil Daud dari padang gurun. Singkat cerita ia di urapi Samuel menjadi calon pengganti raja Saul.
Sonaha awalni jadi tentara dadakan?. Dob honsi iurapi Samuel ia. Roh Tuhan telah bekerja dalam diri Daud. Suatu kali orang tuanya menyuruh ia menyampaikan pesan kepada kakak-kakaknya, ternyata kakak2nya itu tengah di Medan perang.
- Sebagai raja
Setelah dinobatkan (di Lantik) sebagai raja atas bangsa Israel. Musuh yg harus ia hadapi ternyata bukan orang lain. Bukan hewan buas seperti ketika ia di padang gurun. Tapi saudara2nya (kerabat) sendiri. Yang ingin merampas tahta kerajaan yang Tuhan anugerahkan kepada Daud.
Anehnya, mereka bukan melakukan dengan cara2 yang gentlemen, dengan tipu muslihat, gosip, bahkan dengan cara guna-guna. Rimpun ni pengalaman-pengalaman sulit na ialami Daud on, sihol padaskon hu banta supaya: "JADILAH PERINTIS JANGAN PEWARIS"
Arti kalimat tersebut adong 3 aima:
[1]. Sebagai perintis Anda akan merasakan langsung bagaimana penyertaan Tuhan dalam setiap detik waktu yang Anda lewatkan. Seban Anda akan mengalami segala macam pergumulan hidup. Contoh: namaposi na kuliah I luar kota/pulau. Tontu buei do permasalahan na ihadapi, padahal lang adong na sahuta. Jadi, pitah hubani Tuhan hansa ianan pangaduan na topat.
Secara tidak langsung kesuksesan nasiam na kuliah daoh. Gabe motivasi do homa bani orang tua na ihuta, na sihol pakuliahkon niombah ni. Pori ni pe irasa hurang mampu perekonomian ni lao pasikolahkon niombah ai. Tapi, halani i idah nasiam sukses, janah bujur ijin. Orang tua aipe lambin tergerak ma uhurni.
[2]. Sebagai perintis Anda akan menganggap setiap masalah yang muncul adalah bagian dari proses pendewasaan iman. Dan, akan membuat Anda lebih dekat dengan Tuhan, serta lebih peka/peduli terhadap orang lain.
Hal ini juga yang ingin disampaikan raja Daud kepada umat Tuhan saat ini. Kedewasaan iman Daud tidak perlu lagi dipertanyakan. Ia betul-betul merasakan pertolongan Tuhan atas hidupanya. Mulai sebagai gembala, sebagai pasukan, hingga sebagai raja.
[3]. Sebagai perintis Anda akan berani mengambil keputusan dan resiko, sekaligus untuk menunjukkan kepada dunia bahwa iman Anda telah bertumbuh dan berbuah. Hal yang sama juga dilakukan Daud saat berhadapan dengan Goliat.
Bahkan ketika ia di urapi jadi calon pengganti raja Saul. Sebenarnya ia bisa saja menghindar, atau menolak.Tapi karena ia sudah dipenuhi oleh Roh Tuhan, maka ia jadi berani. Sebab ia percaya bahwa Tuhan akan memberi kekuatan, dan pertolongan
Penutup dan ajakan bersaksi dan melayani
Ayat kunci Mazmur 62 ayat 6-13 tartulis bani Ayat 8 (bahasa sederhana): "Hai umat, Percayalah kepada Tuhan Allah sepanjang hidupmu, dan curahkanlah isi hatimu di hadapanNya. Sebab Dia lah satu-satunya tempat perlindungan kita"
1. Umat Percayalah = Menaruh pengaharapan kepada Tuhan. Bukan kepada menusia. Yang kaya atau yang memiliki jabatan tinggi. "Ulang igadehon haporsyaonni halani materi atap jabatan"
2. Curahkanlah = Memberitahukan seluruhnya Isi hati = Bukan isi kepala/pikiran-pikiran. Pengalaman sanggah i Bali tahun 2013.
3. Di hadapan = Datang kepadaNya Setiap waktu = 7x24 jam x 365 hari
4. Tempat perlindungan = Sukacita & damai sejahtera
Pangujungi, bani na mandalani tahun 2024 on. Hubani ise do hita maronjolan?. Siapa yang kita jadikan tempat perlindungan?. Apakah keluarga kita yang kaya?, teman kita yang memiliki jabatan tinggi?, atau kepada Tuhan?.
Hata ni Tuhan mangkatahon, hajahaton i dunia on pasti adong torus. Hajahaton na boi ididah mata, pakon na lang taridah. Tapi ulang halani hajahaton ai gabe maseda haporsayaonta hu bani Naibata.
Janah, ulang homa hajahaton ai ipake hita lao parsedahon hasomanta. Sebagaima tertulis dalam ayat 11-12a: Segala kuasa adalah berasal dari Allah, demikian juga Kasih Setia.
Anggo sonai sonaha ma ase orot haporsayaonta bani Naibata?. Basa nasiam ma hata ni Naibata, na tartulis bani EFESUS 6:10-18. Amin.
Posting Komentar untuk "5 Alasan Umat Kristen Harus Menjadikan Allah Tempat Perlindungan [Mazmur 62 Ayat 6-13]"