Ternyata Kerajaan Sorga Yang Sebenarnya Menurut Alkitab Begini [Matius 22 : 1 – 4]
Ada 2 hal yang berkaitan dengan kerajaan sorga, yaitu kehidupan pada masa yang akan datang setelah kematian. Dan, upah orang percaya. Percaya dalam hal ini maksudnya selama di dunia berbuat, dan bertindak sesuai dengan teladan Yesus dalam segala aktivitas.
Latar belakang Matius 22 : 1 – 4
Nats ini muncul ketika ada silang pendapat antara Yesus dengan imam-imam pemuka adat, dan tua-tua dari kaum Farisi. Hal yang mereka perdebatkan dengan Yesus adalah pasal kuasa apa, dan dari mana datangnya kuasa itu. Sehingga Yesus berani memporak porandakan bait Allah.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Yesus membuat perumpamaan. Dengan tujuan agar perdebatan tidak memanas. Sehingga mereka bisa mengerti dengan pikiran jernih. Tentang siapa Yesus, dan apa tujuan melakukan muzizat. Tentu berkaitan erat dengan hal kerajaan sorga. Sebab Yesus adalah utusan, sekaligus anak Allah. Yang berada di kerajaan sorga.
Pengertian, unsur penting dan letak
Sebelum kita masuk dalam konteks perumpamaan dalam Firman ini. Penting kita ketahui dulu, apa itu kerajaan sorga. Dan, dimana letaknya. Apakah ada itu di peta?. Atau, dapatkah kita cari di Google Maps?.
Mari kira baca kamus dalam Alkitab. Tepatnya halaman 345. Disana disebut jelas sekali, bahwa kerajaan sorga itu adalah Pemerintahan yang hendak di laksanakan, atau di langsungkan, serta di wujudkan di Sorga maupun di Bumi. Yang mana sebagai Pemimpin/Raja adalah Allah Tritunggal.
Ada tiga unsur penting yang berkaitan dengan renungan hari minggu ini. Yaitu: 1]. Sorga, 2]. Bumi, dan 3]. Hendak. Apa hubungan ketiga kata ini, dan apa peran umat Kristen disana. Penjelasan selengkapnya seperti berikut:
Sorga dan peruntukannya
Walau belum ada satu orang pun yang sampai ke Sorga. Dan, sebaliknya orang yang sudah ada di sana,, belum tentu kembali lagi ke dunia. Firman Tuhan mengatakan, di sana lah kehidupan yang kekal untuk selama-lamanya bagi orang percaya.
Persoalan sekarang, karena belum ada yang sampai ke sana. Bagaimana konsistensi kita sebagai umat pilihan Tuhan, agar tetap percaya, serta menjadi garam dan terang dunia. Sehingga terpilih menjadi anggota/masuk kerajaan sorga. Tanpa hal itu, mustahil kita sampai ke sana. Oleh sebab itu, biarlah proses pertumbuhan iman berjalan dengan baik. Dalam tuntunan Roh Kudus, dan Yesus Kristus.
Bumi dan segala problematika kehidupan
Adalah salah satu tempat yang di inginkan oleh Tuhan sebagai domisili kerajaan-Nya. Dalam kamus Alkitab tadi disebut, kerajaan sorga sudah berada diantara kita. Oleh sebab itu, mari kita renungkan lebih dalam lagi. Persisnya tempat tersebut dimana?. Disebut di antara kita semua. Kan tidak ada alamat lengkapnya?. Jalan apa, kode pos nya berapa?. Dan, seterusnya.
Domisili tersebut penting diperjelas, supaya tidak pusing. Seperti kata orang Batak; pening kepala. Kesana kemari tidak jelas. Akhirnya buang-buang waktu. Tapi, bila tempat yang dimaksud sudah jelas. Bisa fokus pada tujuan, dan melakukan kegiatan yang di harapkan pada tempat tersebut.
Karena kerajaan Allah sudah di tengah-tengah dunia ini. Maka persoalan yang kita hadapi sekarang, sebenarnya alat lengkapnya. Tapi, posisi kita yang perlu kita pertanyakan. Sekarang kita sedang berada di mana?. Apakah benar telah berada dalam kerajaan Allah, atau hanya di pinggir-pinggirnya saja?.
Karena secara tidak langsung, bumi yang kita pijak sebenarnya merupakan undangan khusus kepada kita, dan kepada dunia ini tanpa kecuali. Sebagaimana tertulis dalam Alkitab; Carilah dahulu kerajaan Allah, maka segalanya akan ditambahkan padamu. Artinya, prioritaskan lebih dahulu kehendak Allah dalam dirimu, maka kerajaan sorga akan kamu dapatkan.
Makan kata hendak menurut Firman Tuhan
Kata hendak inilah yang melatar belakangi Firman Tuhan Matius 22 : 1 – 4. Kata Hendak berarti suatu pernyataan komitmen untuk melakukan sesuatu. Mengenai hal ini lah yang dijelaskan Yesus kepada mereka. Melalui sebuah perumpamaan.
Yesus mengumpamakan kerajaan sorga, bagaikan seorang Raja yang sedang mengadakan perjamuan pernikahan anaknya. Yang dimaksud Raja dalam perumpamaan ini adalah Tuhan Allah. Anak yang disebut di sini adalah Yesus Kristus dan hamba-hamba-Nya. Mulai dari Nabi-Nabi yang tertulis dalam kitab PL (Perjanjian Lama). Yaitu Musa. Sampai kepada kitab PB (Perjanjian Baru). Yakni Yesus, beserta murid-murid. Tambah Johanes Pembabtis, dan para Rasul-Rasul.
Analogi pesta dalam kerajaan sorga
Bila di analogikan pada pesta pernikahan adat Batak. Mereka Semua yang disebut Hasuhuton (Tuan Rumah). Atau yang mengadakan pesta. Yang mana terbagi lagi menjadi 3 unsur, yaitu:
- Hasuhuton bolon. Atau, yang mengadakan pesta. Tersirat makna identitas, yaitu sebagai Raja,
- Suhut Paduahon. Bertugas untuk mengkordinir pesta. Tersirat sebagai anak (identitas)
- Parboruon (pelaksana lapangan ). Tersirat makna komunitas, atau hamba.
Peran ketiga unsur tersebut jelas terlihat. Beserta rincian tugas dan tanggung jawab. Hal yang sama juga demikian terjadi, ketika pesta di kerajaan Allah. Oleh sebab itu, Yesus menjelaskan kepada mereka tentang keinginan Tuhan Allah. Sebagai Tuan Rumah. Agar merealisasikan kerajaan sorga di dunia ini. Juga relevan dengan kehidupan kita saat ini.
Ketika seorang Raja yang mengadakan pesta. Lalu, memanggil para undangan. Maka, Tuhan juga menginginkan umatNya sebagai bagian dari Tuan Rumah. Yang menjadi perpanjangan tanganNya, agar turut berperan merealisasikan kerajaan-Nya di bumi. Itulah tugas kita sebagai hamba-hamba Tuhan. Garis bawahi kata hamba. Bukan sebagai anak, apalagi raja.
[Refleksi] Pentingnya menjadi hamba yang setia
Walau hanya status hamba. Tentu hal tersebut sudah sangat mulia. Apalagi dalam kerajaan sorga. Ini adalah karunia cuma-cuma, yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai umat kesayanganNya. Oleh sebab itu, kita harus setia. Caranya bagaimana?.
Ayat 3a mengatakan, kita harus "memanggil orang-orang yang telah di undang”. Memanggil disini maksudnya adalah tanpa suara. Tapi, menjemput!. Dengan demikian, semua yang di undang pasti datang, pada perjamuan/pesta tersebut.
Ayat lain sebagai penguat, juga mengatakan (Matius 28 : 19); “karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu”. Artinya, jangan diam saja. Tapi, bertindaklah, bergerak. Makna lainnya adalah harus, tidak boleh tidak, dan tanpa alasan apapun.Tapi pergilah!. Jemput mereka!. Sebab, kehadiran mereka dalam perjamuan, adalah suatu kebahagiaan bagi Raja.
Kaitannya dengan kehadiran umat dalam gereja juga demikian. Sebagai gembala umat, kita harus aktif. Mengunjungi jemaat, dan membuka dialog dengan mereka. Supaya aktif kembali di gereja. Sebab kehadiran mereka di gereja adalah kemuliaan bagi Tuhan.
Satu jiwa terselamatkan, berlaksa-laksa Malaikat di sorga bergembira. Demikian Firma Tuhan. Oleh sebab itu, jika utusan yang satu gagal. Maka, suruh lagi utusan yang lain (Ayat 4a). Seperti itulah gambaran, betapa besarnya kasih Tuhan kepada kita. Untuk menjadi bagian dari kerajaan sorga. Sekarang, apakah Anda masih ragu dengan undangan dari Tuhan?.
Posting Komentar untuk " Ternyata Kerajaan Sorga Yang Sebenarnya Menurut Alkitab Begini [Matius 22 : 1 – 4]"