Indahnya Janji Tuhan Bagi Orang-orang Yang Tahan Dalam Pencobaan [Yakobus 1:12]
Pencobaan bagi umat Tuhan adalah suatu situasi yang tidak diharapkan terjadi, namun mau tidak mau harus kita lalui sebagai bagian dari proses pertumbuhan iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab, sesulit apapun pencobaan itu, bahkan jikalau silih berganti. Percayalah, Tuhan Yesus telah lebih dahulu memilah, dan mengizinkannya hadir dalam kehidupan umatNya.
Begini Firman Tuhan yang tertulis dalam Yakobus 1 ayat 12: “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, dia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”
Pesan yang tersembunyi dalam Firman
Kata demi kata dalam ayat 12 ini bisa kita anggap sederhana. Dan, saya yakin Anda sudah sering mendengarnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Tetapi, bila kita mau teliti lebih dalam apa yang dikendaki Tuhan dari nats ini. Saya yakin beberapa diantara pembaca akan terkejut!. Karena tidak sanggup/siap untuk melakukannya.
Mari perhatikan, semisal kita ganti bahasa yang sederhana tadi menjadi, seperti ini: “Berbahagialah orang yang selalu siap sedia menghadapi cobaan, karena jika sanggup, maka ia akan mendapatkan upah yang besar di kerajaan sorga”
Terdapat 4 kata yang sangat ekstrim dari alih bahasa tersebut, yaitu: siap sedia jika sanggup. Nah, pesan tersembunyi untuk umat Tuhan melalui Yakobus, adalah:
Kalimat sederhana belum tentu mudah dicerna
Yakobus bukanlah salah satu dari murid Yesus, maupun bukan seorang Imam. Tapi, dia adalah saudara kandung (lahiriah) Yesus Kristus. Memakai kalimat yang sederhana, dengan tujuan agar orang-orang ia gembalakan mudah mengerti tentang Firman Tuhan. Namun justru sebaliknya.
Banyak umat Kristen yang terlena, dan tidak tahu makna yang sebenarnya, Sehingga terjebak oleh cara pikir yang sempit. Sama seperti istilah yang mengatakan: “satu-satunya cara menghabisi (menghancurkan) orang Kristen, adalah dengan memberi kebebasan penuh”.
Misalnya, beri duit yang banyak, jabatan bagus, nilai di kampus A semua, habis wisuda langsung dapat kerja yang bagus. Trus, mendapat gaji yang besar, punya pacar yang cantik atau ganteng, dan seterusnya. Percayalah, dia akan hancur dengan sendirinya!.
Pertama, mulai sombong. Lalu, jarang ke gereja, dan terakhir terlibat dalam pergaulan bebas. Maka, semua yang ia peroleh sebelumnya akan ludes. Sebab ia tidak tidak sanggup mengelola dengan baik, apa yang Tuhan berikan kepadanya. Jadi, jangankan mengasihi Tuhan Allah. Mengasihi dirinya sendiri pun, sebenarnya ia belum sanggup.
Cobaan sesungguhnya berawal dari kalimat yang lembut
Yakobus sengaja tidak memakai kalimat yang keras dan menohok. Adalah untuk menguji sejauh mana pemahaman umat Kristen tentang Firman Tuhan. Apakah sebatas membaca, dan lewat begitu saja. Atau, melakukan pendalaman dengan serius.
Silahkan perhatikan kalimat: “apabila ia sudah tahan uji, maka ia akan menerima…”. Makna yang tersirat disini adalah syarat sebagai pengikut Kristus sejati. Yaitu harus melalui segala macam cobaan. Kapan pun, dan dimana pun. Umat Kristen tidak boleh menolak.
Menjadi pertanyaan. Memang ada umat Tuhan yang lulus dari cobaan?. Sesungguhnya, tidak ada satupun. Kecuali Tuhan Yesus. Selama 40 hari, dan 40 malam di padang gurun dicobai Iblis. Yesus tahan uji sampai nafas penghabisan, ketika di kayu salib. Tapi, yang diperoleh adalah mahkota duri dari dunia. Bukan dari kerajaan sorga sebagaimana yang tertulis dalam Firman ini.
Adapun mahkota dari sorga, Ia peroleh setelah naik ke sorga dan duduk disebelah kanan Allah Bapa. Oleh sebab itu, pesan yang kedua dari Firman ini adalah jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Sebab, sekuat apapun Anda berusaha menghadapi cobaan, bila tidak pertolongan dari Tuhan. Mustahil bisa bertahan.
Pun kelak, bila kita mendapat mahkota dari kerajaan sorga. Hal itu terjadi karena kasih karunia dari Tuhan Yesus. Bukan karena kita telah lulus dari berbagai macam coba. Sebab tidak seorang pun yang bisa sampai kesana, tanpa melalui perantaraan Yesus Kristus.
Pentingnya bersyukur sekalipun dalam masa pencobaan
Sesungguhnya, selama kita masih hidup dalam dunia ini, maka cobaan selalu ada. Pencobaan akan berakhir ketika kita sudah dipanggil menghadap yang Maha Kuasa. Maka disana akan ditentukan, apakah kita berhak atau tidak mendapatkan mahkota tersebut. Oleh sebab itu, umat Tuhan haru selalu bersyukur, dan pantang menyerah.
Dengan bersyukur atas apa yang kita lalui, alami serta hadapi nantinya. Berarti kita telah mengasihi Tuhan, yang mengizinkan cobaan itu datang kepada kita. Dengan demikian, otomatis hari-hari kita penuh dengan kebahagiaan. Sebagaimana tertulis dalam kalimat awal dan akhir Yakobus 1 ayat 12.
Tujuan Tuhan Allah menguji umat
Mengutip sebuah ilustrasi. Sebongkah tanah liat, bila dijual secara langsung sebagai tanah urug, mungkin hanya Rp 100.-. Namun, bila ditempa menjadi batu bata harganya bisa mencapai Rp 1.000,-. Lalu, jika dibikin kerajinan tangan atau mainan anak-anak. Nilai jualnya pasti lebih tinggi lagi. Misalnya Rp 10.000,-. Kemudian, bila tanah liat tersebut dijadikan piring, atau gelas keramik harganya bisa mencapai Rp 100.000,. Terakhir, jika ditempa lagi menjadi sebuah guci. Harganya tidak mustahil Rp 1.000.000,-
Artinya, setiap proses yang dilakukan pada tanah liat akan menentukan kualitas dan nilai barang yang terbentuk. Lebih banyak ditempa, dipukul, dibakar dan di rendam. Maka nilai jual barang tersebut akan semakin tinggi.
Demikian juga dalam mengarungi kehidupan. Ketika umat Tuhan banyak mengalami cobaan. Anggaplah itu adalah cara Tuhan menguji umat. Agar memiliki karakter seperti Tuhan Yesus Kristus. Yakni menjadi umat kristen yang setia, dan taat.
Maka dari itu, jangan pernah menjalani hidup ini dengan mengeluh, atau sungut-sungut. Tapi, nikmati saja proses demi proses. Supaya kita dapat merespon dengan cara yang benar, sesuai teladan Yesus. Proses tidak akan pernah menghianati Hasil, Allah Bapa sudah menjanjikannya. Indah pada waktunya.
Yakobus tidak sekedar adik duniawi Yesus
Ketika kita menerima sebuah paket. Perasaan kita pertama sekali ada 2, yaitu senang atau penasaran. Perasaan senang, jikalau kiriman tersebut sudah kita tahu sebelumnya akan datang. Alias sudah ditunggu-tunggu. Namun akan berubah jadi penasaran, bila paket tersebut ternyata tidak tahu isi, dan siapa pengirimnya.
Pun, jikalau tertulis sebuah nama dan alamat lengkap. Si-pengirim, maupun alamat tujuan. Kadang kala perilaku sang kurir bisa saja mengundang rasa curiga. Jangan-jangan paket kiriman tersebut hanya sebuah modus, untuk memata-matai kita, dan se-isi rumah. Atau, untuk melakukan aksi kriminal lainnya kepada kita. Misalnya hendak merampok, hipnotis, dan lain sebagainya.
Hal serupa juga dengan Firman Tuhan yang Anda baca. Sang Pengirimnya adalah Tuhan Allah, yang berada di kerajaan sorga. Ditujukan kepada seluruh umat manusia di bumi. Melalui perantaraan satu orang hamba Tuhan, atau lebih. Dalam nats ini sang kurir dari Firman Tuhan adalah Yakobus.
Yakobus menjadi perpanjangan tangan Yesus, setelah ia bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Tepatnya setelah Yesus (abangnya) bangkit dari antara orang mati. Dan, menampakkan diri kepadanya. Tidak hanya itu, berselang beberapa waktu kemudian. Yakobus tidak berhenti hanya sebagai perantara, kurir dan perpanjangan tangan. Tetapi, menjadi pemimpin gereja mula-mula di Yerusalem. Yaitu sekitar tahun 45-50 M
Dalam hal karir tersebut, Yakobus ingin membuktikan bahwa ia telah melalui banyak ujian. Dan, berhasil ke jenjang yang lebih tinggi, dan semakin tinggi. Maka dari itu, sebenarnya Firman Tuhan yang ia sampaikan dalam ayat 1 dan 2 ini, telah ia alami dan buktikan. Bahwa janji Tuhan untuk umat yang setia, dan taat adalah suka cita dan hidup kekal.
Posting Komentar untuk " Indahnya Janji Tuhan Bagi Orang-orang Yang Tahan Dalam Pencobaan [Yakobus 1:12]"