Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Sekali-sekali Melupakan Tuhan! Akibatnya Begini [Ulangan 8 Ayat 7 - 18]

Orang yang lupa terhadap seseorang yang pernah menolong ia dalam kesulitan, adalah orang yang tidak tahu berbalas budi. Dan, tidak jauh beda dengan kisah anak durhaka yang bernama Malin Kundang. Berasal dari Sumetera Barat.

Setelah Malin Kundang sukses di rantau menjadi kaya raya, ia malu mengakui seorang wanita miskin. Yang notabene adalah orang tua yang melahirkan, serta membesarkannya. Akhirnya ia kena sumpah, dan menjadi batu.

akibat lupa kepada Tuhan akan Anda rasakan cepat atau lambat

Latar belakang Ulangan 8 : 7 – 18

Walau zamannya berbeda. Kisah seperti Malin Kudang lah yang ingin dicegah Musa dari bangsa Israel. Sehingga ia mewanti-wanti agar bangsa itu jangan sekali-sekali melupakan Tuhan. Sebab atas kuasa, kesetiaan, dan janji Tuhan sendiri lah yang mengantarkan Israel sebentar lagi bisa menyeberang sungai Jordan. Dan, tiba di tanah Kanaan. Suatu negeri yang mereka tuju setelah melakukan perjalanan kurang lebih 40 tahun. Sejak keluar dari Mesir.

Pada kesempatan itu pula, Musa menegaskan bahwa generasi yang akan memasuki Kanaan, bukan lagi generasi yang dulu menyaksikan kekuasaan Allah pada saat membebaskan mereka dari Mesir. Mendampingi mereka saat melawan musuh, serta yang menyediakan makanan kepada mereka selama perjalanan. Melainkan anak, dan cucu mereka.

Pada saat itu, Musa juga seakan-akan bicara pada dirinya sendiri. Karena dia pun termasuk dalam golongan generasi pertama. Sehingga tidak bisa melihat langsung tanah perjanjian Tuhan. 

Maka dari itu, kitab Ulangan 8 : 7 - 18 ini termasuk sebuah nubuat, sekaligus penglihatan Musa mengenai kehidupan bangsa Israel masa yang akan datang. Sehingga memperingatkan agar tidak seperti "kacang lupa akan kulitnya". Tetapi, tetap percaya dan setia kepada Tuhan.

Tidak ada alasan untuk melupakan Tuhan

Sebelumnya Tuhan mengadakan perjanjian adalah kepada nenek moyang bangsa Israel. Yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Bahwa suatu saat mereka akan menjadi bangsa yang besar. 

Nah, sampai pada perikop ini. Janji tersebut sudah di depan mata. Walau rentang waktu sangat jauh supaya perjanjian realisasi. Bukan berarti Tuhan lupa terhadap apa yang dijanjikan-Nya dahulu kala. 

Demikian sebaiknya, Musa mengingatkan bahwa tidak ada alasan apapun bagi bangsa Israel untuk melupakan Tuhan. Sebab kasih setia, dan perjanjian yang Tuhan buat berlaku selama-lamanya. Alias sampai generasi yang tak terhingga.

Refleksi kehidupan umat Tuhan saat ini

Terkait dengan perikop ini. Kehidupan umat Kristen masa kini juga sering seperti yang dialami oleh bangsa Israel saat itu. Ada 2 penyebab umat Kristen melupakan Tuhan. Padahal sebelumnya menjadi pengikut Kristus yang baik. Antara lain:

1. Keadaan ekonomi semakin baik

Tanda-tanda ini tertulis dalam ayat 12 dan 13. Secara singkat, Musa mengatakan: "apabila engkau kenyang, mendirikan rumah, ternak dan hartamu menjadi banyak. Janganlah engkau tinggi hati."

Sudah menjadi rahasia umum, ketika keadaan ekonomi masih sulit. Kita tak jemu-jemu berdoa kepada Tuhan, agar diberi rejeki dan usaha yang sukses. 

Namun, berselang beberapa waktu setelah Tuhan mengabulkan doa tersebut. Kita jadi sibuk sendiri, dengan pekerjaan/bisnis yang kita jalankan. Bahkan, untuk mengucap syukur/terimakasih kepada Tuhan pun jadi lupa.

Parahnya lagi. Tak jarang orang Kristen yang menjadi sombong, tidak mau berbagi dengan orang lain, bahkan sudah meninggalkan Tuhan. Misalnya tidak pernah lagi ke gereja, dan persekutuan-persekutuan lainnya.

Seharusnya, sama dengan apa yang diharapkan oleh Musa kepada bangsa Israel. Bila hidup kita makmur, maka sudah sepantasnya kita meningkatkan hubungan dengan Tuhan. Misalnya lebih giat lagi berdoa, mengikuti kegiatan gereja, atau bahkan terlibat langsung pada pelayanan di gereja.

Bukankah dengan cara demikian kita bisa membalas berkat-berkat yang diberikan oleh Tuhan?. Harta benda memang bisa digunakan untuk memuliakan Tuhan. Tapi, persembahan paling diinginkan oleh Tuhan adalah waktu, pikiran dan tenaga yang kita miliki.

Adapun materi, maupun harta benda yang kita miliki adalah sarana untuk memperlancar kegiatan kita. Nah, yang menjadi persoalan adalah kegiatan untuk apa?. Diri sendiri, atau Tuhan?. 

2. Terpengaruh lingkungan

Faktor kedua yang menyebabkan umat melupakan Tuhan adalah orang-orang dekat. Atau, yang berada di lingkungan sekitar. Misalnya di tempat kerja, kampus, tetangga, dan organisasi kemasyarakatan yang di ikuti.

Terlebih pada tempat-tempat tersebut adalah sebagai orang yang berpengaruh. Maka, kemungkinan besar akan lebih banyak waktu, pikiran dan tenaga yang digunakan pada tempat tersebut. Dibanding di sebuah organisasi gereja.

Ditambah lagi sifat serakah manusia terhadap sebuah jabatan. Atau, sering disebut "gila hormat". Maka, orang terbuat semakin melupakan Tuhan. Sebab konsep yang diajarkan Tuhan tentang pelayanan, berbeda dengan cara pandang orang yang ingin dihormati.

Seseorang yang gila jabatan, atau kehormatan akan menghalalkan segala cara demi kepentingan diri sendiri. Pun, jika hal itu tercapai. Maka, ia akan mengatakan itu adalah karena kekuatannya sendiri.

Sementara tugas pelayanan orang Kristen bukan untuk mencari kehormatan dunia. Tapi, untuk memuliakan pada setiap gerak, maupun langkah ia lakukan. Sehingga, walau pada saat sukses akan tetap ingat pada Tuhan. Bukan menjadi tinggi hati.

Akibat melupakan Tuhan 

Kembali pada kisah Malin Kundang. Dahulu dia sebelum merantau ialah hidup dalam keadaan pas-pasan. Lalu, setelah ia berhasil. Ia melupakan, bahkan tidak mengakui seorang ibu yang melahirkannya. Hal ini tentu bertentangan belakang dengan Firman Tuhan. Maka dari itu, seketika itu Tuhan juga memberi hukuman pada Malin Kundang.

Hal yang sama juga diperingatkan oleh Musa kepada Israel. Pula, kepada seluruh umat Kristen saat ini. Jangan hanya pada saat dalam kesulitan mengingat Tuhan. Melainkan dalam segala hal, situasi dan kondisi.

Sebab kasih setia, pertolongan bahkan janji Tuhan tidak boleh dipermainkan, seturut kebutuhan. Harus kita ingat sebelumnya, kita adalah manusia penuh dosa. Namun atas inisiatif Tuhan sendiri, kemudian kita diangkat jadi anak-anak yang pantas mendapat warisan kerajaan sorga. 

Lalu, apakah layak Tuhan dikhianati?. Sesungguhnya murka Tuhan akan menimpa orang-orang yang melupakan kebaikan-Nya. Dengan cara mengembalikan situasi yang lebih parah dari sebelumnya yang pernah Saudara hadapi. 

Tidak sampai disitu. Murka Tuhan juga akan berdampak/berlanjut pada generasi kita yang berikutnya. Akan tetapi sebaliknya juga demikian. Berkat dan pertolongan Tuhan tidak ada habis-habisnya bagi orang yang setia. Oleh sebab itu, jangan sesekali melupakan Dia.

Posting Komentar untuk "Jangan Sekali-sekali Melupakan Tuhan! Akibatnya Begini [Ulangan 8 Ayat 7 - 18]"