Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Dasar Perang Umat Tuhan Yang Terbaik Sepanjang Masa [Matius 10 Ayat 16]

Perang yang akan dihadapi umat setelah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, sesungguhnya bukan lagi secara fisik. Layaknya dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Yakni mengangkat senjata dan bertempur di medan perang dengan musuh, yang notabene adalah sesama manusia.

Tapi, perang bagi umat Tuhan adalah sebagaimana yang kami sajikan dalam renungan hari ini. Silahkan saudara baca sampai selesai. Supaya kita sama-sama beroleh hikmat dan pengertian dari Tuhan.

Begini Strategi Dasar Perang Umat Tuhan Yang Terbaik Sepanjang Masa

Injil Matius 10 ayat 16 berkata: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Mari perhatikan kata mengutus, domba, serigala, ular, dan merpati. Lalu, baca sekali lagi secara perlahan. Kira-kira apa yang saudara bayangkan mengenai ayat tersebut?. Dalam suasana senang, atau genting?. Berada di tengah kota, atau hutan?.

Latar belakang, makna dan tujuan

Matius adalah salah satu dari 4 kitab Injil, yang terdapat dalam kitab Perjanjian Baru (PB). Serta berada pada urutan pertama.

Sama halnya dengan Injil berikutnya yaitu Markus, Lukas dan Yohanes. Injil Matius juga dominan memberitakan tentang kehidupan Yesus sewaktu di dunia. Menjalankan misi sebagai Juru selamat.

A. Makna domba dan serigala

Khusus renungan hari ini adalah momen pengutusan Yesus terhadap dua belas murid. Ia mengutus mereka layaknya se-kawanan domba ke tengah-tengah serigala. 

Murid-murid diumpamakan sebagai domba adalah cermin sikap rendah hati, pembawa damai dan sukacita. Sementara maksud kawanan serigala adalah dunia ini. Dengan segala tipu muslihat yang ada didalamnya.

Poin yang tersembunyi dalam Matius 10 ayat 16 adalah tentang keberadaan Yesus. Sesungguhnya, pada saat itu Ia sendiri adalah dalam misi pengutusan oleh Allah. Dan, mengetahui tengah berada dalam kawanan serigala.

Oleh sebab itu, pada saat mendelagasikan kedua belas murid, Ia memberi warning. Bahwa kelompok yang menentang mereka sangat banyak, buas, dan mematikan. 

Hal tersebut perlu disampaikan oleh Yesus, sebagai isyarat bahwa tantangan yang akan mereka hadapi sangat berat. Oleh sebab itu, murid-murid harus bekerja hati-hati, sungguh-sungguh, dan sesuai dengan kehendak Tuhan. 

B. Tujuan mengutus murid-murid

Yesus mengutus 12 murid sebagai perpanjangan tangan untuk memberitakan anugerah keselamatan, yang berasal dari Allah ke seluruh penjuru dunia.

Dengan demikian, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenal, dan memperoleh anugerah tersebut. Sebagaimana yang telah dibahas pada renungan sebelumnya. Yaitu tentang perumpamaan perjamuan kawin yang dilakukan seorang raja.

Kali ini misi murid-murid nyaris sama dengan hamba raja yang disuruh untuk membagi undangan. Bahkan, memanggil dan menjemput para tamu.

Nah, tamu yang dimaksud dalam renungan hari ini adalah seluruh umat manusia yang ada di dunia ini. Yang berada di kota, desa, lereng gunung, padang gurun, goa, dan sebagainya.

Strategi perang ala Kristus yang unik

Sama halnya dengan tokoh agama yang lain. Sebut saja paling jago perang adalah Sun Tzu. Ternyata Yesus juga punya strategi khusus untuk menaklukkan "musuh".

Musuh dalam tanda kutip belum tentu orang-orang yang benci kepada Yesus. Tapi, termasuk orang-orang yang belum mengenal ajaran Yesus. Sehingga tidak menutup kemungkinan kelak akan menjadi sahabat, atau pengikut.

Strategi Yesus yang diajarkan kepada 12 murid adalah:

1. Cerdik/cerdas

Tuhan memberikan strategi melawan “serigala-serigala”  dengan cara cerdik seperti ular. Mengapa harus pakai perumpamaan ular?. Bukankah ular juga terkenal memiliki tipu muslihat?. Sehingga manusia (Adam dan Hawa) jatuh dalam dosa?.

Benar saudara. Di Timur Tengah, ular dipandang salah satu binatang yang pandai menghindari bahaya. Dan, jarang menakut-nakuti, atau melakukan perlawanan kecuali dalam posisi terancam. 

Demikian halnya kepada murid-murid. Yesus mengharapkan cara-cara yang elegan dalam memberitakan Firman Tuhan. Elegan maksudnya tidak ada unsur paksaan, atau iming-iming ini dan itu.

Selain itu, selalu berupaya menghindari konfrontasi secara verbal, dan fisik. Manakala ada orang yang menentang misi tersebut. 

Sebab pemberitaan Firman bukan untuk membuat suasana jadi gaduh. Tapi, justru menciptakan hubungan baik antara sesama. Baik yang telah menjadi pengikut Kristus  maupun yang belum mengenal Kristus.

2. Tulus

Strategi Yesus yang kedua adalah tulus bagai merpati. Merpati terkenal sebagai binatang yang mudah ditipu, dan tidak peka. Namun ketika menjalankan tugas sampai tuntas.

Ingat, zaman dulu burung merpati sering digunakan untuk mengantar pesan (surat), dari seseorang kepada orang lain yang berada di tempat yang jauh. Dan, hal itu sudah dilakukan ratusan tahun.

Dengan dasar itu lah Yesus memerintahkan murid-murid sebagai kurir yang bertanggungjawab. Artinya harus menyampaikan pesan (khabar sukacita dan Firman Tuhan) sampai pada semua umat manusia. Tanpa kecuali. Dan, tanpa ada alasan apapun.

Tulus disini juga berarti tanpa mengharap imbalan berupa materi, atau harta benda. Sebab upah para murid-murid sudah disediakan di sorga. Bukan di dunia.

Refleksi dan aplikasi perang umat Tuhan masa kini

Murid-murid Yesus masa kini adalah saudara-saudara yang telah menerima anugerah keselamatan. Termasuk saya, hamba-hamba Tuhan, serta para gembala umat.

Medan perang yang kita hadapi saat ini masih sama dengan zaman Yesus. Yaitu dunia yang penuh kejahatan, tipu-tipu, ego, serakah, dan berbagai bentuk bahaya yang lain. Oleh sebab itu tetap memakai strategi yang sama.

Ketika kita melakukan pelayanan, kesaksian dan persekutuan di tengah-tengah dunia. Harus waspada. Jangan gampang ditipu oleh pengajar-pengajar sesat. Pula, menghindari bahaya dan tidak menjadi berbahaya bagi orang lain. 

Harus kita akui. Masalah, ancaman, penolakan, bahkan penganiayaan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan orang  Kristen. Padahal kita sudah berupaya tidak membenci, atau memusuhi orang lain. Disini lah sikap tulus seperti merpati tadi harus kita tunjukkan.

Sebab Yesus sebagai Tuhan, dan Juru selamat kita, telah lebih dulu menerima penganiayaan. Justru jauh lebih berat. Ia di salib, mati, dan dikuburkan. Tetapi, Ia bangkit kembali mengalahkan kematian tersebut. Lalu memberikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya, dan setia sampai akhir zaman.

Maka dari itu, mari terus berbuat baik tanpa jemu-jemu kepada sesama. Pengutusan ini secara khusus ditujukan kepada semua orang Kristen. Supaya semakin banyak orang yang mengenal, dan mengikut Yesus. Dan, pada akhirnya nama Tuhan semakin dimuliakan.

Posting Komentar untuk "Strategi Dasar Perang Umat Tuhan Yang Terbaik Sepanjang Masa [Matius 10 Ayat 16]"