Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Hidup Bahagia Kristen Sejati [Lukas 11 : 28]

Setiap orang pasti ingin hidup bahagia. Dan, untuk mencapai kebahagiaan tersebut segala upaya selalu dilakukan. Ada dengan cara yang terhormat/profesional, sebagaimana diajarkan dalam Kristen. Tapi, ada pula yang menghalalkan segala cara. 

Kunci Meraih Bahagia Yang Sejati Bagi Orang Kristen

Dasar renungan kali ini adalah Injil Lukas 11 ayat 28; “Tetapi Ia berkata: ”Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Ayat yang sangat relevan tertulis dalam Injil Matius 5:12, dan Injil Lukas 6:23. Silahkan saudara dalam Alkitab.

Latar belakang Injil Lukas 11 : 28

Saat itu, setelah Yesus melakukan sebuah mujizat yaitu mengusir setan yang merasuki seorang warga. Yesus dikerumuni orang-orang, lalu seorang perempuan berseru kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau, dan yang telah menyusui Engkau."

Tuhan Yesus tidak menyangkal seruan tersebut, pula tidak mengiyakan. Tapi, melanjutkan pembicaraan dengan Firman yang tertulis pada Injil Lukas 11:28 ini.

Yesus tidak membantah perkataan wanita tersebut, karena secara lahiriah ia adalah manusia biasa. Sehingga dari sudut pandang manusia, apa yang dikatakan oleh perempuan itu adalah benar.

Akan tetapi, karena pada saat itu Yesus sedang melaksanakan "bertugas" memberitakan keselamatan yang berasal dari Allah. Maka menanggapi seruan perempuan tersebut, Yesus tidak menggunakan perspektif anak manusia. Melainkan perspektif Anak Allah.

Bahasa sederhana. Ketika sang wanita mengajak Yesus berbicara sebagaimana umumnya manusia sedang berdialog. Tapi, Tuhan Yesus merespon dalam bentuk Firman. Sehingga sifatnya mutlak, kekal, dan abadi.

Dasar dan tolak ukur kebahagiaan Kristen

Ada 2 syarat utama agar pengikut Kristus bahagia, yaitu:

1. Mendengar Firman Tuhan

Saat itu informasi, dan berita-berita diketahui melalui pembicaraan. Alias mulut ke mulut. Oleh sebab itu orang yang tidak suka mendengar akan kehilangan berita. Maka dari itu pula, Yesus mengatakan yang berbahagia adalah yang mendengarkan Firman.

Mendengar tergolong sebuah pekerjaan yang sulit, karena tidak semua orang bisa melakukannya. Menjadi pendengar yang baik harus sabar, dan bersedia meluangkan waktu.

Maksud sabar adalah tidak memotong pembicaraan, serta tidak banyak tanya. Sehingga tidak terkesan menjadi sebuah dialog besar (adu argumentasi). Pula, selama mendengar menggunakan etika, dan sikap sopan. Sebagaimana layaknya seorang murid mendengar seorang guru mengajar. Harus menyimak, dan fokus.

Berikutnya, harus kita akui keadaan sering pula mempengaruhi kita untuk menjadi pendengar yang baik. Misalnya karena kesibukan, atau rutinitas sehari-hari yang padat. Hal ini umumnya terjadi pada usia produktif, dan tinggal di kota besar.

Oleh sebab itu, Yesus mengatakan syarat yang pertama agar bisa hidup bahagia adalah mendengar Firman Tuhan. Karena Firman lebih dari sekedar berita, atau informasi. Tapi, daging dan darah dalam tubuh umat Kristen. 

2. Memelihara Firman

Setelah mendengar, syarat terakhir adalah memelihara Firman. Supaya tumbuh subur, berbuah yang bagus dan banyak, serta bermanfaat bagi orang lain. Jadi memelihara Firman maksud Yesus adalah mengamalkan dalam hati, mengaplikasikan dalam setiap aktivitas, dan menjadikan satu-satunya pegangan hidup.

Saat perempuan itu mengatakan kebahagiaan adalah suatu kebanggaan. Memang demikian fakta duniawi. Namun hal itu juga yang ingin Yesus luruskan. Supaya orang Kristen menjadikan Firman sebagai fokus utama kehidupan, dan tolak ukur bahagia. Bukan pada hal-hal dunia.  

Kebahagiaan Kristen yang sejati bilamana taat dan tekun menjalankan Firman. Seperti kata pepatah yang mengatakan proses tak pernah mengkhianati hasil. Demikian juga Firman Tuhan akan menuntun dan membimbing umat-Nya ke jalan yang benar. Termasuk mencapai kebahagiaan hidup.

[Refleksi] Aplikasi dan konsekuensi Kristen

Reaksi negatif dari lingkungan atas apa yang kita lakukan walau untuk tujuan baik, sering membuat kita jadi down. Dan akhirnya kita memilih berhenti. Reaksi tersebut juga dirasakan oleh hamba-hamba Yesus pada saat memberitakan Injil. Bukan saja secara verbal, namun beberapa diantara mereka menerima siksa, hingga meninggal.

Oleh sebab itu, dalam Injil Matius 5 ayat 12, dan Injil Lukas 6 ayat 23. Dikatakan berbahagia dan bersukacita. Kata sukacita disini memiliki makna siap menerima dengan syukur terhadap semua konsekuensi yang kita terima, karena menjalankan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari. Sebab kebahagiaan sejati yang akan kita terima bukan berasal/berada di dunia, tapi di kerajaan sorga.

Jikalau hanya sebagai pendengar Firman tentu sangat mudah. Tapi, ketika Yesus menyuruh memelihara, maka berbagai macam rintangan akan kita hadapi. Dan untuk mencapai kebahagiaan sejati tersebut, segala rintangan tadi harus kita kalahkan dalam Tuhan.

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita berjuang sendiri. Ia senantiasa beserta kita menghadapi cobaan. Bahkan menyinari langkah kita menggapai kebahagiaan dari sorga. Amin.


Posting Komentar untuk "Kunci Hidup Bahagia Kristen Sejati [Lukas 11 : 28]"