Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Bersyukur Atas Kemurahan Hati Tuhan [Roma 11 : 1 - 2a ; 29 - 32]

Tuhan sangat bermurah hati kepada seluruh manusia. Apabila kita mengukur kemurahan hati Tuhan sejak zaman penciptaan hingga saat ini, tentu kita sudah tidak layak menerimanya. Sebab walaupun manusia berulang kali berbuat dosa, Tuhan selalu mengampuni. Bahkan menambahkan berkat.

[Pendahuluan] Cara membaca dan garis besar Firman Tuhan

Ini pertama kali saudara mungkin menemukan ayat bacaan dengan penulisan seperti judul. Tertulis Roma 11 : 1 - 2a ; 29 - 32 artinya kitab Roma, atau sering disebut surat pastoral rasul Paulus ke jemaat yang berada di kota Roma.

Lalu, angka 11 berarti pasal. Sedangkan pada bagian ayat tertulis 2a, artinya kalimat pertama yang tercatat dalam ayat 2.

Kemudian tanda titik koma ( ; ) artinya adalah kelanjutan dari ayat sebelumnya. Dalam hal ini setelah ayat 2a, maka dilanjutkan dengan ayat 29 sampai 32. Jadi, perikop yang menjadi bahan renungan kali ini adalah kurang dari 6 ayat.   

Garis besar yang menggambarkan tentang kemurahan hati Tuhan adalah:

a. Allah tidak pernah menolak umat

Yang dimaksud umat Tuhan adalah semua pengikut Kristus yang tersebar diseluruh penjuru dunia, yang berasal dari  keturunan asli orang Israel, maupun yang tidak. Tidak pernah Tuhan tolak karena janji yang dibuat kepada Abraham. Tentang Israel yang akan memiliki keturunan sangat banyak, serta dijadikan bangsa kepunyaan dan mendapat berkat dari Allah. 

Pada ayat 1, rasul Paulus sengaja memperkenalkan diri sebagai orang Israel sejati. Yaitu dari suku Benyamin. Dengan tujuan menguatkan hati jemaat Roma. Agar tidak terpengaruh oleh hasutan-hasutan orang yang secara sengaja ingin memecah belah umat.

Beberapa kelompok yang berasal dari keturunan Israel asli, menyatakan diri yang paling berhak mendapat kemurahan hati Tuhan. Padahal kenyataannya, justru mereka yang menolak kedatangan Yesus sebagai Mesias. Bahkan mereka juga yang menganiaya, serta menyalibkan Yesus di bukit Golgata.

Lalu, apakah dengan kejadian tersebut Tuhan menjadi murka dan menolak bangsa Israel sebagai bangsa pilihan?. Pada ayat 2a, Paulus memberikan jawaban tegas; Tidak!. Allah tidak pernah menolak umat dan orang Israel. Sebab Tuhan setia pada janji yang telah dibuat. Dan, tidak akan pernah menyesali/mengingkari apa yang pernah dinyatakan.

b. Berita keselamatan dari Tuhan harus disebarluaskan

Karena pada mulanya perjanjian dibuat adalah untuk keturunan Abraham, secara khusus adalah bangsa Israel. Akan tetapi karena kasih karunia dan kemurahan hati Tuhan, maka sekarang tidak terbatas hanya milik mereka saja. 

Berita keselamatan harus ditujukan kepada semua bangsa-bangsa, walaupun datangnya melalui/dari antara bangsa Israel. Yaitu Yesus Kristus, serta para rasul adalah berasal dari keturunan Abraham. 

Oleh sebab itu, pantas kita syukuri walau tidak memiliki garis keturunan Abraham. Tapi, kita berhak mendapat keselamatan di dalam Yesus. Pula, jangan karena hal tersebut. Kita menjadi sombong diantara sesama umat. Terlebih yang belum percaya pada Yesus. 

Justru seharusnya kita turut serta dalam pelayanan kasih. Seperti yang dilakukan jemaat Yerusalem dan jemaat Korintus. Umat Tuhan saat ini juga harus saling bahu membahu dalam memberitakan Injil.

Sebab sesungguhnya, sebelumnya pun kita tidak layak dihadapan Tuhan, dan memperoleh karunia keselamatan yang diberitakan oleh hamba-hamba Tuhan. Namun karena kemurahan hati Tuhan, kita menjadi pemilik anugerah tersebut.

Sikap umat Tuhan yang benar

Selain menjadi perpanjangan tangan hamba-hamba Tuhan dalam memberitakan injil. Sikap kita sebagai orang yang sudah menyatakan diri sebagai pengikut Kristus, sebaiknya konsisten. Alias tidak berubah-ubah. Sebagaimana disebutkan dalam ayat 32.

Pada ayat tersebut tertulis kata mengurung, yang berarti sama dengan menghukum, atau memberi pelajaran. Maksudnya jangan sampai Tuhan melakukan hal yang sama kepada jemaat masa kini, karena perilaku yang berubah-ubah. Misalnya kadang setia, kadang berontak.

Tapi sikap yang benar, sekaligus bukti bahwa kita adalah umat yang setia. Adalah menunjukkan kemurahan hati Tuhan kepada dunia. Apa saja itu?, yakni: 1]. Kasih karunia dan keselamatan, 2]. Pengampunan dosa dan, 3]. Janji Tuhan kekal selamanya. Serta, masih banyak lagi yang tak terhitung.

Penutup

Sesungguhnya banyak hal lain yang membuat kita pantas bersyukur kepada Tuhan. Selain karena kemurahan hati Tuhan. Namun dalam surat pastoral Paulus ke jemaat Roma, secara khusus ia menyoroti tentang hal yang satu ini. Sebab menyangkut banyak orang (asal usul jemaat) dalam satu persekutuan. Dimana hal tersebut rentan menjadi pemicu terjadinya perpecahan. 

Oleh sebab itu, Paulus mengingatkan jemaat agar menjaga kebersamaan dalam pelayanan kasih. Bukan mementingkan diri sendiri atau golongan, apalagi menganggap kalau kelompoknya yang paling benar, dan berkenan dihadapan Tuhan.

Posting Komentar untuk "Pentingnya Bersyukur Atas Kemurahan Hati Tuhan [Roma 11 : 1 - 2a ; 29 - 32]"