Cara Tuhan Pertama Sekali Memulihkan Umat Dari Dosa [Kejadian 8 Ayat 15 - 22]
Sekuat apapun manusia berusaha agar bisa terhindar dari dosa. Namun, bila dilakukan tanpa campur tangan Tuhan, maka upaya tersebut akan menjadi sia-sia. Sebab sesungguhnya manusia tidak bisa melepaskan diri dari dosa, jikalau mengandalkan kekuatan dan kecerdasan.
Tapi, dengan adanya pertolongan dari Tuhan. Bukan saja saudara akan selalu terhindar, niat untuk berbuat dosa pun akan hilang dengan sendirinya. Bahkan, ketika seseorang sudah kepalang basah. Satu-satunya juru selamat kita adalah Tuhan.
Perilaku buruk manusia mula-mula dan latar belakang Kejadian 8 Ayat 15 - 22
Tidak lama setelah Tuhan menciptakan manusia, kejahatan langsung terjadi. Bahkan, apa yang dilarang oleh Tuhan sejak semula. Itu yang dilanggar oleh manusia (Adam dan Hawa) kala.itu. Hal itu cukup membuktikan, bahwa manusia sejak awal tidak tidak taat pada Tuhan.
Tidak hanya itu, kejahatan manusia juga semakin lama berkembang lebih sadis. Hal ini terbukti dengan kejadian antara Kain dan Habel. Salah satu dari 2 bersaudara ini harus merenggang nyawa, karena rebutan berkat dari orang tua. Sungguh parah bukan?.
Apakah dosa manusia berhenti sejak itu?. Ternyata tidak!. Kitab Kejadian 8 Ayat 15 - 22 ini juga mencatat bahwa apa yang dilakukan oleh Nuh (membangun bahtera yang sangat besar), adalah atas perintah Tuhan. Dengan tujuan untuk memusnahkan manusia.
Hal tersebut terpaksa dilakukan karena Tuhan melihat kejahatan manusia makin hari semakin menjadi-jadi. Sementara Ia dengan penuh kasih telah berulang kali melakukan pemulihan (pengampunan). Tapi, tetap saja melakukan hal yang sama.
Pasca air bah dan proses pemulihan ciptaan
Setelah air bah surut, dan seluruh mahluk yang diluar bahtera telah lenyap. Maka Nuh bersama keluarga, serta hewan-hewan yang ada dalam bahtera selamat. Dan, mereka keluar atas perintah Tuhan.
Adapun hal pertama yang dilakukan Nuh adalah mengucap syukur kepada Tuhan. Ia mendirikan mezbah lalu mempersembahkan korban bakaran bagi Allah. Karena telah selamat dari keganasan air bah.
Kisah air bah ini meninggalkan kesan pilu bagi seluruh manusia sepanjang masa. Namun apa boleh buat. Karena dosa manusia yang semakin merajalela, akhirnya pemulihan dilakukan Tuhan dengan cara ekstrim.
Sesungguhnya tidak hanya manusia, upaya pemulihan tersebut berimbas pada ciptaan yang lain. Sehingga secara keseluruhan ada 3 unsur yang terdampak langsung antara lain:
A. Pemulihan manusia
Pasca air bah, penduduk bumi hanya Nuh beserta keluarga. Sehingga boleh dihitung dengan jari. Mereka diberi kuasa penuh oleh Tuhan, untuk menguasai dan mengelola bumi. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu yang panjang untuk memulihkan keadaan. Agar bisa seperti sedia kala.
Secara substansial, proses penghapusan dosa manusia boleh disebut berhasil. Karena semua manusia mendapat hukuman yang sama dan, secara serentak. Baik tua, muda, maupun anak-anak.
Namun, kejadian tersebut ternyata berdampak negatif pada esensi manusia. Dimana sebelumnya manusia dianggap sebagai ciptaan yang paling mulia. Namun, lenyap dalam seketika. Sehingga dalam ayat 21c Tuhan berjanji tidak akan mendatangkan air bah lagi. Meskipun manusia kembali berbuat jahat.
B. Pemulihan terhadap hewan
Hewan yang disembelih Nuh untuk dipersembahkan kepada Tuhan adalah yang berada dalam bahtera. Ia memilih yang terbaik diantara yang tersisa. Menyakitkan bukan?. Coba saudara bayangkan jika berada dalam posisi Nuh!.
Maksud hati melakukan yang terbaik kepada Tuhan. Atas bimbingan dan penyertaan-Nya sejak membangun bahtera. Sampai pada terjadinya air bah.
Namun niat tersebut terbatas. Karena bukan saja manusia yang lenyap pada saat itu. Tapi, termasuk hewan peliharaan yang bagus untuk persembahan.
Padahal hewan dan ternak tidak ada sangkut pautnya dengan dosa-dosa yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu, masih dalam ayat 21 Tuhan lagi-lagi berjanji. Bahwa mahluk hidup (hewan/binatang), tidak akan lagi di binasakan seperti yang baru saja Ia lakukan.
C. Pemulihan terhadap alam dan tumbuh-tumbuhan
Kejadian air bah juga sangat berdampak pada alam dan tumbuh-tumbuhan. Setelah air surut semua tanaman sudah layu. Sehingga tak ada satu pun yang bisa dimanfaatkan oleh Nuh dan keluarga.
Maka dari itu, tambahan ayat 21b. Tuhan juga berjanji dalam ayat 22. Bahwa bumi takkan berhenti-henti untuk dikelola. Baik pada saat musim dingin dan panas, kemarau dan hujan. Bahkan saat siang dan malam.
Dampak kejahatan manusia terhadap ciptaan lain
Berdasarkan penjelasan diatas. Jelas akar permasalahannya adalah perilaku manusia yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Akan tetapi, dampaknya meluas sampai pada ciptaan lain. Oleh sebab itu sampai pada kejadian air bah, boleh disebut manusia gagal menjalankan tugas yang diberikan Tuhan. Yaitu menjaga dan melestarikan ciptaan yang lain.
Sementara itu, upaya untuk memulihkan kondisi alam yang telah rusak. Serta tumbuh-tumbuhan, hewan dan binatang-binatang yang sudah punah tentu tidak mudah. Selain membutuhkan waktu yang sangat lama. Pula, memerlukan peran serta manusia.
Akan tetapi, melihat sumber daya yang ada. Yang tersisa adalah Nuh dan keluarga. Maka keinginan untuk mengembalikan kondisi alam tidak bisa dilakukan dengan segera. Tapi, harus lambat laun.
Refleksi kitab Kejadian 8 : 15 - 22 dalam kehidupan sehari-hari
Nuh baru saja melewati sebuah masa yang sulit. Sangat mencekam, dan menakutkan. Namun oleh karena kasih setia Tuhan, maka dia beserta keluarga selamat.
Demikian juga degan kita. Segala yang kita alami dalam hidup ini adalah bagian dari proses pemeliharaan Tuhan. Pun, kita bisa sampai pada saat ini adalah karena bimbingan dan penyertaan Tuhan.
Maka dari itu, tidak ada alasan untuk melupakan Tuhan. Apalagi menyakiti-Nya berulang-ulang. Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang berdosa dalam perikop ini.
Sebagai bentuk ucapan syukur dan terimakasih. Seharusnya kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Misalnya rajin ke gereja, sedekah, dan sering menolong orang lain.
Dengan demikian secara tidak langsung kita sudah menjaga lingkungan sosial dan alam. Sehingga tidak memancing murka Allah terjadi kembali. Seperti yang pernah disaksikan oleh Nuh.
Memang benar Tuhan telah berfirman, bahwa tidak akan mendatangkan air bah lagi. Namun bukan berarti penghakiman otomatis batal. Tetap ada. Yaitu pada saat kedatangan Tuhan kedua kali. Dengan serta menyiapkan langit dan bumi yang baru. Khusus bagi orang-orang yang taat dan setia. Akan tetapi bagi orang-orang jahat dan berdosa, akan dilenyapkan dalam api neraka.
Oleh sebab itu, sebelum Tuhan turun tangan untuk melakukan pemulihan atas dosa-dosa kita. Sebaiknya kita sendiri yang memohon pengampunan, dan segera berobat. Saudara dapat meminta pertolongan para hamba Tuhan, dan gembala umat. Jangan tunggu esok.
Posting Komentar untuk "Cara Tuhan Pertama Sekali Memulihkan Umat Dari Dosa [Kejadian 8 Ayat 15 - 22]"