Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Kebun Anggur Kesayangan Tuhan Begini Caranya [Yesaya 5 : 1 - 7]

Tuhan menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan, bukan karena jumlah mereka yang lebih banyak dari bangsa lain. Atau, karena mereka memiliki kelebihan khusus dibanding suku lain. Tapi, hanya karena kasih. Dalam nats ini digambarkan sebagai kebun anggur, dan Tuhan adalah pemiliknya. 

contoh Kebun Anggur Kesayangan Tuhan

Latar belakang kitab Yesaya 5 : 1 - 7

Adalah bagian pertama, yang disebut dengan Proto Yesaya. Dari 3 bagian besar kitab Yesaya. Proto Yesaya mulai dari pasal 1 - 39. Berisi tentang kehidupan sosial dan agama bangsa Israel yang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Sementara bagian kedua, disebut Deutro Yesaya. Yakni mulai dari pasal 40-55. Berisi tentang kehidupan Israel selama masa pembuangan Babel. Sebagaimana kami tulis dalam artikel sebelumnya. Anda boleh di link baca. Dengan judul "Tidak Ada Kitab Terlambat Untuk Bertobat". Yang ditulis oleh nabi Yehezkiel.

Dan, bagian ketiga adalah Trito Yesaya. Yaitu mulai pasal 56-66. Menggambarkan tentang kehidupan Israel pasca pembuangan, dan sudah kembali ke Yerusalem. Tanah kelahiran mereka, yang sangat di rindu. Tapi, sebelumnya  sempat di kuasai oleh asing. Sehingga telah berubah total. Selama mereka di pembuangan Babel.

Pendekatan teologi Alkitab dan alasan memilih kebun anggur

Dari judul diatas, mungkin teman-teman kaget, kalau nats ini terambil dari kitab Perjanjian Lama (PL). Karena, topik yang mirip juga sering kita dengar di Perjanjian Baru (PB). Tepatnya tentang pohon anggur. Dan, disampaikan langsung oleh Tuhan Yesus dalam bentuk perumpamaan.

Jadi, kalau kita bandingkan. Kebun anggur yang dimaksud dalam PL adalah bangsa Israel secara keseluruhan. Sementara, dalam PB adalah umat Tuhan secara pribadi. Sehingga, perumpamaan yang terdapat dalam PB, adalah benar-benar lanjutan dari nats renungan ini.

Alasan nabi Yesaya memilih kebun anggur sebagai bahan perumpamaan, dengan alasan:

  1. Saat itu anggur adalah tanaman yang paling familiar, dan sangat di sukai oleh orang Israel. 
  2. Anggur melambangkan berkat. Sehingga, tradisi minum anggur dibuat sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan.

Dengan menggunakan perumpamaan ini, Yesaya ingin agar orang Israel tertarik dengan pengajaran (Firman) yang ia sampaikan. Lalu, berubah dan berbuah yang bagus. Tapi, hal tersebut tidak berhasil. Karena bangsa Israel tidak merasa bahwa yang dimaksud dalam perumpamaan adalah mereka.

Keinginan Tuhan terhadap kebun anggur masa kini

Setidaknya ada 3 poin penting, yang dapat dijadikan bahan refleksi dari kitab Yesaya 5 : 1 - 7. 

1. Upaya merawat (ayat 1-2)

Oleh pemilik anggur, pasti melakukan segala upaya agar kebunnya berbuah banyak, dan manis. Mulai dari memilih bibit, memilih lahan yang subur, memberi pupuk, menyiangi, menjaga dan seterusnya. Semua dilakukan bukan dengan cara terpaksa. Tapi, dengan kasih sayang.

Sisi lain, untuk mencegah hasil panen tidak dicuri. Pemilik kebun juga harus menjaga siang dan malam. Singkatnya, semua upaya pasti dilakukan semaksimal mungkin. Apakah berhasil?. Sebagian pohon anggur tidak. Pun, jika berbuah. Rasanya asam. Dan, pemilik kebun jadi sangat kecewa.

2. Status kepemilikan (ayat 3-4)

Demikian halnya dengan bangsa Israel. Sebagai bangsa kebanggaan Tuhan. Saat itu telah terbagi 2. Yaitu Yerusalem dan Yehuda (Israel Utara). Digambarkan sebagai kebun anggur. Tapi, yang manakah diantara mereka yang berbuah asam?. 

Secara spesifik Tuhan tidak menyebut Israel yang mana. Tapi, ungkapan kekecewaan terlihat dari ayat yang mengatakan: "adili lah antara Aku dan kebun anggurku itu!". Maksudnya meminta pihak ke-3, sekiranya ada yang mampu menilai kinerja Tuhan terhadap kebun anggur. Apakah sudah benar, dan maksimal. Atau, jangan-jangan salah.

Melihat upaya yang dilakukan sebelumnya sudah optimal, sesui prosedur dan tepat. Tentu, tidak ada yang berani mengatakan pemilik anggur yang salah. 

Dalam hal ini pohon anggur yang berbuah asam itu. Adalah gambaran tentang umat Tuhan yang bebal. Tidak mau bertobat, keras kepala dan sebagainya. Intinya, orang tersebut tidak ingin menyenangkan hati Tuhan. 

Padahal, Tuhan lah yang sumber kehidupan. Yang memberi kesehatan, kemudahan usaha, mata pencarian, dan semua yang kita butuhkan dalam hidup. Adalah pemberian Tuhan, dengan cara cuma-cuma. Dan, penuh kasih.

3. Sanksi (ayat 5-6)

Ketika pemilik anggur tahu bahwa salah satu pohon tetap berbuah asam. Maka tidak perlu menunggu lama, pohon anggur tersebut akan di tebang, dibuang, bahkan tidak diberi hujan. Agar tidak tumbuh kembali.

Hal yang sama juga berlaku bagi umat yang tidak mau menyenangkan hati Tuhan. Tuhan akan menjatuhkan hukum berat. Misalnya berupa sakit, keuangan yang sulit, broken home, dan sebagainya. Paling menyakitkan lagi, Firman Tuhan mengatakan  tidak memberi kesempatan kedua. Agar bisa melakukan pertobatan. 

Jadi, kalau sebelumnya renungan kita mengangkat topik "Tidak ada kata terlambat untuk melakukan pertobatan". Disambung pada artikel kali ini. Yang memberi warning bahwa bertobat cukup 1x. Jika lebih, sama halnya menyakiti hati Tuhan.

Kehendak Tuhan dari kebun anggur saat ini

Tuhan selalu melakukan hal yang sama dengan kebun anggurNya masa kini. Merawat, menjaga dan memberi pupuk. Agar kebun anggur tetap berbuah yang bagus, dan lebat. Kita adalah kebun anggur Tuhan saat ini.

Supaya tidak mendapat hukuman dari Tuhan, maka:

  1. Hasilkan lah buah yang terbaik bagi Tuhan, dan bagi sesama. Misalnya, aktif dalam kegiatan remaja kampus, atau gereja. Rajin persekutuan, dan turut melayani. Dan, masih banyak contoh di luar kegiatan gereja. 
  2. Bila kita telah menghasilkan buah yang baik, berarti secara tidak langsung kita telah menegakkan keadilan dan kebenaran. Contoh, ketika membantu membersihkan korban banjir. 

Bentuk keadilan disana adalah terlibat langsung. Sementara yang menjadi kebenaran dalam upaya tersebut adalah tenaga yang kita keluarkan untuk membantu.

Dengan demikian Anda,  saya, dan kita semua menjadi kebun anggur kesayangan Tuhan. Termasuk blog yang Anda baca saat ini. Harapan kita, semoga lebih baik lagi, dan dapat menghasilkan buah yang bagus. Oleh sebab itu, bila ingin berbagi berkat. Boleh menyalurkan Donasi melalui nomor rekening dalam tautan ini. 

Tuhan memberkati.

Posting Komentar untuk "Menjadi Kebun Anggur Kesayangan Tuhan Begini Caranya [Yesaya 5 : 1 - 7]"