Allah Tempat Perlindungan Yang Terbaik Dan Kekal [Mazmur 90 : 1-12]
Problema hidup misalnya pengalaman manis dan pahit, sukses atau gagal, sukacita atau dukacita, sakit atau sehat dan lain sebagainya pasti di alami oleh setiap manusia. Tidak hanya oleh orang Kristen, tapi termasuk pemeluk agama lain. Nah, agar problem tersebut tidak sampai membuat kita jatuh. Tentu kita harus memiliki perlindungan kuat.
Pula, perlindungan tersebut lah yang akan menentukan ending story. Apakah kita sebagai pemenang, atau pihak yang kala. Kitab Mazmur 90 : 1-12 mengatakan Tuhan Allah tempat perlindungan umat manusia yang terbaik, dan abadi.
Penjelasan kitab Mazmur 90 Ayat 1-12 dan refleksi
Setidaknya 4 hal penting yang dapat kita petik dari Firman Tuhan ini, dan kita terapkan dalam hidup sehari-hari, yaitu:
1. Pengakuan Musa mengenai perlindungan Tuhan kepada nenek moyang (Ayat 1-2)
Ada syair lagu rohani tahun 2000-an yang sangat indah, dan berkaitan dengan nats ini. Yang di nyanyikan oleh Joy Tobing. Penggalan syair adalah: “…dan bila aku berdiri, tegar sampai saat ini, bukan karena kuat dan hebatku, semua karena Dia, semua karena Tuhan”.
Lagu ini mirip dengan yang apa dilakukan oleh Nabi Musa dalam nats ini. Ia berdoa, dan mengakui keberadaan nenek moyangnya (umat Israel), bertahan sejak dulu hingga masa dia, adalah karena mengandalkan Allah tempat perlindungan. Bukan karena kekuatan, atau jumlah mereka yang banyak dibanding bangsa lain. Sehingga setiap perang selalu menang.
Bagaimana dengan kita sekarang?. Apakah kita juga mengakui hal tersebut. Atau, menyangkal bahwa Tuhan lah yang membuat kita bisa bertahan dari setiap rintangan?. Lalu, tetap eksis sampai sekarang?. Dan, apakah penyangkalan tersebut hanya terjadi pada kita, atau sudah terjadi pada leluhur kita?.
Kalau iya. Seberapa hebat dan kuat kita dibanding nabi Musa?. Sehingga Musa mau mengakui, bahwa Tuhan Allah tempat perlindungan yang terbaik, dan kekal. Sementara kita tidak?. Seharusnya, kita melakukan lebih dari apa yang diakui oleh Musa. Sebab kita manusia lemah, dan tidak berdaya.
2. Waktu begitu cepat berlalu (Ayat 3-4)
Kitab Mazmur 90 : 1-12 sengaja ditulis pemazmur untuk mengingat kembali masa-masa sulit yang pernah dihadapi oleh bangsa Israel selama masa perbudakan di Mesir. Dan, perjalanan menuju tanah Kanaan. Berkaca dari pengalaman tersebut, pemazmur mengingatkan betapa cepatnya waktu itu berlalu.
Demikian halnya dengan kehidupan umat manusia saat ini. Terlebih dengan kecanggihan teknologi digital yang telah menguasai hampir semua aspek kehidupan. Tanpa sadar, kita sering telah melewatkan momen penting, yang dahulu sering kita peringati. Misalnya acara ulang tahun kelahiran, ulang tahun pernikahan, dan sebagainya.
Hal itu terjadi karena kita selalu di sibukkan oleh hal-hal yang baru. Yang kita anggap lebih urgen, padahal tidak. Akhirnya waktu kita berlalu begitu saja, dan kita sering tidak sadar akan keberadaan kita. Yaitu masih pada tempat yang sama, dimana tempat tersebut sebenarnya tidak memiliki arti apa-apa dalam kehidupan kita.
Dalam hal ini yang kita korbankan bukan saja waktu, tapi termasuk materi. Namun hal itu sering tidak kita perhitungkan, karena kebetulan kita memilikinya. Pertanyaan sebaliknya. Bagaimana kalau tidak memiliki apa-apa?. Bukankah hidup ini kita anggap hampa?.
3. Bagi Tuhan manusia sama seperti tumbuhan (Ayat 5-10)
Ada pepatah yang pas dengan ayat 5-10 adalah; “mati 1 tumbuh 1000”, atau “patah tumbuh hilang berganti”. Sadis bukan?. Satu sisi Tuhan mengatakan manusia adalah mahluk ciptaan paling mulia. Akan tetapi melalui 6 ayat ini, Tuhan menyampaikan pesan lain. Yaitu jangan sia-siakan waktu yang Anda miliki.
Segala mahluk hidup di bumi memang telah di percayakan Tuhan kepada kita. Agar kita kelola dan kuasai dengan baik. Tapi jangka waktu (sampai kapan), kita sendiri tidak tahu. Oleh sebab itu, pemazmur mengatakan dalam hal durasi waktu. Antara manusia dengan ciptaan lain tidak ada bedanya.
Pun, kalau kita coba berhitung secara matematis. Waktu Tuhan tidak sama dengan perhitungan waktu yang dimiliki oleh manusia. Maka dari itu, jalan terbaik adalah menggunakan waktu se-efisien mungkin. Untuk kebaikan, dan kemuliaan Tuhan sang pemilik kehidupan.
4. Pentingnya menggunakan waktu dengan tepat (Ayat 11-12)
Allah tempat perlindungan bukan berarti kita bebas melakukan apa saja dalam kehidupan kita. Dan, menganggap bahwa Allah akan selalu melindungi (membela) kita. Jikalau demikian pemikiran kita, berarti kita sama dengan memanfaatkan kemurahan, dan kebaikan Tuhan.
Kelebihan yang di anugerahkan Tuhan kepada kita, sebaiknya jangan di salah gunakan, dan jangan dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Sindiran pemazmur yang menyatakan manusia sama dengan tumbuhan, seharusnya kita jadikan introspeksi. Mengenai tanggungjawab yang diberikan Tuhan kepada kita. Misalnya dalam hal mengelola, menjaga, dan melestarikan alam.
Penutup/kesimpulan
Pertama. Musa dalam doanya, selain mengakui penyertaan Tuhan kepada leluhur sudah berlangsung lama. Juga percaya bahwa hal yang sama, Tuhan lakukan juga kepada generasi berikutnya. Yaitu umat Kristen masa kini.
Kedua. Perlindungan yang berasal dari dunia ini sangat banyak. Tapi, yang terbaik adalah perlindungan yang berasal dari Tuhan Allah. Sebab, tidak tertandingi dan tidak ada batas waktu. Oleh sebab itu, jangan percaya pada hal-hal yang bersifat duniawi. Tetapi, percaya kepada Tuhan.
Ketiga. Jadikan Allah tempat perlindungan yang pertama, dan terakhir. Bukan perlindungan sementara, atau pilihan alternatif. Sebab, murka Allah lebih dasyat kepada orang yang menganggap rendah akan kasih setiaNya.
Keempat. Allah tempat perlindungan untuk orang banyak, bukan untuk pribadi-pribadi. Oleh sebab itu, mari mengajak saudara, teman, atau kerabat untuk percaya kepada Tuhan Allah. Serta, melakukan hal-hal yang Ia kehendaki. Dengan demikian, tempat tersebut bukan saja untuk berlindung dari musuh, tapi juga menjadi tempat untuk memuji dan mengucap syukur kepada Tuhan Allah.
Posting Komentar untuk " Allah Tempat Perlindungan Yang Terbaik Dan Kekal [Mazmur 90 : 1-12]"