Orang Benar + Jujur Dihadapan Tuhan Begini Berdasarkan Mazmur 140 : 14
Ada 2 kriteria orang percaya yang disukai oleh Tuhan, yaitu benar dan jujur. Kedua kriteria ini harus melekat pada orang tersebut secara bersama-sama. Alias tidak boleh hanya jujur, atau hanya sebagai orang benar.
Pengertian dan latar belakang Mazmur 140 : 14
Orang benar maksudnya adalah orang yang melakukan suatu tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan, serta tindakan tersebut berguna dan baik di mata orang banyak. Sedangkan jujur adalah tindakan menyatakan suatu kebenaran kepada orang banyak.
2 kata ini menjadi inti dari Firman Tuhan yang tertulis dalam kitab Mazmur 140 ayat 14. Selengkapnya demikian: “Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.”
Firman Tuhan diawali dengan kata sungguh. Kata sungguh disini merupakan suatu ungkapan kejujuran sang penulis kitab Mazmur. Yaitu raja Daud. Atas apa yang ia saksikan, dan alami sendiri. Oleh sebab itu, kitab ini sering disebut menjadi Mazmur Daud.
Latarbelakang selanjutnya. Ayat ini adalah yang paling akhir dalam kitab Mazmur pasal 140. Sepintas memang terlihat seperti sebuah kesaksian. Namun sebenarnya adalah doa untuk meminta perlindungan Tuhan. Agar (raja Daud) terhindar dari orang-orang jahat.
Secara spesifik orang jahat yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang-orang yang melakukan kekerasan kepada bangsa Israel, dan orang yang bermaksud menjatuhkannya sebagai raja.
Sikap baik dan jujur raja Daud yang patut dipuji
Poin pertama yang dapat kita petik dari Mazmur 140 : 14 ini adalah keputusan yang diambil Daud, kemana ia mengadu dan memohon pertolongan. Bukan kepada orang lain, atau mengandalkan kekuatan/kekuasaan yang ia miliki. Tapi, kepada Tuhan.
Maka dari itu, ketika ia berdoa benar-benar dengan niat yang tulus dan mendalam. Sebab, baginya Tuhan adalah satu-satunya sumber kekuatan dan keselamatan dari semua hal. Termasuk dari orang-orang jahat yang tengah ia hadapi saat itu.
Ungkapan kejujuran pula terlihat dari doa yang ia sampaikan. Yaitu tentang tempat orang jahat. Bukan berada/layak dihadapan Tuhan. Melainkan harus mendapat hukuman secara dunia, maupun akhirat.
Hukuman secara dunia maksudnya agar orang-orang tersebut tidak meninggikan diri dan sombong, atas apa yang telah diperbuat. Yang mana secara nyata telah mengakibatkan keresahan, dan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Sehingga segera bertobat. Sebelum hukuman yang kedua tiba. Yaitu dari Tuhan.
Jadi, sebenarnya Daud berdoa bukan untuk dirinya sendiri. Tapi, termasuk untuk kebaikan musuh-musuhnya. Dengan yakin penuh bahwa Tuhan akan mendengarkan doa yang ia panjatkan. Dan memberi keadilan, dan membela orang benar. Khususnya orang-orang lemah/kecil yang tertindas dan miskin.
Raja Daud juga berjanji. Setelah Tuhan mengabulkan permohonannya, ia akan bersukacita lebih banyak lagi. Memuji dan memuliakan Tuhan. Serta akan tinggal dalam rumah Tuhan.
Penting saudara ketahui, rumah Tuhan disini mengandung 2 makna. Yaitu bait suci dan tanah perjanjian. Dia berani melakukan hal itu karena ia adalah orang baik dan jujur.
- Baik suci adalah satu-satunya impian Daud yang belum terealisasi untuk ia bangun. Sebab Tuhan tidak menyetujuinya. Namun demikian, ia tidak henti-hentinya memuji Tuhan disana.
- Sedangkan yang dimaksud tanah perjanjian adalah negeri Yahuda. Atau dalam kitab Taurat disebut Kanaan. Adalah satu-satunya kebanggaan bangsa Israel, karena diberikan secara khusus oleh Tuhan kepada mereka. Sebagai tanda perjanjian antara Tuhan dan bangsa itu.
Oleh sebab itu, raja Daud berkomitmen menjaga tanda perjanjian tersebut. Agar tidak jatuh ke tangan musuh. Atau, orang-orang jahat.
Refleksi dalam kehidupan umat Kristen masa kini
Tidak jauh dengan apa yang pernah dialami Daud pada masa itu. Kita juga sering melihat, bahkan mengalami secara langsung perbuatan orang-orang jahat. Perilaku saling fitnah dan menjatuhkan. Terlebih menjelang pesta demokrasi saat ini. Yaitu untuk memilih presiden dan wakil rakyat di DPR dan MPR.
Pihak yang satu membanggakan jagoannya, dan sengaja menyebarkan berita hoax dengan tujuan menjatuhkan pihak lawan. Demikian sebaliknya. Dan, akhirnya pemilu tidak berlangsung secara jujur dan adil. Sebab tidak ada niat baik, dan kejujuran pada masing-masing kandidat.
Pun masih banyak keresahan-keresahan yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, melalui teladan yang diberikan raja Daud dalam Mazmur 140 : 14 ini; kita tidak boleh panik, lengah dan/atau putus asa.
Mari kita sampaikan dalam doa apa saja yang tengah kita alami, atau apa yang sedang kita khawatirkan. Biarkanlah Tuhan menolong dan melindungi kita dari orang-orang jahat yang mengancam, meresahkan bahkan yang menyebarkan fitnah atas kita.
Namun demikian, sama halnya dengan raja Daud. Berdoalah dengan sungguh. Bukan untuk diri sendiri saja, agar kita layak dibenarkan oleh Tuhan sebagai orang jujur, tidak egois, dan tinggi hati.
Pula berjanji dengan sungguh-sungguh setelah apa yang kita minta sudah terkabul. Semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Misalnya aktif dalam persekutuan gereja, suka menolong orang lain dan sebagainya. Dengan demikian, kita pun layak disebut sebagai umat Kristen yang baik dan jujur.
Upah dari semua itu, Tuhan akan memberkati kita. Menambahkan rejeki yang berlipat ganda, hidup damai sejahtera, dan panjang umur. Amin
Posting Komentar untuk " Orang Benar + Jujur Dihadapan Tuhan Begini Berdasarkan Mazmur 140 : 14"