Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Pelayanan Kasih Dan Contoh Konkritnya [2 Korintus 8 : 1 - 7]

Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya dalam pengakuan, sebagai identitas, apalagi untuk kepentingan diri sendiri. Tapi, harus mampu menunjukkan jati diri melalui ucapan, perilaku serta perbuatan. Salah satu contoh perbuatan adalah pelayanan kasih.

Pengertian Pelayanan Kasih Dan Contoh Konkrit dalam Hidup Sehari-hari

Pengertian dan latar belakang 2 Korintus 8:1-7

Pelayanan kasih artinya suatu aksi sosial yang dilakukan atas dasar kebersamaan, rasa saling tolong menolong, dan sepenanggungan oleh seseorang, atau kelompok kepada orang lain yang berada dalam kesulitan.

Bahan renungan kali ini adalah surat Pastoral kedua yang dilayangkan rasul Paulus ke jemaat Korintus. Oleh sebab itu, didepan nama kitab tertulis angka 2. Sementara itu, Korintus adalah nama sebuah kota sekaligus nama persekutuan umat Kristen mula-mula yang berada di kota tersebut.

Ada 3 poin penting yang bisa kita petik dari Firman Tuhan yang tertulis dalam 2 Korintus 8 ayat 1-7, yaitu:

A. Kondisi [Jemaat mula-mula]

Dalam surat pastoral yang dikirim oleh Paulus ke jemaat Korintus, secara khusus ia menceritakan kondisi jemaat Tuhan yang berada di Yerusalem. Dengan tujuan agar bersedia menolong mereka.

Paulus melakukan hal tersebut dengan alasan:

  1. Kondisi ekonomi jemaat Korintus lebih mapan. Bahkan ditinjau dari aspek yang lain. Misalnya tata krama, dan pengetahuan. Lebih tinggi dibanding umat Tuhan yang berada di Yerusalem.
  2. Sebaliknya, walau dalam keadaan yang kurang baik. Ternyata semangat melayani diantara sesama jemaat Yerusalem tidak pernah kendor. 

Oleh sebab itu, Paulus melihat perlunya saling membantu. Bukan saja soal ekonomi, tapi termasuk teladan. Dalam hal ini mengenai aksi sosial, Jemaat Yerusalem susah memberi contoh. Hanya dalam lingkup internal. Karena keterbatasan.

Nah, yang diharapkan Paulus dari jemaat Korintus adalah bukan lingkup internal saja. Tapi, termasuk pelayanan kasih eksternal. Karena mereka sudah menerima kasih karunia yang lebih. Sehingga mapan dan mampu menguasai beberapa aspek kehidupan. Termasuk dalam hal pertumbuhan iman.

B. Aksi [Contoh pelayanan kasih]

Contoh aksi kasih yang disebut dalam ayat 2 dan 3, adalah merujuk pada seorang janda miskin yang memberikan seluruh hartanya untuk kemuliaan Tuhan. Yang tertulis dalam Injil Markus 12:41-44.

Demikian halnya telah dilakukan oleh umat Tuhan yang tinggal di Yerusalem. Mereka melakukan pelayanan kasih atas dasar inisiatif sendiri. Bahkan secara terang-terangan meminta kepada rasul Paulus agar dilibatkan. Padahal Paulus melihat kondisi mereka cukup memprihatinkan. 

Akan tetapi yang terjadi apa saudara-saudara?. Justru mereka memberi melebihi ekspektasi Paulus. Hal itu terlihat dalam ayat 5b. Paulus mengatakan mereka memberikan diri. Silahkan saudara simak kalimat memberikan diri.

Artinya tidak terhitung berapa besar pelayanan kasih yang mereka berikan untuk Tuhan, beserta hamba-hamba-Nya. Mengingat kondisi ekonomi yang tengah mereka alami saat itu. Yang mana menurut Paulus tidak turut serta pun dalam pelayanan, sebenarnya tidak apa-apa.

C. Saksi [Tentang kasih karunia]

Paulus adalah saksi mata, ketika jemaat di Yerusalem melakukan aksi kasih. Hal itu terlihat dalam ayat 3a. Silahkan saudara buka Alkitab, dan buktikan apakah benar. 

Dia berani bersaksi, setelah melihat bahwa pelayanan kasih tersebut dapat terealisasi karena segenap jemaat telah dipenuhi oleh kasih karunia dari Tuhan. Oleh sebab itu, bukan saja dalam bentuk materi. Melainkan segenap jiwa pun telah mereka persembahkan bagi Tuhan.

Lalu,.apakah Paulus hanya bersaksi melalui sebuah tulisan?. Tidak!. Ia segera memerintahkan Titus (hamba Tuhan yang didik oleh Paulus) untuk mengunjungi jemaat di Yerusalem. Dan, mendampingi mereka untuk melanjutkan pelayanan kasih yang tengah berlangsung.

Implementasi kasih pada jemaat masa kini

Ada 3 bentuk pelayanan kasih yang diharapkan Paulus dalam perikop ini. Yaitu kerjasama antara sesama jemaat, antara jemaat dengan hamba Tuhan, serta antara sesama hamba Tuhan.

1. Contoh kerjasama antara jemaat

Sebelumnya, melalui surat pastoral Paulus juga pernah bersaksi kepada jemaat Roma tentang kebaikan hati orang-orang Kristen di Yerusalem. Tepatnya bisa saudara baca di Roma 15 : 26-27.

Keteguhan iman mereka kepada Kristus sudah tidak perlu diragukan. Sebab bagi mereka memberi adalah bentuk nyata sebuah ucapan syukur, sebagai balas budi atas kebaikan Tuhan karena telah memberi anugerah keselamatan kepada mereka. Dan melihat hal itu, Paulus juga menyebut kebaikan hati mereka adalah sebagai anugerah Tuhan.

Sampai disini, pesan pertama yang harus diteladani oleh umat Kristen masa kini adalah tentang status sosial dan ekonomi. Ternyata tidak bisa dijadikan acuan apakan seseorang bersedia melakukan pelayanan kasih, atau tidak. 

Oleh sebab itu jangan menghakimi, seperti renungan sebelumnya yang telah saya posting dalam blog ini. Jikalau seseorang tidak memberi persembahan. Bukan berarti ia tidak murah hati. Bandingkan dengan aksi kasih yang dilakukan oleh jemaat di Yerusalem.

Pula, jangan meninggi-ninggikan seseorang karena kekayaan yang dimiliki. Sebab tolak ukur dari memberi adalah kasih karunia yang dimiliki seseorang. Sebanyak apapun harta seseorang, bila ia tidak diberi anugerah kemurahan hati, maka mustahil ia turut ambil bagian dalam pelayanan kasih. 

Maka dari itu, hendaknya kita semua diberi anugerah kerelaan hati untuk berbagi dan saling tolong menolong. Supaya terlihat nyata bahwa kita mampu menjadi saluran berkat bagi orang/jemaat lain.

2. Contoh kerjasama antara hamba Tuhan dan jemaat

Melalui 2 Korintus 8:1-7 ini Paulus juga berpesan kepada jemaat Korintus, dan jemaat-jemaat yang berada di seluruh dunia saat ini. Bahwa banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menolong sesama. Selain melalui sumbangan dana, bisa juga dengan cara berbagi pengetahuan. Serta bidang-bidang yang lain. 

Bentuk kerjasama tersebut boleh dilakukan antara sesama jemaat, dan bisa juga antara jemaat dengan hamba-hamba Tuhan. Dengan demikian pelayanan kasih tidak lagi sebatas wacana, atau hanya dilakukan satu pihak. Melainkan lintas batas. 

Maksudnya, dalam melakukan aksi kasih tidak boleh pandang bulu, nepotisme, atau karena faktor-faktor yang lain. Tapi, dilakukan berdasarkan semangat melayani dalam sukacita.

3. Contoh kerjasama sesama hamba Tuhan

Dalam teks ini Paulus tidak dijelaskan sedang berada dimana. Sehingga harus mengutus Titus ke Yerusalem. Apakah tengah melakukan pelayanan di jemaat lain, atau sudah dalam penjara. Namun pesannya sudah terlihat sangat jelas bagi kita semua.

Ia mengutus Titus adalah sebagai bukti bahwa diantara mereka (hamba Tuhan) sudah ada kerjasama yang baik. Sehingga pesan melalui sebuah surat pun sudah cukup, sebagai bentuk komunikasi diantara mereka. Luar biasa bukan?.

Bagaimana dengan hamba-hamba Tuhan saat ini?. Apakah bersedia bekerjasama lintas jemaat, atau jangan-jangan saling menjatuhkan. Karena jemaat lain dianggap bukan satu aliran.

Pertanyaan selanjutnya. Apakah pelayanan kasih hanya dilakukan oleh jemaat kepada Tuhan dan hamba-hamba, atau di dalamnya hamba Tuhan turut serta?. Hemat penulis adalah turut serta. Ingat pesan Paulus ketika menyuruh Titus ke Yerusalem.

Penutup

Ciri-ciri orang yang telah diberi anugerah kemurahan hati adalah memberi dengan iklas. Atau, tanpa maksud tertentu. Tapi, semata-mata untuk kemuliaan nama Tuhan. Oleh sebab itu, Paulus menganjurkan kita agar ambil bagian.

Memberi jangan dengan terpaksa, atau berat hati. Tapi, jadikanlah hal itu sebagai sebuah panggilan untuk bersaksi dan melayani sesama. Tuhan memberkati.

Posting Komentar untuk "Pengertian Pelayanan Kasih Dan Contoh Konkritnya [2 Korintus 8 : 1 - 7]"