Makna Sebenarnya Tentang Mengikut Yesus dan Memikul Salib [Matius 10 Ayat 32-39]
Ada 2 kata kunci dalam Injil Matius 10 ayat 32 sampai 29, yaitu mengikut dan memikul. 2 kata ini adalah sama-sama kata kerja. Artinya diperlukan tindakan konkrit agar bisa menjadi seorang pengikut, yaitu dengan membawa sesuatu yang diperintahkan oleh yang kita ikuti. Dalam hal ini adalah Yesus.
Seperti biasanya, saya harap saudara-saudara lebih dulu membaca Firman Tuhan yang menjadi bahan renungan. Yaitu yang tertulis dalam Matius 10:32-39. Dan, memohon kehadiran Roh Kudus melalui doa. Agar diberi hikmat dan pengertian memahami Firman Tuhan, serta bacaan ini
Proses menjadi seorang pengikut Yesus yang setia
Bukan hanya dalam hal duniawi, saya juga sepakat dengan istilah yang mengingatkan bahwa "Proses Tidak Pernah Membohongi Hasil". Atau, dalam kalimat sederhana. Hasil yang kita peroleh setelah melakukan sesuatu, adalah ditentukan oleh bagaimana cara, dan upaya kita untuk memperjuangkan hal tersebut.
Demikian halnya mengenai kehidupan orang percaya (Kristen). Membutuhkan proses yang sangat panjang. Bahkan sering berliku-liku dan, penuh misteri. Maka hasil yang kita peroleh pun demikian. Semakin terjal gunung yang akan kita daki, makin kokoh kedudukan yang akan kita peroleh setibanya nanti di puncak gunung tersebut.
Kaitannya dengan konteks ini. Walau disebut dalam judul hanya 2. Yaitu mengikut Yesus dan memikul salib. Sebenarnya, masih ada 2 tahapan yang harus kita lalui untuk mencapai 2 hal tersebut. Yakni mengakui Yesus, dan percaya kepada Yesus.
Oleh sebab itu, tingkat kepercayaan seseorang ditentukan oleh 4 hal tadi. Penjelasan berdasarkan Injil Matius 10 ayat 32-39 mengenai 4 hal tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Mengakui Yesus
Pengakuan iman orang Kristen, mengenai Yesus adalah anak Allah. Bukan manusia biasa yang.memiliki keterbatasan dalam segala hal. Yesus lahir ke dunia sebagai wujud manusia, adalah untuk menyatakan 2 hal, yaitu:
- Menggenapi janji Allah kepada bangsa Israel, serta nubuat-nubuat para Nabi,
- Tuhan Allah juga serupa dan se-gambar dengan manusia.
Sampai disini, iman seseorang akan diuji menjadi 3 aspek. Yakni mengenai anak Allah, penggenapan janji, serta wujud/gambar Allah. Sekarang pertanyaan muncul, apakah kita mau dan mampu menyatakan pengakuan tersebut kepada orang sekitar kita, pimpinan kita, serta kepada seluruh dunia?. Misalnya melalui internet/media sosial?.
Yesus tegas mengatakan bahwa mengakui keberadaanNya di dunia dan di sorga bukan untuk kalangan pribadi, atau hanya untuk diri kita sendiri. Tapi, untuk menjadi sebuah kesaksian kapan pun, dan dimana pun kita berada.
Dengan demikian Yesus akan mengakui kita dihadapan Tuhan Allah, untuk layak menjadi anggota kerajaan sorga dan kehidupan yang kelal.
Namun sebaliknya, jikalau saudara menyangkal Yesus dalam hal kecil pun, di hadapan manusia atau ciptaan yang lain. Maka, Dia juga akan menyangkal kita dihadapan Allah. Sebab kita tidak layak disebut orang percaya (beriman/Kristen).
2. Percaya pada Yesus
Setelah mengakui Yesus. Tindakan selanjutnya yang diharapkan Tuhan sebagai bentuk peningkatan iman adalah mempercayai bahwa Yesus adalah Juru selamat manusia dari dosa dan maut.
Percaya juga bahwa misi tersebut telah terlaksana 2.000 tahun yang lalu. Dan, Yesus telah kembali ke sorga setelah melalui proses panjang (penyiksaan, kematian di kayu salib, dan bangkit) untuk menyiapkan tempat bagi pengikut-pengikut-Nya.
Hal itu pula yang mendasari ketika Yesus mengatakan; "Akulah Jalan, Hidup dan Kebenaran". Sebab tanpa Dia, tak satu pun manusia bisa sampai kepada Tuhan. Sekalipun seorang hamba, atau gembala umat.
Kita harus percaya serta mempercayakan kehidupan kita kepada Yesus. Karena hubungan kita dengan Allah adalah ditentukan oleh seberapa besar iman, dan percaya kita kepada Tuhan Yesus.
Jika hanya sebatas pengakuan pribadi dan bersifat duniawi. Berarti Yesus juga akan membatasi hubungan kita dengan Tuhan yaitu hanya sebatas keperluan duniawi saja.
Oleh sebab itu, jangan heran kalau maut tetap menanti. Sebab yang saudara perjuangkan masih sebatas hal-hal duniawi. Sementara bagi Yesus urusan duniawi sudah selesai. Dan, dikalahkan. Apakah hal demikian yang dimaksud dengan mengikut Yesus?
3. Mengikut Yesus
Masuk dalam inti pembahasan yang tertulis dalam Matius 10:32-39. Mengikut Yesus maksudnya meninggalkan segala hal dan cara hidup lama yang bertentangan secara langsung, maupun tidak langsung dengan dengan perintah Tuhan.
Bertentangan secara langsung artinya hal-hal yang dahulu kita perbuat sebelum mengaku, dan percaya kepada Yesus. Harus kita tinggalkan sebagai bagian dari kehidupan lama. Kemudian, memutuskan untuk melakukan hidup baru. Dengan cara mengikuti teladan yang telah diberikan oleh Yesus selama Ia berada di dunia.
Sementara secara tidak langsung artinya orang-orang yang disekitar kita. Misalnya orang tua, adik, kakak, ipar, menantu dan kerabat lainnya. Yang tidak mau mengakui, dan percaya kepada Yesus Kristus harus kita tinggalkan. Supaya kita benar-benar menjadi pengikut Yesus sejati.
Atas hal demikian lah yang dimaksud Yesus mengenai misi kedatanganNya dengan membawa pedang pemisah. Yaitu untuk memisahkan orang percaya dari orang tidak percaya. Untuk memisahkan ego/kepentingan pribadi dengan kemuliaan/kepentingan Tuhan, dan seterusnya.
Sesungguhnya penegasan ini dilakukan bukan untuk menakut-nakuti. Atau, menyangkal tujuan Yesus ke dunia untuk menjalan misi damai. Tapi, bertujuan agar umat Kristen tidak ragu menjadi pengikut Yesus. Sebab lebih dulu Yesus mengorbankan diri untuk keselamatan kita. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita membalas budi baik Yesus, sekalipun dengan melalui proses, atau jalan berliku.
4. Memikul Salib
Umat percaya saat ini diwajibkan memikul salib, maksudnya adalah berani menanggung resiko atas keputusan, atau tindakan yang diambil bertentangan dengan dunia. Jadi, bukan memikul kayu salib seperti alami oleh Yesus pada waktu di Yerusalem.
Secara kontekstual salib yang dipikul Yesus memang jauh beda dengan salib yang dipikul oleh pengikutNya saat ini. Namun, secara substansial adalah sama. Yakni untuk menegakkan kebenaran yang berasal dari Tuhan. Supaya setiap orang yang percaya tidak binasa. Melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16b).
Pada tahap ini, tingkat kepercayaan seseorang benar-benar diuji. Sebab tidak mustahil orang yang pertama membenci Anda adalah justru orang-orang terdekat Anda. Dalam hal ini misalnya keluarga.
Oleh sebab itu, Yesus mendeklarasikan diri sebagai pemisah. Artinya Anda hanya diberi 2 pilihan. Mengikut Yesus, atau Keluarga. Secara duniawi, pilihan tersebut begitu menyakitkan. Sebab, Yesus memerintahkan agar kita meninggalkan keluarga.
Tapi apa boleh buat, jikalau diantara saudara-saudara Anda masih ada yang menolak Yesus. Berarti secara tidak langsung dia sebenarnya menolak Anda juga sebagai saudaranya.
Inilah makna memikul salib dalam kehidupan orang percaya/Kristen saat ini. Yaitu, harus berani memutus hubungan dengan orang-orang yang menolak Yesus. Meskipun mereka adalah orang-orang yang Anda sayangi. Sebab, kasih sayang Tuhan lebih utama daripada kasih sayang manusia. Dan, hal itu telah Ia buktikan melalui kelahiran Yesus Kristus, 2.023 tahun silam.
Penutup/kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas. Bicara tentang mengikut Yesus, dan memikul salib sebagaimana yang diisyaratkan dalam Injil Matius 10:32-39. Adalah perintah yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang mengakui, dan percaya kepada Yesus.
Dengan demikian akan diketahui sejauh mana kesungguhan orang tersebut dalam hal mengikut Yesus. Apakah hanya pura-pura (setengah-setengah), atau berani mengambil resiko memisahkan diri dari hal-hal duniawi. Demi kemuliaan, dan keagungan nama Tuhan.
Posting Komentar untuk "Makna Sebenarnya Tentang Mengikut Yesus dan Memikul Salib [Matius 10 Ayat 32-39]"