Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indahnya Mendapat Keselamatan Dari Tuhan Ternyata Begini [Yesaya 55 : 8-13]

Banyak tawaran yang indah-indah dari dunia ini, tapi tidak seindah yang berasal dari pada Tuhan. Selain diperoleh dengan cuma- cuma, juga berlaku untuk kehidupan yang selama-lamanya. Indahnya mendapat keselamatan dari Tuhan, tiada tara.

Indahnya Mendapat Keselamatan Dari Tuhan

Latar belakang kitab Yesaya 55

Kitab Yesaya pasal 1 - 66 adalah berisi tentang nubuat keselamatan, langit baru dan bumi yang baru. Ditujukan secara khusus pada bangsa Israel pada waktu itu. Namun, secara umum berlaku universal hingga saat kini.

Sebelumnya penting diketahui, Firman ini diturunkan karena bangsa Israel sudah melenceng dari kehendak Tuhan. Dan sebagai konsekuensinya, mereka berada dalam pembuangan Babel. Mengalami berbagai macam gejolak sosial, budaya, ekonomi, bahkan sampai pada cara beribadah. 

Singkatnya, selama di pembuangan, seluruh tatanan hidup bangsa Israel yang sudah bagus. Akhirnya porak-poranda. Akibat dosa mereka sendiri. Namun, Tuhan tetap iba. Lalu, memprakarsai sebuah janji keselamatan. Sebagai bukti kasih setiaNya kepada umat Israel.

Seruan Tuhan agar turut serta dalam karya keselamatan

Setelah lama mengalami masa-masa sulit. Mereka lalu menyadari apa yang salah, yang telah mereka perbuat sebelumnya. Lalu, mau tidak mau harus kembali ke jalan yang benar, sesuai kehendak Tuhan. Dan, menikmati indahnya mendapat keselamatan.

Adapaun karya keselamatan dari Tuhan adalah tidak eksklusif. Atau, hanya untuk satu kelompok dan golongan. Tapi, berlaku untuk semua suku dan bangsa. Oleh sebab itu, perlu jawaban yang tegas dari bangsa Israel. Akan turut serta, atau tidak?. Bisa sungguh-sungguh, atau tidak?. 

Karya keselamatan bagi umat Tuhan masa kini 

Secara teori, atau di atas kertas (administrasi gereja) semua umat Tuhan saat ini, sudah berada dengan kelompok yang turut serta dalam karya keselamatan. Sehingga, sudah merasakan langsung indahnya mendapat keselamatan. Layaknya menikmati sebuah pemandangan alam yang sangat indah.

Hal tersebut terbukti dari kesaksian yang kita sampaikan setiap kebaktian hari minggu, dihadapan Tuhan dan semua jemaat. Secara bersama-sama menyatakan bahwa; "percaya kepada Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus".

Namun melalui Firman Tuhan yang tertulis dalam Yesaya 55 : 8-13 ini juga, kita diajak merenungkan kembali jawaban, keputusan, dan kesaksian kita tersebut. Apakah serius, komitmen, dan tidak bakal ingkar lagi?. 

Oke sampai disini, mungkin Anda merasa saya takut-takuti. Sesungguhnya tidak. Tekad yang bulat, dan teguh diperlukan menjadi seorang Kristen sejati. Sebab, dalam ayat 8 telah disebut gambaran yang akan dihadapi oleh umat Tuhan. Butuh perjuangan dan kerja keras.

Namun demikian ketahui pula, Tuhan tidak pernah lepas tangan. IA sendiri yang merencanakan, memutuskan dan memegang kendali atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Sementara kita tinggal melaksanakan tugas sebagai umat pilihan. Lalu, indahnya mendapat keselamatan dari pada Tuhan menjadi nyata.

Firman tidak seperti hujan atau salju

Ayat 10-11 mengatakan; "Firman Tuhan tidak pernah kembali kepadaNya, seperti hujan atau salju yang bisa naik kembali ke langit dan beruban bentuk jadi awan". Artinya, dalam aplikasi kehidupan sehari-hari kita dituntut agar melakukan karya yang nyata, dan dapat di rasakan oleh orang lain juga. Jadi, bukan untuk diri sendiri saja. 

Sementara, perumpamaan tentang hujan dan salju berarti supaya tidak berubah-ubah. Tapi tetap dalam pendirian yang kuat. Sehingga mampu melakukan apa yang telah di putuskan, di tetapkan, dan/atau yang di rencanakan oleh Tuhan dalam hidup kita. 

Apakah keadaan kita dalam posisi sulit, atau tidak pada saat itu. Kita harus mengatakan iya, dan Amin. Maka, karya keselamatan itu akan menjadi hak kita. Bersama-sama dengan orang percaya di seluruh dunia. Pun, sepanjang zaman dan masa. Begitulah indahnya mendapat keselamatan dari Tuhan.

Cara mudah mendapat keselamatan dari Tuhan

Agar tugas sebagai umat lebih mudah dijalankan, satu-satunya jalan adalah mengenal Tuhan sepenuhnya, beserta dengan rancangan-rancangannya. Inilah kunci sukses orang percaya, sehingga beroleh keselamatan dari Tuhan. Cara lain tidak ada.

Sekarang, mari introspeksi. Sejauh mana kita mengenal Tuhan?. Dan, sudah sampai mana kita mengikuti ajaran-ajaranNya. Atau, jangan-jangan kita masih sering berontak. Lalu, berkata percuma saja saya sering ke gereja. Tapi, toh hidup saya begini terus!.

Wahai sahabat, jauhkanlah prasangka buruk kepada Tuhan. Sebab, IA tidak pernah ingin menyusahkanmu. Sebaliknya Tuhan senang melihat umatNya menikmati indahnya mendapat keselamatan, yang tiada tara.

1. Kekhawatiran tidak pernah menyelesaikan masalah

Tips pertama, jangan memelihara rasa khawatir. Sebab, kuatir menimbulkan masalah baru, yang lebih kompleks. Tetapi, janjkan lah dari benakmu. Supaya karya keselamatan itu yang bekerja, dan membawa engkau pada damai sejahtera.

Oleh sebab itu, pula jangan terlalu sibuk dengan apa yang hendak Anda capai, tetapi tidak meminta petunjuk, dan pertolongan kepada Tuhan. Melainkan, fokuslah pada apa yang dapat Anda perbuat bagi kemuliaan Tuhan. Maka dari itu, segalanya akan di tambahkan kepadamu.

2. Jalan Tuhan bukan jalan kita

Jelas, kita tidak mampu berjalan di jalan yang Tuhan lewati. Secara rohani, apalagi secara fisik/jasmani. Apakah saudara mampu?. Jalan Tuhan disini maksudnya bukan sekedar lintasan/rute yang harus ditempuh. Tapi, termasuk proses yang akan di alami saat melewati jalan tersebut. Misalnya penyaliban. Anda mau/mampu di salibkan?.

Makna lain dari jalan Tuhan bukan jalanku adalah sehebat apapun manusia, serta dengan kecanggihan teknologi yang ada, tidak mampu menandingi kehebatan Tuhan Allah. Ingat peristiwa menara Babel. 

Segala upaya dan daya dilakukan manusia, tidak bakal bisa menandingi kuasa Allah. Apalagi untuk memperoleh keselamatan itu. Manusia se-dunia ini bersekutu pun, tidak bakal sukses mendapatkan keselamatan. Bila, tidak ada ijin dari Tuhan. 

Oleh sebab itu, jangan pernah memaksakan kehendak diri kepada Tuhan. Sebab jalan Tuham bukan jalan kita. Cara pikir Tuhan, tidak bisa kita selami, apalagi hanya tebak-tebakan. Indahnya mendapat keselamatan tentu dengan cara yang benar. 

[Kesimpulan] Keselamatan bukan sekedar janji

Renungan hari minggu yang lalu mengatakan Tuhan maha pengasih, penyayang dan penuh berkat. Penuh berkat artinya kasih setia Tuhan kepada orang-orang yang percaya padanya tidak pernah pas-pasan. Alias, setengah-setengah. Dan, tidak bakal ada habisnya.

Hal itu diperkuat lagi dalam nats ini ayat 2. Firman Tuhan mengatakan "sukacita dan damai sejahtera akan kita dapatkan dengan iringan sorak-sorai dan tepuk tangan...". Adalah bentuk lain dari indahnya mendapat keselamatan. Yang menjadi upah dari kesetiaan kita tetap eksis dalam pelayanan, persekutuan, maupun kesaksian. 

Maka dari itu, keselamatan dari Tuhan bukan sekedar janji, tapi sekaligus sebagai bukti kasih Tuhan kepada manusia. Sehingga seluruh alam dan ciptaan lainnya, turut bersuka memuliakan nama Tuhan.

Janji iman 

Untuk pengembangan blog ini, saudara-saudara bisa berbagi berkat melalui nomor rekening:

BRI atas nama : Ralfalendo Mosses Siallagan

Nomor Rekening : 3037-0101-06355-06

Sebagai bentuk pertangunggjawaban iman. 10% dari dana yang masuk melalui blog ini. Baik dari para Donatur, maupun Hasil Iklan (Adsense). Selalu kami kembalikan untuk kemuliaan Tuhan. Yaitu melalui GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun), yang beralamat di Jalan Semeru Raya No.23A Gajah Mungkur, Semarang – Jawa Tengah.

Posting Komentar untuk "Indahnya Mendapat Keselamatan Dari Tuhan Ternyata Begini [Yesaya 55 : 8-13]"