Makna Perkataan Yesus Mengenai Akulah Gembala Yang Baik [Yohanes 10:14]
Kali kesekian Yesus mengajar dengan bentuk perumpamaan. Kali adalah mengenai dirinya sendiri, dalam pernyataan "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku". Sebagaimana tertulis dalam Injil Yohanes 10:14. Ayat ini sangat cocok kira renungkan serta aplikasikan dalam hidup masa kini. Karena tidak membatasi waktu, peran, tempat dan gender.
Pendahuluan/Latar belakang Injil Yohanes 10 Ayat 14
Peran gembala dalam dunia peternakan sangat penting. Karena menyangkut keselamatan, kesehatan, kenyamanan, keutuhan serta perkembangbiakan ternak yang dipelihara/dijaga. Dalam hal ini berarti domba.
Dalam kehidupan orang Yahudi, profesi gembala tergolong kalangan paling bawah. Sebab kebanyakan gembala pada saat itu adalah orang upahan. Atau, orang yang dibayar untuk menjaga dan memelihara ternak milik orang lain. Parahnya lagi, kelompok ini selalu tidur di padang rumput menggunakan tenda, bersama dengan domba-domba yang mereka gembalakan.
Namun demikian ada pula yang merangkap sebagai pemilik, sekaligus gembala. Mengingat domba bagi masyarakat Yahudi pada saat itu adalah ternak yang potensial. Baik untuk tujuan perdagangan, mengambil susu, maupun untuk dimakan. Oleh sebab itu, banyak yang memilih profesi ini.
Makna pernyataan tentang Akulah gembala
Orang Yahudi memaknai perkataan Yesus bahwa Dia adalah seorang gembala secara harfiah. Sebab mereka memandang Yesus sebagai manusia biasa. Yaitu anak seorang tukang kayu (Yusuf). Sehingga wajar kalau memilih profesi sebagai gembala. Dalam benak mereka demikian. Jadi, walau sedikit berbeda dengan profesi orang tua, mereka anggap profesi yang disebut Yesus tidak berlebihan.
Dibalik dari pernyataan tersebut, sebenarnya maksud Yesus adalah gembala umat manusia. Oleh sebab itu, Yesus menjelaskan lebih detail lagi. Yakni dalam kalimat “Aku mengenal domba-dombaku dan domba-Ku mengenal Aku”. Artinya disini, Yesus bukan gembala yang tinggal di padang gurun, dan sebagai upahan. Tapi gembala yang membawa berita keselamatan bagi seluruh umat manusia. Dan tinggal dalam hati orang-orang yang percaya kepada Dia.
Dibalik dari pernyataan tersebut, tujuan Yesus yang sebenarnya adalah untuk membela perlakuan yang semena-mena (kurang manusiawi) terhadap orang-orang lemah. Dalam hal ini diwakili oleh mereka-mereka yang berprofesi sebagai gembala upahan.
Isyarat tersebut sebenarnya telah terlihat jelas, pada saat kelahiran Yesus di kandang domba. Dimana selain kepada orang Majus, tanda kelahiran-Nya melalui “bintang” yang bersinar terang, juga ditunjukkan kepada para gembala yang berada di padang gurun. Sehingga para gembala, dan orang Majus lah yang pertama sekali mengetahui, serta menyambut kelahiran Mesias. Bukan orang Farisi, Yahudi, atau kelompok-kelompok yang menyatakan diri sebagai orang terhormat.
Nah, tanda-tanda yang demikian tidak dapat dipahami oleh orang yang mendengar pengajaran Yesus saat itu. Sehingga kata gembala dan domba hanya diterjemahkan secara letter let. Padahal kalau ditinjau lebih dalam lagi, mengenai keberadaan kata “mengenal” dalam pernyataan tersebut, adalah saling membutuhkan dan saling memiliki.
Aplikasi dalam kehidupan masa kini
Merujuk pada pernyataan Yesus dalam kitab Injil Yohanes 10 : 14 ini. Profesi orang Kristen saat ini secara umum terbagi 2. Yakni sebagai gembala dan sebagai domba. Namun demikian dihadapan Tuhan, kita semua adalah sama-sama domba Yesus.
Artinya, jikalau pun diantara kita ada yang menerima panggilan sebagai hamba, atau gembala umat. Sesungguhnya panggilan tersebut bukanlah sebuah jabatan, yang pantas dijadikan alat untuk menyombongkan diri. Melainkan sebuah amanat dari Tuhan Yesus. Yaitu untuk menjaga kawanan “domba”. Agar selalu siap siaga menanti kedatangan-Nya kembali.
Mengapa harus dijaga dengan baik?. Karena Yesus telah memberikan nyawa demi keselamatan domba-domba-Nya. Ini adalah pengorbanan terbesar dari seorang Gembala. Maka dari itu, Yesus menyebut diri-Nya sebagai gembala yang baik. Dan, kebaikan tersebut lah yang harus kita kita pertahankan. Agar persekutuan orang percaya tidak tercerai berai.
Teknisnya bagaimana?. Yaitu mengenal satu-sama lain. Saling berbagi, dan saling mendukung. Itu lah makna dari perkataan “Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku”. Oleh sebab itu, jangan ada saling curiga diantara jemaat. Supaya persekutuan yang telah terbentuk semakin dikasihi, dan diberkati Tuhan.
Dalam hal ini tentu yang memiliki peran lebih besar adalah gembala umat. Selain dituntut agar bijaksana mengambil keputusan. Juga memastikan bahwa keputusan-keputusan tersebut telah sesuai dengan kehendak Tuhan. Bila perlu sama dengan Yesus. Yaitu rela berkorban.
Penutup/kesimpulan
Kita bersyukur karena Tuhan Yesus hadir sebagai gembala yang baik bagi kita. Walaupun saat ini Ia tidak ada bersama kita, tetapi Roh Kudus telah tinggal dalam hati kita. Untuk menuntun, menjaga dan memberi penghiburan bagi kita. Kala tengah berada dalam kesulitan, atau duka.
Maka dari itu, kita diminta untuk tetap setia pada sang Gembala yang baik. Serta menjadikan Dia sebagai panutan hidup. Sebab Gembala yang baik akan membawa kita pada suka cita, dan kehidupan yang kekal.
Disamping itu, mari persiapkan diri kita sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Untuk meneruskan tugas penggembalaan di dunia. Agar tidak semakin banyak domba yang hilang. Melainkan semakin banyak domba yang mengenal, dan percaya kepada Yesus Kristus.
Posting Komentar untuk "Makna Perkataan Yesus Mengenai Akulah Gembala Yang Baik [Yohanes 10:14]"